•Love Or Revenge 27•

148 12 0
                                    

Sebelum lanjut membaca jangan lupa vote dan komen...

Gogogo!

Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh lewat dua puluh lima menit, malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh lewat dua puluh lima menit, malam. Semua orang telah pulang ke rumah masing - masing, begitu pun dengan si kembar yang Baby tidak tahu datang dari mana langsung masuk ke kamar. Bunda juga sedang berada di ruang kerjanya untuk mencari hal yang sudah mereka bicarakan sebelumnya, sedangkan Ayah seperti biasa lembur di kantor.

Dan tersisa lah Baby yang tengah bergulat dengan batinnya di ruang keluarga. Haruskah ia masuk ke dalam kamar itu sekarang juga? Atau besok saja? Sepertinya opsi kedua lebih tepat.

Baru saja Baby hendak melangkah menuju kamarnya, tetapi ia langsung duduk kembali di sofa sembari berpikir untuk ke sekian kalinya.

Jika dipikir-pikir kembali, ia tidak akan memiliki waktu masuk ke dalam sana besok, karena pesta sweet seveenten nya akan di adakan di rumah ini dan sudah di pastikan ia tidak akan bisa meninggalkan teman-temannya yang lain.

Baby menutup matanya dan menarik nafas berulang kali, kemudian membuka kedua mata nya. Sembari meyakinkan diri ia berdiri dan mulai melangkah menuju kamar Mymom and Dydad yang dimana terletak di lantai paling atas—tepatnya lantai tiga yang memang hanya terdapat satu ruangan saja.

Baby harus melakukannya malam ini juga, karena jika bukan sekarang maka ia tidak akan pernah punya waktu lain untuk masuk kedalam sana. Belum lagi keberanian nya sangat susah terkumpul itu kadang membuatnya tak sanggup walau hanya menaiki satu tangga saja ia sudah tidak menyerah.

Tiba di tangga terakhir, Baby terdiam di tempat nya. Tinggal beberapa langkah lagi maka ia sudah berada di depan kamar yang saat ini sudah ada di depan pandangannya.

Aroma peppermint yang sangat kuat masuk ke indra penciumannya. Sudah lama sekali ia merindukan aroma yang sangat menyejukkan ini dan tentu nya hanya lantai tiga saja yang memiliki aroma peppermint, sedangkan lantai dasar dan lantai dua memiliki aroma Lavender.

Untuk ke sekian kalinya Baby berusaha meyakinkan dirinya dan perlahan-lahan, langkah demi langkah ia telah sampai di hadapan pintu bercat putih.

Dengan ragu-ragu Baby memegang kenop pintu dan membuka pintu itu lebar-lebar. Tidak ada yang berubah dari ruangan ini, walau terkesan tidak berpenghuni tetapi jangan salah karena kamar ini sangatlah bersih tanpa ada debu sedikitpun.

Bunda sangat rajin membersihkan kamar ini setiap hari nya, ia tidak akan pernah melewatkan sehari pun untuk tidak membersihkan kamar ini. Terkecuali jika Bunda sedang ada urusan di luar kota, maka ia akan absen sebentar dan akan kembali membersihkan nya ketika kembali nanti.

Bunda bisa saja menyuruh asisten rumah tangga untuk membersihkan kamar ini seperti ruangan yang lainnya. Namun Bunda tidak mau orang luar menyentuh barang-barang yang ada didalam sana, walau Bunda percaya sama ART-nya tetapi untuk urusan lantai tiga ia tidak akan mempercayai siapapun itu, karena kamar ini memiliki banyak barang berharga bukan dari nilai tapi dari segi kenangan nya.

Love Or RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang