Tiga puluh empat - lengkap

890 43 1
                                    

"loh vana, kamu sama siapa? kok ga sama arka? tadi arka telfon mama, nanyain kamu dimana. terus mama bilang kamu mau ada dinner sama mama papa. mama kira kamu dateng sama arka. oiya kok kamu ga kasih tau arka, kamu juga kok engga nyamar?" cerocos asyra tanpa henti. zevana terkejut. astaga bagaimana jika arka menyusulnya kesini. ancur sudah.

"bentar, tadi mama bilang apa? mama kasih tau vana ada dinner sama mama papa? ishhh mamaaaa kan vanaa ga mau arka tauuu. kalo ar--

TING!

"mah, udah papa bilang kalo kumpul keluarga notifikasi handphonenya di silent."

asyra menyengir, "bentar ada pesan dari arka, katanya arka, vinka, sama aksara kemungkinan 45 menit lagi sampe ke sini. vana kamu gimana? serius ini engga nyamar?"

arka sudah tau penyamarannya sebagai ashilla kan? berarti tak apa jika ia tidak menyamar lagi. "engga papa mah, arka udah tau."

kamudian zevana dan zerga saling pandang. zerga sudah bisa menebak karakter dari ibunda nya ini. apa waktu 45 ini cukup? menurut zevana mungkin cukup jika berjalan dengan lancar.

"mah, pah, vana mulai aja. vana engga tau waktu kita cukup atau engga sebelum arka sampai."

"bentar vana, kamu ini, ngajak temen tapi engga di kenalin dulu. mama kan taunya cuma aero, ini namanya siapa?" asyra memusatkan perhatiannya ke arah zerga. seketika bayangan seseorang terlintas.

zevana mengendus, mungkin jika memberi tahu adam terlebih dahulu adalah ide yang bagus.

"pah, vana mau papah cek berkas ini," gerakan kepala zevana menandakan zerga harus memberikan berkas yang sedari tadi di pegangnya.

adam menerima berkas tersebut tanpa memperdulikan asyra yang masih terpaku pada zerga.

mata adam terbelalak. lengkap. semua datanya lengkap. fotocopy akte, test DNA, rangkaian kejadian, serta identitas zerga pada kartu kerluarga hariz, semuanya ada dalam berkas tersebut.

jika di sini ada test DNA, berarti zevana telah bertemu dengan kakak sulungnya?

tangan adam bergemetar. "ini... maksudnya apa vana?"

"malam, om dan tante, saya izin perkenalkan diri. nama saya zerga sesuai yang tercantum di dalam berkas yang telah saya berikan. saya adalah --

"anak sulung saya," potong adam yang sudah mengetahui arah bicara zerga. seketika mendengar perkataan suaminya, asyra menoleh. anak sulung adam berarti anak sulungnya juga. kakaknya zevana.

asyra merebut berkas yang di pegang oleh adam. seketika air matanya tidak tertahan kan. ia menangis.

adam bangkit dari kursi nya lalu memeluk zerga. laki laki itu memejamkan matanya menikmati rasanya di peluk oleh orang tua kandung. Zevana memandang keluarga dalam haru. ia melirik keempat abangnya yang tak jauh dari sana. mereka memberikan zevana tatapan bangga.

asyra masuk ke dalam pelukan adam dan zerga. ketiga terlihat menikmati.

biarkan zevana seperti anak hilang sekarang.

"sudah sudah. kita kembali ketempat masing masing," tegas adam. "papa punya pertanyaan. gimana ini bisa?"

dengan wajah sombongnya, zevana menatap zerga, "apa sih pah yang vana engga bisa."

tangan zerga terangkat nepuk nepuk puncak kepala zevana.

"oiya mama belum peluk anak kecil nya mama ini," asyra kembali beranjak dan memeluk zevana.

lengkap sudah keluarganya. mimpi apa dia kemarin malam.

"oiya om dan tante"

"sebut mama dan papa, sama seperti vana."

Zevana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang