Mew benar benar tidak bisa menggambarkan seberapa bahagianya dia saat ini, mengetahui bahwa cintanya tidak lah bertepuk sebelah tangan.
Mew pun kemudian memasangkan kalung itu ke leher Gulf dengan senyum yg masih tidak lah luntur dari wajah nya, sedang Gulf sendiri dia terlihat sedang memandangi bunga Daisy yg ada di genggaman nya, senyum manis yg masih tersemat di bibirnya, dia jadi merasa lucu kerena berfikir bahwa Mew sudah memiliki pasangan dan ingin memberikan bunga itu ke pada pasangannya, yg pada akhirnya dia lah pasangan Mew.
"Ini terlihat indah pada mu, apa kau menyukainya?" Tanya Mew di akhir sembari tersenyum.
"Ya aku menyukainya ini indah," balas Gulf sembari tersenyum menatap bandul cincin yg di pegang nya.
"Dan satu lagi kalung itu sebenarnya adalah pemberian dari mendiang ibu ku," ujar Mew kemudian, yg membuat Gulf sedikit merasa sedikit terkejut mendengar nya.
"Hah!?, Lalu kenapa phi memberikannya kepada ku?" Tanya Gulf dalam kebingungan nya.
"Coba kau lihat tulisan yg tersemat di balik cincin itu," ujar Mew tersenyum.
"The only one my love?" Ujar Gulf dengan nada bertanya di akhir.
"Satu-satunya cintaku, ibuku berkata aku harus memberikan cincin itu kepada seseorang yg aku cintai kelak, di mana cincin itu akan melambangkan cinta ku, dan makna di balik kata yg ada di cincin itu, adalah bahwa aku akan mencintai orang yg aku cintai dengan setulus hati bahkan jika aku terlahir kembali di kehidupan berikutnya cinta itu akan tetap ada dan setia, dan akan menemukan tempat di mana cinta itu harus berada, tidak berusaha mencari yg baru untuk menggantikan nya," ujar Mew menjelaskan dengan panjang, di serai senyum manis di akhir nya.
Membuat Gulf yg mendengar tidak bisa untuk tidak semakin jatuh cinta pada sosok Mew, membuat dia berani jika di minta untuk bersumpah untuk saling setia bahkan di kehidupan berikutnya.
"Itu manis," ujar Gulf tersenyum dengan manis nya.
"terimakasih," ujar Gulf lagi dengan menatap tulus ke arah mata Mew.
"Terima kasih untuk?" Bingung Mew kerena Gulf tiba tiba berucap terima kasih.
"Terimakasih karena sudah mau menerima cintaku, dan jg mencintai ku, terima kasih karena sudah membalas perasaan ku dan membuat aku merasa menjadi pemuda paling beruntung di dunia ini," Bals Gulf dengan tulus dan jg penuh kelembutan.
Membuat Mew tidak bisa memalingkan wajah nya dari Gulf, dia jg merasa dia lah yg harusnya merasa beruntung, karena bisa memiliki Gulf yg baik dan manis sebagai pasangannya.
(Udah lah intinya kalian sama sama beruntung bisa ketemu dan Meleng kalo satu sama lain,)
Dan setelah momen manis bersama mereka pun memutuskan untuk pulang, namun secara mengejutkan saat mereka melewati pertigaan yg di mana seharusnya Mew berbelok untuk mengantar Gulf kembali kerumahnya, dia malah terus melaju lurus membuat Gulf bingung bukan main.
"Aww phi kita melewati pertigaan nya," ujar Gulf yg berusaha mengingatkan siapa tau saja Mew lupa.
"Tak apa, aku ingin kau menginap di apartemen ku malam ini, bagai mana?" Balas Mew jg di sertai dengan senyum nya itu.
"Hah!?," Gulf di buat kaget bukan main mendengar nya, karena mereka baru bersama beberapa saat lalu dan kini Mew mengajaknya ke apartemen nya, bagaimana Gulf tidak terkejut.
"Aku ingin untuk menghabiskan waktu bersama kekasihku, apa tidak boleh?" Ujar Mew sembari tersenyum, dengan sedikit godaan di dalam nya.
Membuat Gulf kaget jg malu di saat yg bersamaan, karena mereka baru saja mulai menjalin hubungan beberapa saat yg lalu, dan kini Mew berkata ingin membawanya ke apartemennya, kini Gulf hanya bisa diam tanpa berkata apa pun, hingga tanpa sadar mereka sudah sampai di parkiran apartemen Mew.
"Gulf," ujar Mew sembari sedikit mengguncang bahu Gulf.
"Aww iya phi?" Balas Gulf sedikit terkejut, karena tanpa dia sadari ternyata dia melamun setelah Mew berkata akan membawanya ke apartemen Mew.
"Kita sudah sampai ayo turun," ujar Mew sembari tersenyum.
Yg mana kemudian Gulf menatap ke luar mobil, di mana gedung apartemen Mew tepat di depan mobilnya terparkir, kemudian pintu mobil di sisi Gulf terbuka dan di sana terdapat Mew yg tersenyum sembari mengulurkan tangannya ke arah Gulf.
"Ayo!" Ujar Mew masih dengan senyum, di mana kemudian Gulf pun menerima uluran tangan Mew, dan turun dari mobil Mew.
Setelahnya mereka pun masuk ke dalam gedung apartemen, dan naik ke lantai 7 di mana apartemen Mew berada, dan gedung apartemen Mew termasuk salah satu gedung apartemen elit yg di mana, cukup menghabiskan banyak uang untuk membeli satu apartemen di gedung itu.
Setelah mereka sampai Gulf kembali di buat terpesona dengan apartemen Mew, itu terlihat sangat rapi dan jg bersih untuk ukuran apartemen yg di tinggali oleh seorang pria, membuat Gulf berfikir bahwa pasti Mew termasuk orang yg sangat suka kebersihan.
"Anggap saja seperti di rumah mu sendiri okey, aku akan ke dapur dan membuat kan mu segelas coklat panas, bagi mana apa itu okey?" Tanya Mew di akhir yg masih dengan senyum di bibirnya.
Gulf pun hanya mengangguk mendengar nya, yg mana kemudian Mew pun pergi ke dapur sedang kan Gulf, dia pun memilih untuk duduk di sofa sembari melihat ke sekitar ruangan, di mana kemudian hp Gulf tiba-tiba saja berdering, Gulf pun melihat siapa yg menelfon, yg kemudian dia pun mengangkat nya setelah tau itu adalah salah satu dari sahabatnya.
"Halo PP?" Ujar Gulf setelah menjawab panggilan telepon itu.
"Kau di mana?, aku ada di depan toko bunga mu dan itu tutup, taapi saat aku mengetuk dan memanggil mu kau tidak ada jadi di mana kau sekarang?" Tanya PP ke pada sahabat nya itu, di mana dia sudah mengetuk pintu toko Gulf sejak 15menit yg lalu tapi tak ada jawaban sama sekali.
"Aww aku tidak ada di rumah sekarang, aku sedang...." Belum selesai Gulf berbicara dia di kejutkan dengan Mew yg duduk di sampingnya dan bersandar ke bahunya jg memeluk pinggang ramping nya.
"P'Mew," ujar Gulf dengan suara berbisik pelan, yg hanya di balas senyum oleh Mew, di mana Gulf pun hanya bisa menghela nafas melihat nya.
"Gulf, Gulf, Hey kau masih di sana, Gulf!, Gulf!" PP terdengar sedikit panik karena sahabatnya tidak lah menyelesaikan kata katanya dan tak terdengar apa apa jg di sebrang sambungan.
"Aww iya PP tenang lah, aku baik baik saja, dan aku rasa lebih baik kamu pulang karena aku tidak akan pulang ke rumah malam ini ada beberapa hal yg harus aku urus di suatu tempat," ujar Gulf sedikit berbohong ke pada sahabatnya itu.
"Aww kau yakin?" PP terlihat agak ragu, tapi Gulf dengan yakin meminta PP untuk pulang saja, yg pada akhirnya di setujui oleh PP.
Mereka lun berbincang tentang beberapa hal dan kemudian sambungan pun di putus, Gulf pun menghela nafas dan menatap ke arah Mew.
"Aku rasa phi tau aku sedang menelepon temanku tadi," ujar Gulf menatap Mew dengan wajah biasa tanpa senyum manis di bibirnya.
"Hahaha aku hanya ingin berada di dekat kekasih ku dan tidak bermaksud mengganggu," ujar Mew dengan sedikit tawa di bibirnya.
Gulf pun hanya bisa menghela nafas, lagi pula itu tidak akan ada gunanya jika, Gulf untuk marah marah tidak jelas sudah terjadi jg, dan dia sebenarnya tidak lah terlalu bermasalah hanya saja itu, lumayan mengejutkan dia tadi.
TBC.
Okey sayang sayang ku, segini dulu ya buat cp ini dan aku jg mau bilang aku bakal Hiatus selama bulan puasa sampe lebaran nanti, karena ya kalian pasti udah tau alasannya ya plus jg aku bakal sibuk Ama acara keluarga setelah puasa jadi aku harap kalian ngerti tapi tenang aja aku pasti bakal balik lagi kok okey sayang sayang ku,
😘😘😘😘😘🙏🙏🙏🙏👋👋👋👋.
KAMU SEDANG MEMBACA
In Another Life.... (END)
RomanceGulf Kanawut pemuda manis pemilik toko bunga yg tak sengaja di tolong nya malam itu, entah bagaimana dapat memikat hati nya bahkan hanya dengan senyum nya saja- Mew Suppasit. Mew Suppasit pemuda tampan yg dengan baik hatinya menolong nya malam itu...