•Love Or Revenge 21•

219 18 4
                                    

Holaaa kembali lagi dengan aku😄

Absen unsername kalian kuy yang nungguin cerita ini👐

Kalau ada yang typo tandain aja😉

Happy reading...

085×××××Xel!kok kamu read doang pesan mom sih? Kenapa gak di balesssss?!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


085×××××
Xel!kok kamu read doang pesan mom sih? Kenapa gak di balesssss?!

Kamu juga kenapa gak pernah dateng kalau mom suruh? Bahkan saat dad kamu ultah aja kamu gak dateng. Segitu betah nya kamu di apart?

Pokoknya mom gak mau tahu, kamu harus dateng besok ke rumah! Kalau gak mom yang bakal ke apart kamu. Inget ya Xel, mom tunggu besok sepulang sekolah.

"Ck!" Jovan melirik kearah Axel yang dimana suara decakan itu berasal. Jovan menatap bingung Axel yang sepertinya tengah kesal sembari menatap handphone nya, lalu lelaki itu mematikan nya sembari memijat pangkal hidung nya.

"Lo napa Xel?" Axel tersentak saat Jovan menepuk pundak nya.

"Gue gak papa," katanya berusaha tersenyum seolah semuanya baik-baik saja, "oh iya gue ke toilet bentar. Kalau ada apa-apa tinggal telpon gue aja," pamit nya segera beranjak menuju toilet tanpa mendengarkan respon Jovan.

Tak lama sejak kepergian Axel, Baby pun keluar dari ruangan Rara dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Guru yang lain kemana?" tanya Baby duduk di antara Vinka dan Iva.

"Dah balik lah! Lagian siapa juga yang mau nungguin lo setengah jam di dalam hah?! Untung gue inget Lo saudari gue, makanya gue tungguin sampai sekarang. Lagian kalian ngomongin apa sih, sampai lama banget?" siapa lagi yang selalu memulai keributan kalau bukan Vinka. Gadis itu memang tidak kenal tempat dan orang saat ingin bertengkar.

Para guru yang datang tadi memang sudah pergi sejak tadi. Saat Baby meminta mereka keluar dari ruangan, saat itulah para guru tersebut berpamitan untuk melanjutkan pekerjaannya di sekolah.

Melihat tak ada respon dari Baby dan sepertinya juga mood Baby sedang tidak baik, akhirnya Iva angkat suara dan mengalihkan pembicaraan. "Eh mumpung masih siang, gimana kalau kita ke cafe bentar? Udah lama juga kan kita gak nongkrong bareng?" beruntunglah pengalihan Iva berhasil. Mereka bertiga berdiri, Iva kini memandang Jovan yang sibuk mengotak-atik handphone nya.

"Van mau ikut gak?" Jovan mengangkat pandangannya dari benda pipih yang berada di tangannya dan menatap ketiga gadis yang tengah berdiri di hadapan nya dengan tatapan bingung.

"Lah Lo pada mau kemana?" tanya nya polos tak tahu apa-apa, sehingga membuat ketiganya gemas. Mereka pikir dari tadi Jovan mendengar percakapan mereka, nyatanya lelaki itu tengah sibuk bermain game. Hampir saja Vinka mencakar wajah Jovan, namun dengan segera Iva menghentikan gadis itu sebelum membuat keributan dan berakhir mereka semua di usir keluar.

Love Or RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang