•Love Or Revenge 08•

275 22 5
                                    

Holaaa kembali lagi dengan aku😄

Absen unsername kalian kuy yang nungguin cerita ini👐

Kalau ada yang typo tandain aja😉

Happy reading...

"Morning By, Vin," sapa Iva tersenyum ceria di pagi hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Morning By, Vin," sapa Iva tersenyum ceria di pagi hari.

"Hmm," balas Baby sekenanya.

"Morning Va," balas Vinka tersenyum.

"Baby kenapa? Kok murung gitu sih?" tanya Iva yang tidak tahu apa-apa.

"Semua fasilitasnya di sita sama Bunda." Iva membulatkan matanya terkejut.

"Kok bisa? Berarti hari ini kita gak jadi shopping dong?" Baby menatap malas Iva dan berjalan duluan meninggalkan keduanya di lapangan.

Vinka merangkul bahu Iva, lalu kedua nya berjalan beriringan menyusul Baby yang berada di depan mereka dengan muka di tekuk.

Sepanjang pembelajaran Baby tak ada semangat sedikit pun, bahkan Axel sempat heran karena tumben sekali Baby tidak mengusik dirinya di kantin tadi.

Seharusnya Axel bahagia karena Baby tak mengusiknya kan? Tetapi... entahlah rasanya beda saja. Tidak mau menambah beban pikirannya akhirnya Axel mengacuhkan saja tingkah aneh Baby itu.

Disinilah Baby dkk berada. Di kantin dengan kondisi Baby yang tak memesan apapun. Sedangkan Vinka dan Iva sudah memesankan gadis itu makanan, tetapi tetap saja tak di sentuh olehnya.

Sebenarnya bukan masalah semua fasilitasnya yang membuat Baby murung sepanjang hari, karena dia bisa saja menggunakan uangnya sendiri untuk memenuhi kebutuhan nya tanpa meminta kepada Ayah dan Bunda.

Hanya saja kondisi orang yang sangat berarti di dalam hidup Baby saat ini tengah memburuk. Dan rencananya gadis itu akan pergi sendirian setelah pulang sekolah, hanya untuk memastikan apakah benar berita yang ia dapat kan itu benar adanya atau tidak.

"Woy, By!"

Baby tersentak dan mendengus kesal ketika mendapatkan keberadaan Triple R itu di hadapannya.

"Apaan?!" nyolotnya.

"Anjim ngegas," latah Raka yang langsung mendapatkan pukulan pelan di lengannya.

"Bae-bae pulangnya lewat bagian selatan aja, gue gak yakin lo bakal selamat kalau pulang lewat jalan biasa," kata Rasya yang tak lain pelaku yang memukul lengan Raka sembari melirik ke arah Rai.

Baby memutar bola matanya malas dan mengabaikan ketiganya. Saat hendak beranjak dari sana, tiba-tiba saja Rai mencekal tangannya sehingga langkahnya pun terhenti.

"Lepasin gak?!" Rai bukannya melepaskan nya, lelaki itu malah menarik Baby sehingga jarak antar keduanya kian menipis.

"Gue mau ngomong sama lo," ujar Rai serius dengan pandangan lurus menatap kedua manik mata milik Baby.

Love Or RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang