Tiga belas - maaf

875 52 10
                                    

zevana memutuskan untuk pulang dengan berjalan kaki. ia bisa saja meminta untuk di jemput, tapi ia tidak ingin. handphonenya ia matikan. dan anggota zervanos sudah pulang terlebih dahulu karena ada pelatihan.

"ternyata sakit ya" gumam zevana sambil menulusuri jalan. "lewat jalan itu aja deh"

tes

tampaknya hari ini memang tidak berpihak pada zevana. di bully, di tinggal, dan sekarang hujan. tak apa, ia suka hujan. ia bisa menangis tanpa di ketahui. jujur, turun ke dalam lubang kehidupan yang kejam membuatnya lelah. banyak hal yang harus ia urus walaupun sudah di bantu oleh erza, ken, aero, dan lion. bagaimana seseorang bisa menjadi 3 sosok sekaligus? terlalu banyak kebohongan

"abang 'zerga' nya vana, vana mohon kalo yang di bilang aero itu bener. cepet ketemu abang" tak sadar air mata zevana bergabung dan tercampur dengan air hujan.

"zevana kangen"

AKHH

TOLONG

tuhan bisakah beri zevana waktu untuk menikmati hujan?

zevana menghela nafasnya. pandangannya sedikit buram akibat air matanya dan hujan. ia mengusap pelan wajahnya dan memusatkan pandangannya ke arah segerombolan orang yang berada tak jauh di sana

zevana mengenali mereka. sangat.

sebentar, itu siswa dari SMA Dirgantara? dari seragam yang ia lihat, yup itu benar. secepat ini ternyata zevana tersenyum kecil. apakah setelah ini ia akan aman?

"STOP" teriak zevana menghentikan kegiatan segerombolan orang itu

mereka menoleh dan menyeringai. mereka memandang zevana siap untuk menyerang. sedangkan orang yang di keroyok memasang wajah pasrah. kenapa yang menolongnya harus seorang perempuan? ini akan hanya menambah korban.

levator.

kenapa zevana tidak tahu kalau geng yang masih memiliki hubungan dengannya itu tampaknya sering melakukan hal ini. mengeroyok siswa SMA Dirgantara. sekolah musuh mereka

"m-en-dingan lo pergi dari sini. PERGI" teriak siswa itu. setidaknya jika ia tidak bisa lolos, ia bisa mengurangi korban

Zevana tidak memperdulikan perkataan laki laki yang menjadi korban tersebut. ia berlari kecil mendekat dan membantu orang itu untuk berdiri.

"wow, wow, wow, wow" ketua mereka menatap zevana meremehkan sambil menepuk tangannya.

"pengang dia" anggota levator yang berada di dekat zevana langsung menahan kedua tangan zevana. zevana langsung menggerakan tangannya heboh, memberontak.

"LEPAS"

revan menendang keras siswa SMA Dirgantara itu sehingga ia sudah tidak berdaya.

revan berjalan mendekati zevana, "sebenernya gua gak suka main main sama cewek sih. tapi gimana ya lo yang nyerahin diri lo sendiri". revan mensejajarkan wajahnya dengan zevana. "tampaknya lo korban selanjutnya" ia menjauhkan kembali wajahnya

"ini buat lo yang udah ganggu aktivitas gua sama yang lain"

PLAK

Zevana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang