CP.17

1.1K 116 14
                                    

Mew pun akhirnya menceritakan semuanya kepada kedua sahabatnya, mulai dari awal pertemuannya dengan Gulf, hingga perasaannya pada Gulf jg hal yg mengganggu nya mulai dari pagi tadi, hingga sekarang yg membuat kedua sahabatnya cukup terkejut mendengar hal itu.

"Aku tidak menyangka kau bisa jatuh cinta jg?" Ujar Kaownah sembari menunjuk kan senyum mengejek, membuat Mew menatap malas ke arah sahabatnya itu.

"Kenapa kau tidak mengungkap saja perasaan nya kepadanya," ujar Tong, yg membuat Mew menghela nafas mendengar nya.

"Andaikan bisa semudah itu, dia itu adalah orang yg selalu bersikap baik kepada orang yg berada di sekitar nya, jadi bagai mana jika dia mau menghabiskan waktu bersama ku selama ini hanya untuk membalas kebaikan ku malam itu, dan jika aku mengungkapkan perasaan ku sudah pasti penolakan yg aku dapat," ujar Mew dengan lesu.

Membuat temannya menatap prihatin kearahnya, yah mereka setuju dengan apa yg di katakan oleh Mew.

"Tapi jika kau tidak mecoba bagaimana kau akan tau bahwa dia jg memiliki perasaan yg sama atau tidak dengan mu, lagi pula bukan kah kau orang yg pemberani dan tak pantang menyerah, jika dia menolak mu maka kau kan masih bisa berjuang untuk mendapatkan cintanya," ujar Kaownah, yg di angguki setuju oleh Tong.

Dan Mew yg mendengar itu pun mulai diam berfikir, dan dia merasa bahwa apa yg di katakan oleh sahabatnya benar jg, tidak ada salah nya mencoba jika dia menolak Mew bisa meminta kesempatan untuk memenangkan hatinya.

Dengan senyum di wajah nya Mew pun bangkit dari duduknya, dan menggunakan ranselnya.

"Kau mau kemana?" Tanya Tong melihat sahabatnya tiba tiba saja berdiri.

"Aku akan makan siang di luar, dan karena setelah ini aku tidak ada kelas lagi jadi aku mungkin akan langsung pulang okey, bye," ujar Mew yg langsung melenggang pergi.

Membuat sahabatnya hanya bisa menatap bingung, hingga dia menghilang dari pandangan mereka.

"Apa kau yakin bahwa dia hanya akan makan siang dan lalu pulang ke apartemen nya?" Ujar Kaownah sembari menyeringai ke arah Tong.

"Yah menurut mu," balas Tong yg jg menunjukkan seringainya.

Berakhir dengan mereka tertawa bersamaan, ya karena mereka sangat tau dengan sifat sahabat mereka yg satu itu dan tidak mungkin dia akan melakukan apa yg dia katakan tadi.

Dan tepat seperti dugaan mereka Mew kini telah ada di depan toko bunga Gulf, dia terlihat berusaha menenangkan detak jantung nya, dia sudah mengambil keputusan benar kata kedua sahabatnya jika dia tidak mencoba maka dia tidak akan tau.

Setelah merasa sedikit tenang Mew pun turun dari mobilnya, dan masuk kedalam toko, yg langsung di sambut dengan sapaan ramah Gulf.

"Aww P'Mew kau kemari, ada apa?" Ujar Gulf sembari tersenyum, dan berusaha menutupi ke gugupan Nya.

"Mmm aku kesini ingin membeli sebuah buket bunga, untuk seseorang," ujar Mew sembari tersenyum.

"Aww tentu kalau begitu buket bunga apa yg P'Mew inginkan?" Tanya Gulf sembari tersenyum, walau sebenarnya Gulf sedikit penasaran siapa sebenarnya orang yg ingin Mew berikan buket bunga itu.

"Sebuket bunga Daisy," ujar Mew tersenyum.

"Oh baiklah, apa kah P'Mew ingin untuk membawanya sekarang?" Tanya Gulf, dengan senyum yg wali lun dalam hati nya dia merasa sedikit sakit, karena dia yakin pasti bunga itu untuk pasangan mew, mengingat maknanya adalah kepercayaan dan jg kesetiaan membuat Gulf hanya bisa meratapi nasip cinta yg bertepuk sebelah tangan miliki nya ini.

"Aku akan membawanya sekarang," ujar Mew masih dengan senyum di wajahnya itu.

Gulf pun mengangguk lalu mulai merangkai bunga yg di minta oleh Mew, yg tak berapa lama kemudian bunga pun selesai, yg segera Gulf serahkan bunga itu ke Mew.

In Another Life.... (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang