Sebelum lanjut membaca jangan lupa vote dan komen...
Gogogo!
"To-tolong..."
"Lepasin Byby. Byby mohon..."
"Byby mohon..."
"Siapa pun kamu, bantu Byby..."
Mata kecil nan imut itu kini nampak berkaca-kaca. Gadis kecil yang kini terikat di kursi bersama sang ibu yang belum sadar juga, terus saja meminta bantuan kepada seorang anak laki-laki yang ada di ruang itu.
Hanya ada mereka bertiga di dalam sana. Gadis kecil itu sudah sadar sedari tadi dan melihat bahwa anak laki-laki itu yang ikut membantu mereka untuk mengikat dirinya bersama sang ibu.
Walau tidak mungkin, tetapi ia terus saja meminta belas kasihan pada anak laki-laki itu. Berharap bahwa anak laki-laki yang sepertinya seumuran dirinya akan tersentuh dan membebaskan dirinya dan ibu nya. Tetapi anak laki-laki itu terus saja diam di tempatnya sembari membuang muka darinya yang membuat gadis kecil itu menitihkan air matanya pasrah.
Tepat di saat sang ibu sadar, anak laki-laki itu pun keluar dari ruangan dan tak lupa menutup pintu kembali.
"Mommy!"
Seorang wanita paruh baya melihat ke kanan dan kiri, saat mendapat siapa yang memanggilnya seketika matanya menajam dan menatap kesal anak laki-laki yang baru saja memanggilnya.
"Apa yang kau lakukan disini?!" tanya nya marah sesampainya di hadapan anak laki-laki itu.
"A—aku... Aku—" anak laki-laki itu tak berani menatap mata sang ibu. Seketika kata-kata yang sudah ia siapkan sebelumnya hilang entah kemana.
"Sudah ku peringati untuk menjaga mereka dan tidak meninggalkan ruangan itu sedetik pun. Dan apa yang sekarang kau lakukan disini?! Apa kau sudah kehilangan akal?!! Cepat kembali kedalam sana sebelum kau kuberikan hukuman!" teriak wanita paruh baya yang tak lain dan tak bukan adalah Kyla menatap anaknya yang tak lain adalah Ray sembari mendorong nya untuk kembali masuk kedalam ruangan tersebut.
"Apa yang kau tunggu lagi? Cepat kesana!" melihat anaknya tidak bergerak dan mengacuhkan perintahnya membuat Kyla naik pitam.
"Kenapa Mommy menangkap mereka?!" akhirnya pertanyaan yang sedari tadi ingin ia katanya keluar juga dengan satu tarikan nafas. Walau ia ragu tapi Ray kecil berhasil melawan rasa takutnya.
Tangan Kyla yang hendak ia layangkan di wajah Ray kini tertahan di udara. Ini pertama kalinya Ray bertanya hal yang Kyla suruh, biasanya tanpa bantahan Ray akan melaksanakan tugasnya, apapun itu. Tapi apa ini? Kenapa anak itu tiba-tiba bertanya hal yang tidak penting?
"Apa pedulimu? Kau kasihan kepada mereka?" tanya balik Kyla ingin mengetahui alasan anaknya membantah untuk pertama kalinya.
"Aku tidak pernah membantah perintah Mommy. Tapi apakah Mommy tidak kasihan melihat anak perempuan itu? Aku tidak masalah jika Mommy menangkap ibu nya, setidaknya lepaskan saja anak itu. Dia tidak bersalah," ujar Ray berusaha berani menatap mata Kyla.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Or Revenge
Teen Fiction#SEQUEL KEYSA Cinta jadi benci atau benci jadi cinta? Sebenarnya kata apa yang tepat untuk seorang BABY QUEENSHA GRAY. Baby bertemu dengan seorang lelaki idaman yang seharusnya ia benci bukan cintai. Fakta tentang lelaki itu berhasil mengubah rasa s...