Holaaa kembali lagi dengan aku😄
Absen unsername kalian kuy yang nungguin cerita ini👐
Kalau ada yang typo tandain aja😉
Happy reading...
Bugh!"Gue tanya sekali lagi. Dimana Baby?!"
Setelah berpencar bersama yang lain, Jovan langsung mencari keberadaan Rai. Mendengar bahwa Baby sempat ber-cekcok dengan Rai, tak membuat Jovan membuang waktu untuk menuduh lelaki itu sebagai dalang dari hilangnya Baby.
Kebetulan saat di koridor Jovan berpapasan dengan Rai. Tanpa basa-basi lagi, Jovan membawa Rai ke belakang sekolah dan memukul nya secara brutal tanpa ampun. Bahkan Jovan tak membiarkan Rai bernafas walau hanya sebentar.
Yang tambah membuat Jovan marah, karena Rai tidak menjawab pertanyaannya. Lelaki itu sepertinya sengaja memancing emosi Jovan, Rai bahkan tidak peduli dengan luka legam dan darah yang keluar dari wajahnya akibat pukulan yang Jovan berikan.
"Jawab bangsat!" geram Jovan mencengram kerah seragam Rai, lalu membenturkan punggung lelaki itu di tembok yang lumayan keras.
Rai terbatuk-batuk dan menyeka darah yang ada di sudut bibirnya lalu tersenyum. "Jadi adik lo hilang?" kekehnya, "kasih tahu tuh adek lo, makanya jadi orang jangan sombong!"
Bugh!
Jovan meninju perut Rai keras, rasanya percuma saja bertanya kepada Rai karena lelaki itu sedari tadi hanya membuatnya emosi tanpa menemukan titik terang keberadaan Baby.
Jovan berdecak kesal sembari mengacak rambutnya frustrasi dan pergi dari sana meninggalkan Rai yang terkapar lemas di atas tanah.
Sedangkan Axel sedari tadi berlarian kesana kemari mencari keberadaan Baby. Axel sempat berpikir untuk mencari di rooftop, karena biasanya tempat itu lah yang paling pas untuk menenangkan diri, namun sesampainya di sana tak ada seorangpun.
Akhirnya Axel mulai mencari ke seluruh penjuru sekolah, bahkan dia sudah beberapa kali berpapasan dengan Jovan, Vinka, dan juga Iva dan ketiga nya pun belum menemukan keberadaan Baby.
Saat menuruni tangga, tanpa sengaja ia menabrak seseorang yang sedang membawa tumpukan buku. Jadilah semua buku yang di bawa oleh siswi tersebut berserakan di lantai.
"Sorry, Sorry, gue gak sengaja. Lo gak papa kan?" tanya Axel membantu siswi itu berdiri. Sepertinya dia anak kelas 10, tapi entah 10 apa dan berapa, terlihat dari lambang yang siswi itu pakai.
"Ng-nggak ko-kok. Ma-makasih," kata siswi itu terbata-bata, entah memang cara bicara nya seperti itu atau siswi itu sedang gugup. Entah lah, Axel tidak peduli akan itu.
Keduanya pun memungut buku-buku yang berserakan di lantai, setelah tak ada lagi yang tersisa, Axel berniat memberikan kepada siswi itu buku-buku yang ada di tangannya. Namun melihat begitu banyak buku yang akan siswi itu bawa membuat Axel menghela nafasnya dan membatu siswi tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Or Revenge
Novela Juvenil#SEQUEL KEYSA Cinta jadi benci atau benci jadi cinta? Sebenarnya kata apa yang tepat untuk seorang BABY QUEENSHA GRAY. Baby bertemu dengan seorang lelaki idaman yang seharusnya ia benci bukan cintai. Fakta tentang lelaki itu berhasil mengubah rasa s...