Holaaa kembali lagi dengan aku😄
Absen unsername kalian kuy yang nungguin cerita ini👐
Happy reading...
"Pagi Axel," sapa Baby dengan senyuman manisnya. Sedangkan Axel hanya memutar bola matanya malas.Lelaki itu menyesal karena sudah memberikan nomornya kepada Baby, bagaimana tidak? Pagi-pagi Axel sudah di buat kesal setengah mampus dengan banyaknya pesan dan juga telpon dari gadis didepannya itu, dengan seenak jidat menyuruh dirinya untuk berangkat sekolah bersama dengan alasan seperti ini.
'Axel kan pacar Baby, masa pacar sendiri di telantarin sih? Kalau gak jemput gue spam chat sama telpon nih!'
Pacar darimana coba? Mereka saja baru bertemu dan kenalan kemarin, mereka juga tidak se-akrab itu hingga menjadi sepasang kekasih. Dan satu hal yang penting, Axel sama sekali tidak pernah mengungkapkan perasaannya kepada Baby.
Awalnya Axel mengabaikan pesan itu, dan benar saja setelah mandi handphone Axel tak henti-hentinya berbunyi. Walau sudah di matikan pun, gadis itu menelpon ke rumah yang entah kenapa bisa Baby ketahui nomornya.
Mau tak mau Axel menuruti permintaan gadis itu, kali ini saja dan tidak ada hari lainnya!
"Malem," balasnya ngasal.
"Axel matanya burem ya? Ini pagi loh bukan malem."
Axel menghela nafasnya dan menatap Baby. "Tanpa lo ngasih tau juga gue udah tau kalau ini pagi!"
Baby manggut-manggut sembari terkekeh yang membuat Axel mengernyit. "Kerasukan lo?"
Baby menggeleng. "Se-sayang itu ya Axel sama Baby, sampai di jemput segala. Avv jadi terhura Baby tuh."
"Sarap nih bocah," gumam Axel.
"Iya se-sayang itu gue sama lo sampe rasanya gue tuh pengen tendang lo ke antartika biar gak balik lagi!" sarkas Axel.
"Jahat banget. Nanti kalau Axel kangen giman?"
"Gak akan dan gak akan pernah!"
Baby mendengus di tempatnya dan memanyunkan bibirnya kesal.
"Gak usah sok imut, naik cepetan elah mau lo telat?"
Baby tak beranjak sedikit pun dari tempatnya membuat Axel menatap jengah gadis itu.
"Naik atau gue tinggal?"
Melihat Baby yang masih belum beranjak dari tempatnya, dengan senang hati Axel memakai helm nya dan melajukan motornya. Baru saja motor Axel berpindah posisi dari rumah Baby ke sebelah rumah gadis itu, namun Axel tiba-tiba menghentikan motornya karena suara Baby yang begitu keras hingga rasanya gendang telinga Axel ingin pecah di buatnya.
Dengan kesal Axel melepaskan helm nya dan menatap kesal ke arah Baby yang kini berjalan kearahnya. "Lo tuh—"
"Gak ada akhlak ya lo Xel, gue ngambek bukannya di bujuk malah di tinggalin!" semprot Baby memotong ucapan Axel. Sedangkan Axel melongo dibuatnya, harusnya disini dia yang marah bukan Baby.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Or Revenge
Подростковая литература#SEQUEL KEYSA Cinta jadi benci atau benci jadi cinta? Sebenarnya kata apa yang tepat untuk seorang BABY QUEENSHA GRAY. Baby bertemu dengan seorang lelaki idaman yang seharusnya ia benci bukan cintai. Fakta tentang lelaki itu berhasil mengubah rasa s...