•Love Or Revenge 23•

110 11 1
                                    

Sebelum lanjut membaca jangan lupa vote dan komen...

Gogogo!

Satu hal yang sedari tadi menarik perhatian Baby dari wanita yang duduk di hadapannya itu, yakni gelang yang melekat di pergelangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Satu hal yang sedari tadi menarik perhatian Baby dari wanita yang duduk di hadapannya itu, yakni gelang yang melekat di pergelangannya. Entah mengapa gelang itu nampak familiar, namun sedari tadi Baby tidak bisa menemukan jawabannya. Hingga wanita itu angkat suara yang membuat Baby melupakan sejenak gelang tersebut.

"Kamu dari mana aja, jam segini baru pulang?" Tatapan wanita itu yang semulanya menatap Axel beralih menatap tak suka pada Baby, "bawa cewek gak jelas ke sini lagi! Kamu juga masih kecil mau aja di ajak ke apartemen cowok, mau jadi apa kamu nanti kalau sudah besar? Mau jadi jalang?hah?!"

Baby mengepalkan tangannya, dia sangat tidak suka jika ada seseorang yang menghina dirinya. Sejak mereka bertiga bertemu tak ada satu pun yang mengeluarkan suara kecuali wanita yang Baby tidak tahu siapa itu, menyuruh mereka duduk ketika Axel hendak menarik dirinya keluar.

Habis sudah kesabaran Baby yang sedari tadi ia tahan. Axel tahu bahwa Baby sudah tidak tahan lagi, maka dari itu Axel tak menghentikan saat Baby menggebrak meja—meluapkan segala keluh kesahnya pada wanita yang duduk di hadapan mereka.

"Jaga omongan Tante! Kalau gak tau apa-apa, gak usah sok tahu jadi orang. Saya juga tahu harus bersikap bagaimana menghadapi cowok, jadi Tante gak usah repot-repot mengajari saya. Dan soal mau jadi apa saya nanti jika dewasa itu bukan urusan Tante, ngerti?!" Wanita tersebut semakin menunjukkan ketidaksukaannya pada Baby dengan menunjukkan sebuah senyuman meremehkan atas tindakan Baby dan tak lupa membalas ucapan gadis itu.

"Apa begini cara orang tua kamu mengajarkan tata Krama terhadap orang yang lebih tua darimu? Kalau iya, berarti didikan mereka selama ini salah dan harus segera di perbaiki untuk tidak mengulang kesalahan yang sama."

"Tidak ada yang salah dengan didikan orang tua saya. Yang salah hanya pada perilaku Tante, yang dengan sekali pertemuan sudah menyimpulkan dengan sendirinya. Saya pasti akan menghormati orang yang lebih tua dari pada saya, jika memang mereka layak untuk saya hormati!"

Saat wanita itu hendak membalas ucapan Baby, Axel menyela terlebih dahulu sehingga membuat keduanya terdiam.

"Cukup! Anda tidak perlu repot-repot mengurusi hidup saya, apalagi hidup orang yang sedari tadi anda hina di hadapan saya," Axel melirik Baby dengan tatapan sendu dan beralih menatap tak suka kembali pada wanita tersebut, "Tidak bisakah anda hidup seolah kita tidak pernah bertemu? Berapa kali saya harus bilang sama anda. Hidup saya milik saya seutuhnya, sedangkan hidup anda milik anda seutuhnya. Jadi stop menggangu saya dan kehidupan saya, karena saya tidak pernah menggangu anda dan kehidupan anda."

"Xel, kok ngomong nya gitu?" Kata wanita itu lirih.

"Apalagi yang mau anda renggut dari saya? Semua nya sudah anda ambil sejak hari itu dan yang tersisa sekarang hanya hidup saya. Mungkin semua yang saya miliki dulu bisa anda miliki sekarang, kecuali kehidupan saya. Saya tidak akan membiarkan anda mengendalikan kehidupan dan mengatur masa depan saya, karena hanya saya yang berhak atas semua itu dan bukan anda!"

Love Or RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang