Tok! Tok! Tok!
Misi...
Masih ada orang kan? Kuy langsung lanjut baca aja mian lama UP
"Terus, terus?"
"Terus aja lurus ampe ujung jurang jangan sampai berhenti sebelum ketemu jurang ya, kalau perlu gas full aja jangan pakai rem," balas Baby malas. Sedari tadi yang di katakan Vinka hanya itu saja, seolah tidak puas dengan cerita Baby. Padahal cerita nya hanya singkat dan sedikit, tetapi gadis itu terus saja meminta lebih seolah menunggu sesuatu.
Sesampainya tadi di rumah dengan di antar oleh Axel, Baby langsung memasuki kamarnya yang dimana sudah ada kedua sahabatnya yang telah menonton drakor sembari mengemil di atas kasur nya. Baby langsung tahu ketika Vinka menanyakan soal Axel sewaktu melihat dirinya di ambang pintu. Tanpa berpikir lama lagi, Baby sudah menduga bahwa mereka semua bekerjasama. Mau tak mau Baby pun menceritakan seadanya saja tanpa di kurangi apalagi di lebihkan.
Pestanya? Sudah berakhir ketika dirinya sampai di rumah. Baby tidak tahu berapa lama dirinya pergi dari rumah.
Dengan gemas Vinka memukul pelan pundak Baby. "Yaelah pelit banget lo gak mau ceritain semua. Yakali Axel cuman nyatain perasaannya terus lo iyain dan selesai gitu aja?! Gak ada romantis-romantis nya sama sekali! Kayak nya Axel perlu di ajarin buat romantis nih."
Baby mengangkat bahu nya acuh. "Mau gimana lagi, ya emang cuman gitu aja dan kami pun pulang tak lama setelah itu karena Axel ada urusan," terang Baby untuk kesekian kalinya.
"Dia gak peluk lo gitu? Ngasih bunga kek Atau gak lebih sedikit romantis dengan gandeng tangan lo gitu? Nggak ada sama sekali dia lakuin itu?!" Vinka terus saja mengoceh tak jelas.
"Dikira mau nyembrang kali pake gandengan segala," gumam Baby menggelengkan kepalanya tak mau meladeni Vinka lebih jauh lagi. Ia pun beralih memperhatikan Iva yang tidak mengeluarkan suara sejak tadi, ternyata gadis itu fokus menonton drakor yang sejak tadi terputar.
"Diem-diem bae lo, sariawan?" tegur Baby mengambil beberapa snack di hadapan Iva.
"Nggak, kasihan kamar lo kalau gue ikut nimbrung entar roboh lagi. Tahu sendiri kalau Vinka bicara tuh udah kek pasar," kata Iva tanpa melepaskan pandangannya dari tv.
Perkataan Iva memang ada benarnya, Baby hanya terkekeh mendengarnya. Sedangkan Vinka yang baru sadar di kacangi dan sedari tadi berbicara sendiri itu pun malah mengganggu kedua sahabatnya dan berakhir menonton bersama hingga larut malam.
Keesokan paginya Baby membuka sebuah ruang obrolan dengan beberapa anggota didalam nya dan mengetik sesuatu ketika Vinka dan Iva masih sibuk di dalam kamar mandi.
Rencana pertama berhasil. Sekarang lanjut ke rencana kedua, mungkin butuh waktu lebih tapi Baby pastiin bakal berhasil!!
Send.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Or Revenge
Fiksi Remaja#SEQUEL KEYSA Cinta jadi benci atau benci jadi cinta? Sebenarnya kata apa yang tepat untuk seorang BABY QUEENSHA GRAY. Baby bertemu dengan seorang lelaki idaman yang seharusnya ia benci bukan cintai. Fakta tentang lelaki itu berhasil mengubah rasa s...