3 sahabat itu pun pergi ke makam orang tua Gulf menggunakan mobil PP, butuh waktu 1 setengah jam bagi mereka untuk sampai ke makam orang tua Gulf.
Setelah sampai mereka segera turun dari mobil PP dan pergi ke tempat makam oarang tua Gulf, mereka di sana menghabiskan setidaknya 30 menit, dengan Gulf yg banyak bercerita tentang beberapa hal ke pada mendiang orang tua nya itu.
"Kalau begitu kami akan pergi sekarang ayah ibu dan jg Gulf menyayangi kalian sampai jumpa," ujar Gulf mengelus nisan orang tua nya, lalu bangkit dan pergi bersama PP dan jg Mild.
Tapi saat mereka melewati gerbang pemakaman, Gulf tak sengaja menyenggol bahu seseorang yg ingin masuk ke area pemakaman, Gulf pun berbalik menatap orang itu.
"Aww maaf tuan saya tidak sengaja," ujar Gulf sembari meminta maaf.
"Tidak apa-apa," ujar orang tersebut, sembari tersenyum.
Gulf pun bangkit dari membungkuk nya, dan sedikit terkejut saat tau siapa yg ditabrak nya tadi.
"Aww tuan Mew" ujar Gulf terkejut, lalu kemudian Gulf pun tersenyum.
"Sedang apa kau disini?" Tanya Gulf bingung menatap ke arah Mew.
"Aku di sini untuk mengunjungi makam ibunda ku," sahut Mew sembari balas tersenyum.
PP dan Mild yg melihat perbincangan antara Mew dan Gulf pun hanya, diam namun tak berapa lama PP menyadari bahwa ada yg aneh, karena dia merasa pernah melihat Mew di suatu tempat.
"Kalau begitu kami pergi dulu," ujar Gulf pada Mew.
Yg di balas anggukan dari Mew, namun saat Gulf akan melangkah pergi di ikuti Mild, tiba-tiba PP berkata.
"Tunggu," ujarnya membuat Gulf dan Mild berhenti dan menatap bingung PP.
Mew pun mengernyitkan dahinya bingung, melihat apa yg di lakukan salah satu sahabat pemuda manis, yg akhir akhir ini mengganggu pikirannya itu.
"Aku seperti pernah melihat mu, apa kau jg berkuliah di Chulalongkorn university?" Tanya PP ragu sembari memperhatikan wajah Mew.
"Iya knp?" Ujar Mew sembari menatap bingung PP, begitu jg dengan Gulf dan Mild.
"Kau Mew suppasit salah satu dari tiga pangeran kampus kan," ujar PP setelah sadar siapa Mew itu.
"Kau mengenal ku?" Ujar Mew bingung pada PP sembari menunjuk dirinya sendiri.
"Tentu siapa yg tidak mengenal 3 pangeran tampan yg sering di bicarakan oleh hampir seluruh mahasiswa Chula," sahut PP sembari tersenyum.
Mild yg mendengar pembicaraan PP pun merasa sedikit terkejut, begitu jg Gulf yg tak menyangka jika kedua sahabatnya mengetahui siapa Mew, dan jg Gulf merasa sedikit terkesan karena mengetahui bahwa Mew cukup terkenal di kalangan mahasiswa Chula tempat kedua sahabatnya berkuliah itu.
Setelah nya mereka pun terlibat sedikit perbincangan, dan lalu mereka pun berpisah dengan Gulf, PP dan Mild pulang kembali ke rumah Gulf sedang Mew yg melanjutkan langkahnya untuk mengunjungi makam ibunda nya itu.
"Apa benar tuan Mew seterkenal itu di universitas mu?" Tanya Gulf penasaran kepada kedua sahabatnya itu.
"Iya dia cukup populer di kalangan mahasiswa dan mahasiswi Chulalongkorn, dia sering di sebut sebagai pangeran kampus bersama ke dua temannya yg lain," sahut PP kemudian.
Gulf yg mendengar itu pun mengangguk, dia tidak lah merasa heran kenapa Mew bisa menjadi pangeran kampus, Mew memiliki paras yg rupawan, sikap yg baik dan ramah karena itu lah mustahil ada yg tidak suka dengan Mew.
Mild yg mendengar pertanyaan Gulf pun menatap penasaran ke arah sahabatnya itu, karena tiba-tiba saja sahabatnya itu bisa menjadi begitu penasaran tentang seseorang, padahal seingatnya sahabatnya ini adalah orang yg introvert dan kadang kadang tidak lah terlalu peduli pada orang orang di sekitarnya nya.
"Kenapa kau tiba-tiba begitu penasaran dengan sosok Mew?" Tanya Mild yg membuat, PP jg ikut penasaran.
"Iya Mild benar," ujar PP setuju.
Sedang Gulf yg mendengar pertanyaan dari sahabatnya itu, malah berbalik menatap bingung sang sahabat.
"Memang ada yg salah jika aku hanya ingin tau tentang seseorang, bukan kah itu hal biasa," ujar Gulf yg merasa bingung dengan pertanyaan yg di lontarkan sang sahabat.
"Itu akan normal, jika itu adalah orang lain tapi jika itu kau itu akan benar-benar terlihat aneh Gulf, kau bahkan tidak terlihat sepenasaran ini saat PP memperkenalkan Billkin yg notabene adalah kekasih sahabat mu itu," ujar Mild memperjelas.
"Bukan nya malah akan terlihat lebih aneh jika aku bertanya tentang Billkin yg adalah kekasih sahabat ku ini?" Bingung Gulf, yg masih tidak paham dengan apa yg di maksud sahabatnya itu.
"Memang benar dia kekasih sahabat mu tapi setidaknya kau menanyakan beberapa hal tentang nya untuk membuat dirimu terlihat perduli, apakah Billkin memperlakukan sahabat mu secara layak sebagai kekasihnya atau tidak," sambung Mild yg di angguki setuju oleh PP.
Gulf yg mendengar hal itu pun menghela nafas, dan mencoba untuk menjadi tidak peduli dan berpura-pura tidak mendengar apa yg di katakan oleh Mild.
"Ayo lah Gulf jangan bersikap tidak perduli sekarang, jawab pertanyaan ku kenapa kau tiba-tiba begitu penasaran dengan sosok Mew?" Ujar Mild sembari mengulang pertanyaan nya.
Menghelat nafas, Gulf pun menatap wajah Mild dengan malas, sahabatnya yg satu ini memang selalu ingin tau tentang segala hal.
"Aku hanya ingin tau, karena dia adalah orang baik yg sudah mau menolong ku semalam, dan jg itu hanya pertanyaan bisa dan tak ada hal sepesial di balik nya ," ujar Gulf kemudian dan beralih menatap keluar jendela mobil.
Sedang Mild yg di beri jawaban seperti itu oleh Gulf masih lah penasaran, namun dia paham jika sekali lagi dia bertanya, maka Gulf akan menjadi marah kepadanya dan akan mendiaminya hingga seharian, dan dia benar-benar tidak menyukai hal itu.
Dan untuk PP yg sedang fokus menyetir, dia berusaha untuk tidak terlalu peduli karena, mungkin apa yg di katakan Gulf adalah benar dan Mild bertanya hanya karena dia memiliki rasa penasaran yg sangat besar, dan alasan utama mengapa dia tidak lah ingin untuk jg adalah karena dia takut untuk membuat Gulf marah dan mendiamkan nya seharian, dia benar-benar tidak menyukai hal itu.
Akhirnya mobil yg di kendarai ke 3 sahabat itu hanya melaju kembali ke tempat Gulf dalam keheningan, dan tak ada satupun dari mereka yg terlihat peduli untuk memecah keheningan itu, karena PP dan jg Mild tau jika sekali saja mereka salah bicara maka Gulf akan benar-benar marah pada mereka.
Sedang Gulf sendiri, sedang mencoba untuk menenangkan dirinya sendiri, dia tak ingin untuk menjadi marah tanpa alasan yg jelas kepada kedua sahabatnya itu, dan bersyukur mereka mengerti dan tidak bertanya lagi, karena Gulf merasa agak terlalu tidak suka, jika Mild dan jg PP terlalu banyak bertanya tentang dia dan jg Mew karena entah mengapa itu terdengar sangat menjengkelkan di telinga nya, ketika sahabatnya itu terlalu banyak bertanya tentang Mew yg notabene baru di kenal oleh nya itu.
TBC.
Nyambung gak sih JJ harap sih nyambung ya ceritanya, dan moga aja kalian suka sama apa yg JJ tulis dan maaf kalok kalian merasa cerita di ini kurang nyambung, dan jg maaf karena telat up soalnya lagi banya tugas, dan makasih buat kalian yg udah ngasih suport dan semangat ke JJ 🙏 sampai ketemu di chapter selanjutnya pay pay~~~👋👋👋
KAMU SEDANG MEMBACA
In Another Life.... (END)
RomanceGulf Kanawut pemuda manis pemilik toko bunga yg tak sengaja di tolong nya malam itu, entah bagaimana dapat memikat hati nya bahkan hanya dengan senyum nya saja- Mew Suppasit. Mew Suppasit pemuda tampan yg dengan baik hatinya menolong nya malam itu...