CP.23

951 109 16
                                    

Hujan turun dengan deras sore itu Gulf terlihat sibuk mengerjakan pekerjaannya, namun terlihat sesekali dia menatap ke arah ponselnya yg terletak tidak jauh darinya itu, menghela nafas Gulf pun menatap ke luar toko di mana hujan deras mengguyur.

"Padahal siang tadi cuaca sangat cerah, knp sekarang bisa hujan deras begini," ujar Gulf melihat hujan deras yg menguyur di luar.

Gulf pun segera menyelesaikan pekerjaannya, lalu pergi untuk menaruh bunga yg sudah di rangkainya, ke ruang penyimpanan dan di pun kembali ke konter, dan mengecek HP-nya, yg kemudian membuat nya kembali menghela nafas.

"Ini sudah mulai sore dan phi Mew belum jg mengirimi ku pesan atau pun menelpon ku," monolog Gulf menatap bingung layar handphone nya itu.

Karena Mew terbiasa mengirimi nya pesan atau pun menelfon nya saat siang atau sore, dan jg saat ingin tidur, namun sejak Mew berkata akan masuk ke kelasnya untuk kelas paginya, hingga kini Mew belum lagi menelfon atau pun mengirimi nya pesan, dia jg sudah menghubungi teman Mew tadi namun mereka berkata Mew sudah pergi saat jam makan siang, dan tentu hal itu membuat Gulf khawatir pada kekasihnya itu, karena hal ini belum pernah terjadi sebelumnya, selama mereka menjalin hubungan.

Tak lama lonceng di pintu toko Gulf berdenting, menandakan ada nya pelanggan yg masuk.

"Selamat da...tang..., P'Mew!!!" Teriak Gulf di akhir, di mana ternyata yg datang adalah kekasihnya, dengan keadaan basah kuyup berdiri menunduk di depan pintu tokonya yg terbuka.

Dengan segera Gulf berjalan kearah Mew, dan menariknya masuk menutup pintu, lalu mendudukkan kekasihnya di kursi dekat jendela.

"Phi tunggu di sini sebentar aku akan naik untuk mengambil handuk," ujar Gulf kalau bergegas naik ke lantai atas, yg tak lama dia pun kembali dengan handuk di tangannya.

Gulf pun meletakan handuk itu di ke kepala Mew dan mengusapnya, untuk mengeringkan rambut kekasihnya itu, dan setelah dia rasa cukup kering dia pun meminta kekasihnya, untuk naik kelantai atas mandi dan jg mengganti pakaiannya, namun bukanya melakukan apa yg di minta Gulf Mew justru memeluk Gulf membuat pakaian Gulf ikut basah, akibat pelukan tiba-tiba itu.

"Astaga phi kau basah!, Jika kau memang ingin memelukku setidaknya pergi mandi dan ganti pakaian mu dulu," Ujar terkejut Gulf namun saat dia akan melepaskan pelukan Mew, dia malah merasakan pelukan kekasihnya itu semakin mengerat.

Gulf pun hanya bisa menghela nafas dan akhirnya mengelus pelan punggung kekasihnya itu, sedang Mew dia hanya diam dan memeluk erat kekasihnya itu, dia tau dan jg mengerti setelah keputusan nya untuk keluar dari keluarga jongchiveevat, ayah nya atau pun ibu tirinya tidak akan tinggal diam mengenai hal ini, dia yakin mereka pasti akan melakukan apapun untuk memisahkan di mereka, dan mengikat nya kembali pada keluarga jongchiveevat, namun Mew tau benar sifat kekasihnya karena jika Mew memeberi tau kan mengenai hal ini pada Gulf, satu hal yg pasti akan di pilih kekasihnya itu, melepasnya dan memintanya untuk kembali pada keluarga jongchiveevat, lalu melupakan tentang dirinya jg tentang segala hal yg mereka lalui bersama, dalam hubungan mereka, tidak Mew tidak akan membiarkan hal itu terjadi, dia tidak akan melepaskan cintanya, kasihnya, dan belahan jiwanya ini tidak akan pernah, apapun alasannya.

Dan tanpa Mew sadari dia malah semakin mengeratkan pelukannya pada sang kekasih, membuat Gulf mulai merasa sesak, dia pun memukul pelan punggung kekasihnya itu.

"Phi...A-aku tidak...bi-bisa... bernafas.." ujar Gulf sembari berusaha menarik nafas.

"Ah maaf maaf," ujar Mew sembari melepaskan pelukannya nya, namun kedua tangannya masih memegang pinggang kekasihnya.

"Phi knp?, Phi terlihat aneh sejak tadi, apa phi ada masalah?, phi tau kan phi bisa cerita kan hal masalah phi pada ku siapa tau aku bisa membantu," ujar Gulf sembari sebelah tangannya mengelus pipi kekasihnya lembut.

"Tidak, phi tidak apa apa, phi baik baik saja kok kau tak perlu khawatir," balas Mew sembari tersenyum dan menggenggam tangan Gulf yg tengah mengelus pipinya itu.

"Phi yakin?" Tanya Gulf sedikit ragu, karena dia merasa kekasihnya itu tidaklah sedang baik-baik saja.

"Iya," balas Mew berusaha meyakinkan sembari, tersenyum kecil pada kekasihnya itu.

"Lalu knp phi bisa basah kuyup begini, dan kemana mobil phi, sampai phi harus hujan hujanan seperti ini?" Tanya Gulf lagi masih lah tidak percaya pada kekasihnya itu.

"Mobil ku sedang ada di bengkel, tadi mogok saat di perjalanan menuju kemari, dan saat itu tepat sekali hujan turun, tapi Karena phi berfikir sudah berada dekat dari sini, jadi phi memilih untuk jalan kaki saja menerobos hujan," jelas Mew kembali dengan senyum, membuat Gulf yg mendengarnya menghela nafas.

"Setidaknya phi kan bisa berteduh, walaupun sudah dekat, agar phi tidak perlu basah kuyup seperti ini, karena bisa saja nanti phi malah sakit, jadi lain kali berteduh lah dulu phi sampai hujan reda, agar phi tidak perlu basah kuyup begini," ujar Gulf berusaha memberi pengertian karena dia khawatir jika kekasihnya itu nanti akan sakit.

"Iya iya baby, phi mengerti," balas Mew sembari tersenyum, lalu mencium tangan Gulf yg ada di genggaman nya itu.

"Lalu begitu ayo kita naik ke atas, kita perlu untuk berganti pakaian agar tak sakit nantinya," ajak Gulf yg kemudian mereka pun naik kelantai atas.

Gulf meminta Mew untuk mandi, dan berganti pakaian sedang kan dia sendiri hanya akan berganti pakaian.

Selesai dengan berganti pakaian Gulf pun pergi ke dapur dan membuat dua gelas coklat panas, dan jg memanaskan makanan yg sudah di masakannya sore tadi, lalu menatanya di meja makan, namun saat dia sedang menyusun makanan di meja, tiba-tiba saja tubuhnya di peluk dari belakang dengan sepasang lengan kekar yg lembab itu, jg bahunya terasa basah karena tetesan air yg ternyata berasal, dari rambut Mew orang yg memeluk Gulf itu.–(yajelas lah Mew yg meluk kan mereka cuma berdua di sana yakali hantu 😃💔)

"Aww phi kau sudah selesai," ujar Gulf berbalik, menatap kekasihnya itu, dan dia bisa melihat Mew yg hanya mengenakan celana traning panjang tanpa mengenakan pakaiannya, jg rambut yg basah dan handuk yg menggantung di lehernya itu.–(dosa gak sih gw yg nulis gw yg ngiler sendiri ngebayangin nya😂😃💔)

"Hmm," balas Mew bergumam, dan mengangguk kan kepalanya.

"Aww phi kenakan baju mu dulu, lalu keringkan jg rambut mu, kau bisa masuk angin tau," ujar Gulf mengangkat handuk di bahu Mew, kerambut Mew lalu mengusap nya untuk mengeringkan rambut itu.

"Calon istri ku bisa membantu ku melakukannya, jadi knp aku harus repot-repot melakukan nya," balas Mew yg lalu menarik pinggang Gulf menempel padanya, lalu mencium pipi kekasihnya itu, di sertai dengan senyum manis.

"Berhenti menggodaku, dan cepat sana pergi kenakan bajumu di kamar phi, aku tidak mau kau sakit nanti," ujar Gulf dengan wajah merona, lalu melepaskan tangan Mew di pinggang nya, lalu mendorong kekasihnya itu masuk ke kamar dan menutup nya.

Gulf pun kembali pergi kemeja makan, sembari tersenyum kecil memikirkan sikap manis yg tiba-tiba dari kekasihnya itu, menggeleng kan kepala Gulf pun duduk si kursinya dan menunggu Mew keluar, dari kamar untuk makan bersama.

Mereka pun makan malam bersama dan Gulf kembali turun kelantai bawah untuk, menutup tokonya lalu mereka berdua pun memutuskan untuk pergi tidur, karena suasana hujan di malam hari yg nyaman untuk di buat tidur bersama sembari berpelukan.

TBC.

Sumpah gw nulis yg manis kayak gini bisa tapi nyari doi buat di geber aja kagak Bernah bisa sad nya astaga tuhan 😭💔, btw moga suka ya dan buat info aja aku tuh ngetik biasanya kalo baru bangun tidur atau mau tidur, jadi maklum aja ya kalo banyak typo efek ngantuk, udah lah ngapa gw jadi cerita hal lain, intinya moga kalian suka see you next chapter sayang ku muach😘❤️ all love from JJ ❤️❤️❤️.

In Another Life.... (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang