Tepat ketika pintu toko bunga Gulf tertutup, mild segera beranjak dari duduknya dan duduk di samping Gulf yg sibuk merangkai buket.
"Kau mengenal nya?" Tanya mild pada Gulf dengan berbisik.
Gulf yg mendengar pertanyaan dari mild pun, hanya menatap malas ke arah sahabatnya itu.
"Dia sempat menolong ku semalam," sahut Gulf sembari melanjutkan acara merangkai buket bunga nya itu.
Mild yg mendengar itu pun menjadi semakin bingung.
"Memang kau kenapa semalam sehingga dia bisa menolong mu?" Tanya Mild lagi.
Dan saat Gulf akan menjawab pintu toko Gulf pun kembali terbuka, menampak kan seorang pemuda tinggi dan cantik yg berjalan masuk.
"Hay Gulf Mild," sapa pemuda itu sembari tersenyum, lalu berjalan mendekati Mild dan Gulf, lalu duduk di sisi Gulf yg kosong.
"Aww, PP kau baru datang," ujar Mild dengan nada menggoda nya, sembari menaik turun kan alisnya menggoda sahabatnya itu.
Gulf hanya menggeleng kan kepalanya melihat tingkah aneh dari sahabatnya itu, dan PP yg mendalam godaan dari Mild pun hanya menatap malas ke arah sahabatnya itu, Mild memang benar-benar suka untuk menggoda sahabat-sahabatnya itu, dan Gulf jg PP sudah biasa dengan hal itu.
Mild yg melihat reaksi kedua sahabatnya pun hanya terkekeh, lalu tiba-tiba kembali menatap serius ke arah Gulf
"Jadi bisa kau menjawab pertanyaan ku sekarang?" Ujar Mild yg masih lah pemasaran dengan, bagai mana Gulf bisa, mengenal pria tadi.
PP yg bingung dan sama sekali tak memiliki penunjuk tentang apa yg di bicarakan teman temannya pun hanya diam mendengarkan.
Gulf menatap mild, lalu menghela nafas dia sangat yakin bahwa mild tidak akan berhenti bertanya jika Gulf tidak menjelaskan nya secara detail, jadi Gulf pun mengalah dan mulai menceritakan semuanya pada Mild, dan jg PP yg mendengarkan dalam kebingungan pembicaraan kedua sahabatnya itu.
"Jadi begitulah, dan untuk mengapa dia mampir untuk membeli bunga di toko Bunga ku dia sudah membuatnya jelas di tempat pertama kan," ujar Gulf mengakhiri cerita nya itu.
Mild yg mendengar itu pun hanya mengangguk paham, sedang PP yg mulai paham pun bertanya.
"Orang itu baru saja dari sini?" Ujar PP dalam kebingungan nya.
Gulf hanya mengangguk, sedangkan Mild sudah akan berkata sesuatu dan berbuah menambah kan sedikit bumbu menarik di dalamnya, tapi itu semua terpotong ketika Gulf lebih dulu menyahut.
"Jangan kau mencoba untuk berkata hal yg tidak tidak karena, pada kenyataannya nya itu memang tidak ada apa apa," ujar Gulf, yg membuat Mild memasang wajah tak suka saat mendengar nya, sedang PP hanya menggeleng maklum pada sikap kedua sahabatnya.
Lalu berjalan ke arah kursi di dekat jendela dan duduk disana dengan beberapa tangkai bunga di dalam vas yg di letakkan di meja kecil di samping kursi yg di duduki PP, sedang Mild pun memilih melanjutkan apa yg di kerjakan nya tadi begitu jg Gulf, sedang PP hanya duduk sembari membaca novelnya.
*Chulalongkorn university.
Mew dan jg kedua sahabatnya terlihat sedang duduk di salah satu kursi di kantin fakultas bisnis, dengan tiga makan siang di meja mereka.
"Jadi kau sudah memesan kan Bunga untuk ku Mew?" Tanya Kaownah pada sahabatnya itu.
"Sudah dan itu ada di mobil ku jika kau ingin mengambil nya," sahut Mew di Sergai sebuah anggukan.
"Kau jg sudah mempersiapkan sisanya kan Tong?" Tanya Kaownah beralih ke pada tong yg duduk di sebelah kiri nya.
"Hmm," sahut Tong sembari mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
In Another Life.... (END)
RomanceGulf Kanawut pemuda manis pemilik toko bunga yg tak sengaja di tolong nya malam itu, entah bagaimana dapat memikat hati nya bahkan hanya dengan senyum nya saja- Mew Suppasit. Mew Suppasit pemuda tampan yg dengan baik hatinya menolong nya malam itu...