Holaaa kembali lagi dengan aku😄
Absen unsername kalian kuy yang nungguin cerita ini👐
Kalau ada yang typo tandain aja😉
Happy reading...
Hari sudah menjelang malam, jam kini menunjukkan pukul 17:55 sebentar lagi shift kerja Axel telah selesai. Namun bukannya bersiap untuk pulang, lelaki itu malah termenung sembari membuatkan segelas espresso milik salah satu pelanggan dengan tatapan kosong.
Entah apa yang ada di pikirannya sekarang, tangannya terus saja sibuk bergerak namun fokus dan pikirannya tidak ada disana, bahkan kini kopi yang telah ia buat merembet keluar dari gelas saking penuhnya, tanpa ia sadari.
Lintang—yang kebetulan bekerja sama dengan dirinya di Cafe tersebut segera menghampiri Axel, dan menepuk pundaknya, menyadarkan lelaki itu.
Axel tersentak dan tanpa sengaja tangannya menyenggol gelas yang penuh kopi itu hingga tertumpa ke lantai. Lintang menghela nafas nya dan berjongkok membantu saat melihat Axel yang kini mulai membersihkan tumpahan kopi.
"Lo kenapa Xel? Gak biasanya lo gak fokus kayak gini."
Pertanyaan itu membuat Axel mengernyitkan keningnya, "hah?" hanya itu kalimat yang keluar dari mulutnya.
"Ck!" Lintang berdiri sembari memegang kain lap yang ia gunakan untuk membersihkan tumpahan kopi itu, beruntungnya gelas yang Axel senggol tidak pecah hanya terjatuh di atas meja saja. Jika pecah, entah apa yang akan terjadi pada temannya itu.
Setelah lantainya bersih, Axel pun ikut berdiri dan mencuci tangannya di wastafel, dimana Lintang membersihkan tangannya juga.
"Udah jam enam lewat, lo gak pulang?" tanya Lintang mengalihkan perhatian Axel yang sempat melamun lagi.
Axel terdiam sejenak, lantas memperhatikan jam tangan miliknya dan benar saja waktu sudah menunjukkan pukul 18:06 pantas saja sudah ada Lintang di Cafe, karena setelah shift kerja Axel maka di ganti dengan shift kerja Lintang hingga jam 9 malam. Entah apa yang membuat laki-laki itu mengambil shift malam, Axel tidak tahu dan dia juga tidak berhak mengurusi privasi orang lain.
Axel mengangguk lantas menepuk pundak Lintang. "Gue duluan. Thanks buat yang tadi," katanya melangkah memasuki ruang ganti. Tak lama kemudian ia keluar dengan pakaian serba hitam, tas sekolahnya yang berteker manis di pundak kanannya dan jaket kulit hitam yang ia pegang membuat para fans nya menjerit histeris.
Sedangkan Lintang yang terkejut mendengar pekikan pelanggan yang dominan kaum hawa itu, seketika melihat kearah ruang ganti. Ia jelas tahu siapa penyebab dari kehebohan ini. Saat matanya menangkap Axel tengah berjalan kearahnya sembari memain-mainkan kunci motor dan tak lupa juga menyisir rambut ke belakang dengan jarinya hanya terkekeh geli.
Temannya itu memang tiada hari tanpa tebar pesona. Lihat saja kelakuannya sekarang, lelaki itu malah bersiul dan menggoda pelanggan cewek hingga membuat suasana Cafe tambah bising.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Or Revenge
Ficțiune adolescenți#SEQUEL KEYSA Cinta jadi benci atau benci jadi cinta? Sebenarnya kata apa yang tepat untuk seorang BABY QUEENSHA GRAY. Baby bertemu dengan seorang lelaki idaman yang seharusnya ia benci bukan cintai. Fakta tentang lelaki itu berhasil mengubah rasa s...