CP.12

1.3K 117 6
                                    

Pesta yg di adakan oleh orang tua PP pun selesai para tamu undangan pun sudah pulang, Gulf pun kini tengah berada di kamarnya yg memang di sediakan oleh orang tua PP agar Gulf merasa nyaman jika menginap di rumah sahabatnya itu.

Gulf kini tengah bersiap tidur setelah sebelumnya dia makan malam bersam keluarga PP, dan jg menghabiskan beberapa menit untuk mandi, namun entah kenapa sangat sulit untuk Gulf tidur saat ini, karena setiap dia memejamkan matanya dia akan melihat bayangan itu, bayangan pemuda tampan yg dengan berani menolong nya, dan berakhir selalu membuat nya berfikir tentang pria itu lagi dan lagi, dan jangan lupakan senyum nya saat mereka berbicara di taman mansion tadi, itu benar-benar terlihat indah di mata Gulf terutama karena itu di tujukan ke pada dirinya jg tersenyum karena nya,dan entah pemikiran dari mana Gulf merasa selau ingin untuk melihat senyum itu, yg entah bagaimana jg bisa membuat nya tersenyum.

Menghela nafas Gulf pun menghentikan pikiran gilanya itu dan memilih untuk segera tidur karena besok dia harus bangun lebih pagi untuk segera kembali ke rumahnya dan membuka toko bunga nya, tak berapa lama Gulf pun mulai tertidur dengan tenang dan nafas yg teratur.

*Tempat Mew

Sekembalinya dari pesta Mew pun memilih untuk langsung masuk ke kamarnya, tapi sepertinya sang ayah tidak lah membiarkan nya.

"Mau kemana kau Mew?" Ujar ayah nya dengan nada sedikit meninggi.

Mew yg paham pun hanya menghela nafas lelah, dia yg duah bersiap menaiki tangga pun berbalik dan menatap malas ayahnya, yg masih di temani ibu tirinya yg berdiri di samping ayah nya.

"Tentu saja ke kamar memangnya kemana lagi," jawab malas Mew.

Yg membuat ayah Mew naik pita, dan memerintahkan Mew untuk pergi keruang keluarga, karena dia ingin mengatakan sesuatu pada Mew, Mew pun hanya menurut karena, percuma saja untuk dia menolak ayahnya tidak akan membiarkan nya, mengingat sifat keras kepalanya yg benar benar membuat Mew, terkadang merasa muak akan hal itu.

Mew pun kini tengah duduk di sofa ruang keluarga dengan ayah dan ibu tirinya duduk di hadapannya.

"Kemana kau pergi saat pesta tadi hah!?" Tanya ayah Mew dengan nada yg sedikit menahan amarah itu.

"Aku hanya bisa dan memilih pergi dan melihat lihat," jawab Mew santai,

Karena dia sangat paham akan apa yg di maksud ayahnya dari pertanyaan nya itu, dan Mew dengan jelas dan tegas menolak keputusan ayahnya yg sudah dapat di tebak apa oleh Mew.

"Kau... Kau tau ala yg kau lakukan itu, kau hampir saja membuat malu keluarga kita di hadapan, keluarga calon mu hah!!" Ujar marah ayah Mew.

"Aku tidak lah meminta untuk di jodohkan dengan nya, dan lagi ini adalah hidup ku jadi aku berhak memutuskan apa yg aku mau lakukan dan tidak mau aku lakukan," ujar Mew sembari menatap tajam ayahnya.

"Kau!!.." belum selesai ayah Mew berbicara, Mew pun bangkit dari duduknya berniat pergi dari ruangan ini.

"Terserah ayah mau apa aku Tak perduli, tapi yg pasti aku akan menolak tegas perjodohan ini karena ini bukan kemauan ku," ujar Mew tegas lalu pergi ke kamar nya tanpa memperdulikan panggilan ayah nya.

Sesampainya di kamar Mew pun masuk ke kamar mandi dan membersihkan dirinya, 15menit setelah nya Mew sudah siap untuk pergi tidur dengan baju tidurnya itu, namun saat dia akan memejamkan mata nya, dia malah teringat dengan pemuda manis yg mulai menghantui pikiran nya itu.

Dan jujur alasan utama mengapa dia menolak perjodohan ayahnya adalah entah mengapa dia tak suka, dengan kenyataan bahwa jika dia menerima perjodohan itu, dia tidak akan bisa bersanding dengan pemuda manis itu, dan hal itu benar-benar mengganggu nya dan membuatnya tidak nyaman.

In Another Life.... (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang