•Love Or Revenge 10•

272 23 0
                                    

Holaaa kembali lagi dengan aku😄

Absen unsername kalian kuy yang nungguin cerita ini👐

Kalau ada yang typo tandain aja😉

Happy reading...

"Selamat sore Nona," sapa seorang bodyguard membungkuk singkat di hadapan Baby

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat sore Nona," sapa seorang bodyguard membungkuk singkat di hadapan Baby.

Setelah insiden di perpus, Baby langsung saja tancap gas menuju rumah sakit yang tentu saja tidak di ketahui oleh siapa pun kecuali orang-orang tertentu. Sebelum memasuki rumah sakit tersebut, Baby mengganti pakaiannya menjadi kasual di toilet dan memasukkan seragam sekolahnya ke dalam tas.

Baby hanya menganggu sekilas, "bagaimana keadaan mereka?" tanya nya dengan dingin nan datar.

"Sedang di tangani oleh Dokter, Non."

Baby menghela nafas nya, menaruh tas sekolahnya dan duduk di kursi yang tersedia di depan ruangan, dengan perasaan was-was. Keadaan hening, tak ada satu pun yang berani angkat suara, kecuali untuk menjawab pertanyaan Nona mereka—Baby.

"Kenapa kejadian ini terulang lagi? Saya sudah memperingati kalian waktu itu bukan?"

Tak ada yang salah dengan pertanyaan Baby, hanya saja aura di sekitar mereka berubah menjadi menyeramkan karena kini Baby mendominasi dengan sikap dinginnya.

Bisa di bilang Baby sangat rajin datang ke tempat ini—rumah sakit yang ia beli hanya untuk merawat orang-orang tersayangnya saja— seminggu dua atau tiga kali dengan wajah ceria dan murah senyum, hanya saja ada waktu-waktu tertentu gadis itu berubah menjadi pribadi yang dingin dan serius.

Salah satu contohnya saat ini, karena kejadian yang tak terduga yang hampir saja merenggut nyawa mereka, Baby tidak memperlihatkan sisi ceria nya melainkan sisi dinginnya yang membuat siapa pun melihat akan berpikir ribuan kali untuk mengajak nya berbicara.

"Maaf Non, kami—"

Baby mengangkat tangannya, menyuruh seorang pria tua yang menjadi tangan kanan nya itu terdiam. "Saya tahu paman sedang sakit dan tidak berjaga semalam jadi saya maklumi," tatapan Baby yang lembut tadi berubah tajam menatap bawahnya yang terkejut dan menunduk itu.

"Bisa-bisa nya kalian dikibuli seperti ini," miris Baby menatap bawahannya satu-persatu yang membuat mereka meneguk salivanya, "apa yang kalian lakukan semalam?"

Hening. Tak ada satu pun yang berani menjawab.

"JAWAB!"

Semuanya tersentak dan terfleks berdiri menatap Baby yang kini di ambang kemarahan. Lalu semuanya berlutut di bawah Baby—memohon ampun kepada gadis itu.

"Saya sudah berapa kali memperingati kalian. Kalau saya tidak menginginkan permohonan maaf kalian, tapi saya hanya ingin penjelasan! SEJELAS-JELASNYA! PAHAM?!"

Love Or RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang