Sepuluh - The Taste Coffee, ZRV

905 54 8
                                    

"VANA"

zevana terdiam membiarkan kedua orang tersebut menghampirinya

"tumben gak teriak teriak" kata aero

"gapapa ro"

lion yang merasakan ke anehan zevana pun menarik gadis itu ke ruang khusus pemilik cafe. di susul oleh aero

"cerita"

"vana gapapa bang"

"kalo gapapa kemana senyum seorang Ashilla Zevana Mirykle? kenapa kemaren bisa sampe ke rumah zervanos malem mal--

"iya iya bang vana cerita" putus vana. lion mengangguk singkat lalu membawa zevana untuk tiduran dengan menjadikan pahanya sebagai bantalan

"hah? kemaren vana ke rumah? kok gua gak tau"

"aero ishh dengerin vana cerita inii"

"nahh ini baru zevananya aero"

aero dan lion mendengarkan cerita zevana dengan seksama. ceroboh sekali! bisa bisanya 3 handphone yang di punyai zevana habis baterai semua

"ayo van udah waktunya pemotretan"

aero dan zevana keluar dari ruangan dan berjalan menuju lantai 1 cafe. pemotretan berjalan dengan lancar seperti biasanya.

'post story ah sekalian promosi cafe' batin zevana ketika waktunya beristirahat

'post story ah sekalian promosi cafe' batin zevana ketika waktunya beristirahat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

📍The Taste Coffee - ZRV

"WOY MASA DEPAN GUA ADA DI SINI"

~~~

"ni cafe lagi ada acara kali ya?"

"kayaknya gitu sih gam. orang orangnya kayak pada sibuk gtu"

kini arka dan teman temannya baru saja sampai di cafe yang populer di dekat sekolah mereka, The Taste Coffee - ZRV. mereka berencana menghabiskan waktu malam mereka di sana

"WOY MASA DEPAN GUA ADA DI SINI"

gatran yang berada di samping zaky, refleks memukul kepala orang tersebut. "anjing lo buat kaget aja"

"ya maap namanya juga seneng" zaky terus memandang handphone yang ada di genggamannya itu, "pokoknya lo harus temenin gua foto"

"enak aja lo, gua juga mau foto kali"

"stop stop" agam merentangkan tangannya menutup mulut zaky dan juga gatran

"gimana kalo kita taruhan" semua inti Wolveranger menoleh ke arah agam, kecuali arka yang hanya melirik agam dengab mata elangnya

"siapa yang ga dapet foto, dia yang teraktir makan buat hari ini. gimana setuju?"

"oke gua setuju. bisa di pastikan gua yang dapet. siapa sih yang bisa menolak pesona seorang nendra"

"pede gila" celetuk zerga

anggota inti yang lain hanya menganggukan kepalanya tanda setuju.

"yaudah ayo samperin"

mereka semua bangkit dari tempat duduknya lalu menghampiri zevana yang tampaknya sedang beristirahat.

"permisi"

zevana yang merasa ada orang di sekitarnya pun menoleh ke arah sumber suara. bagaimana tidak terkejut? inti Wolveranger sekarang berada di hadapannya. ia memusatkan pandangannya ke arka, ditatap sendu laki laki itu.

"kenapa dia natap gua kayak gitu?" batin arka

dengan cepat zevana mengubah mimik wajaknya menjadi tenang. senyuman zevana kini terbit di wajahnya. ia tidak boleh terlihat mencurigakan.

"iya kenapa kak?" tanya zevana ramah

"kita boleh minta foto gak?" ada keraguan dalam diri zevana, apa ia harus menerimanya? ia hanya takut penyamarannya terbongkar atau ia takut pada arka

"hmm boleh banget kak" sebelum beranjak dari tempat duduknya zevana dengan cepat meninggalkan pesan kepada aero. cukup satu orang, lalu bebas

zevana mirykle
ro, panggil aku cepetan
zevana mirykle
jangan banyak tanya duluu
zevana mirykle
1 menit dari sekarang

"sama siapa dulu kak?" tanya zevana sopan

"terserah nasya aja"

tentu, arka keluar dari kualifikasi siapa yang akan ia pilih. 'oke kak zerga aja, itung itung buat terima kasih udah nganterin ke kelas' pikir zevana

"hmm sama kakak yang itu"

"kok gua deg degan gak dapet foto ya? mana zerga duluan yang dapet. arka gak laku" bisik agam pada zaky

zerga pun mendekati zevana untuk berfoto. gatran mendecak kesal karena dirinya harus menjadi tukang foto.

di sisi lain aero terlihat kebingungan oleh pesan yang di berikan oleh zevana. ada apa?

dengan setengah berlari ia menghampiri gadis itu. ia paham kondisinya sekarang.

"nasya ayo. pemotretannya udah mau di mulai lagi"

nasya menoleh ke arah aero sambil tersenyum senang. ia bebas.

"yahh maaf ya kakk, oiya nanti klo post tag aku yaa" ucap zevana. ia melambaikan tangannya lalu berniat untuk berlari menghampiri aero. tetapi ada tangan besar yang menahannya

"jangan lari"

zevana merasa kikuk sendiri ketika arka menatapnya lekat. "eh, iya kak" ia melepas genggaman tangan arka lalu berjalan menuju aero

'nasya, ashilla. apa arka juga mandang fisik?'

~~~

"vana, tadi lion udah cerita sama abang" kata erza ketika zevana masuk ke dalam ruang khusus pemilik cafe

"cerita apa bang?"

"yang tadi lo cerita" sahut lion

erza menghampiri zevana lalu mengacak rambut gadis itu pelan "makin lama lo makin ceroboh ya"

"jadi gini van, gua sama yang lain mutusin buat suruh beberapa anak zervanos buat pindah sekolah ke sekolah lo" jelas ken yang sedari tadi memperhatikan

"ha? buat apa bang?"

"buat jagain lo lah dodol" aero menyusul zevana untuk duduk di salah satu sofa ruangan

"ih ta--

"gak ada bantahan"

Zevana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang