Makan malam selesai dan kini terlihat keduanya tengah duduk di atas ranjang, dengan Mew yg bersandar di kepala ranjang dan Gulf yg bersandar di dadanya, di mana sisi kepala Gulf menempel di dada Mew, dan bahunya di rangkul oleh Mew, mereka pun bercerita tentang satu sama lain, mulai dari masa kecil dan jg hal hal yg mereka lakukan sebelum bertemu dan mengenal satu sama lain.
"Jadi sejak kecil phi tidak lah terlalu dekat dengan ayah phi?" Tanya Gulf, ketika Mew selesai menceritakan bagaimana dia di masa kecil.
Yg di mana dia lebih sering menghabiskan waktunya bersama sang ibu, dari pada bersama, ayah nya karena ayahnya lebih sering berada di kantor dan sibuk dengan pekerjaannya, dari pada harus menghabiskan waktunya bersama dirinya dan juga ibunda nya itu.
"Yah begitulah, itu adalah salah satu alasan mengapa aku lebih memilih untuk tinggal di apartemen, dari pada tinggal di rumah ku sendiri." Ujar Mew kemudian, yg angguki mengerti Gulf.
"Tunggu, phi bilang itu adalah salah satu alasannya, lalu alasan lainnya?" Tanya Gulf penasaran.
"Itu adalah ibu tiri ku, dia menikah dengan ayah ku dua tahun setelah kematian ibunda ku, tapi dia bukan termasuk istri yg baik dan setia, karena dia hanya akan terlihat baik di hadapan ayah ku, namun di belakang ayah ku, dia benar-benar membuat ku muak karena dia selalu berusaha menggodaku untuk, menjadi selingkuhan nya," ujar Mew sembari menghela nafas di akhir katanya.
Dan itu membuat Gulf cukup terkejut mendengarnya, tapi pada akhirnya Gulf pun tak menanyakan hal lain lagi, dia takut kekasihnya ini akan merasa tidak nyaman pada akhirnya.
"Ini sudah hampir tengah malam, aku rasa lebih baik bagi kita untuk tidur sekarang," ujar Mew setelah melihat jam di nakas, yg menunjukkan pukul 22:51itu.
Yg di setujui oleh Gulf, mereka pun tidur dengan Gulf meletakkan kepalanya di tangan kekasihnya itu, dan Mew yg memeluk pinggang nya.
"Selamat malam baby," ujar Mew kemudian mengecup pucuk kepala Gulf.
"Selamat malam jg phi," balas Gulf tersenyum, akhirnya mereka pun memejamkan mata dan tidur.
*Skip time
Hubungan Mew dan Gulf sudah berjalan selama dua bulan, dan mereka memiliki hubungan yg sangat baik satu sama lain, mereka sering menghabiskan waktu bersama seperti makan malam bersama, atau makan siang bersama mereka jg sering jalan berdua saat weekend tiba, berakhir menginap di tempat salah satu dari mereka.
Dan siang ini Mew jg kedua sahabatnya baru saja menyelesaikan kelas paginya, terlihat Mew sedang duduk di kursi Kantin bersama kedua sahabatnya, bercerita tentang beberapa hal random, hingga tak lama dengan senyum dia mengeluarkan hp dari saku nya untuk menghubungi Gulf, dia berfikir untuk mengajak Gulf makan siang bersama hati ini.
Namun saat Mew ingin mengirim pesan ke Gulf, tiba tiba saja panggilan telepon masuk, dan saat itu nama kontak ayahnya berkedip di layar hp nya, dengan malas Mew pun mengangkat telpon itu
"Hallo?" Ujar Mew dengan nada malas, dia benar-benar malas untuk berurusan dengan ayah nya hari ini.
"Pulang kerumah sekarang dan tidak ada penolakan, ayah ingin kau berada di sini secepatnya atau ayah akan menyuruh para bawahan ayah, untuk menyeret mu menemui ayah!!" Ujar tiba tiba tuan jongchiveevat, yg kemudian dia pun memutuskan sambungan telefon itu secara sepihak.
Mew pun mengernyitkan alisnya bingung, kenapa ayahnya tiba-tiba saja menelfon nya dengan nada marah, dan memintanya untuk menemui dirinya sekarang.
"Ada apa Mew?" Tanya kaowna menatap bingung sahabatnya itu, begitu jg dengan Tong.
"Tidak ada apa-apa," Sahut Mew sembari menggeleng kan kepalanya, yg kemudian bangkit dari duduknya dan meraih tasnya.
"Kau mau kemana?" Kini giliran tong yg bertanya melihat temannya yg bangkit dari duduknya, dan meraih tasnya itu.
"Aku ada urusan penting yg harus ku lakukan, aku pergi dulu okeh bye," ujar Mew berpamitan, dan lalu bergegas pergi.
"Mungkin dia hanya ingin cepat menemui kekasihnya," ujar kaowna tiba tiba yg hanya, bisa di balas anggukan oleh Tong.
Mereka pun melanjutkan pembicaraan mereka tadi, sedang Mew dia pun segera pergi ke parkiran dan masuk ke dalam mobilnya, lalu melakukannya menuju mansion dia mereka ada hal buruk yg akan terjadi, tapi Mew berusaha untuk tidak terlalu berfikir tentang hal itu, dan fokus menyetir menuju mansion keluarga nya.
Sesampainya di sana Mew pun memarkir mobilnya, dan keluar dari mobil yg langsung di sambut oleh pelayan mansion.
"Selamat datang tuan muda," ujar pelayan itu, sembari menunduk hormat.
"Hmm," balas Mew yg kemudian segera masuk kedalam mansion, dan menemui ayahnya yg sudah menunggu di ruang tengah bersama ibu tiri nya itu.
Menghela nafas sejenak, Mew pun duduk di hadapan ayah dan jg ibu tirinya itu.
"Jadi hal apa yg ingin ayah bicarakan dengan ku?" Tanya Mew langsung pada intinya, dia tidak mau berlama lama di sini, karena lebih baik baginya untuk bersama dengan Gulf sekarang ini.
Tapi bukanya menjawab, dengan emosi ayah Mew melemparkan sebuah amplop coklat besar ke atas meja, yg terlihat terbuka dan membuat isinya berhamburan, keluar dan beberapa terjatuh di dekat kaki Mew, dan saat Mew mengambilnya itu adalah foto dirinya dan jg yg sedang berkencan atau pun yg lainnya jg.
"Bagaimana ini bisa sampai kepada mu?" Tanya bingung Mew.
"Harusnya aku adalah orang yang bertanya disini!!, Apa maksud dari semua foto itu!?" Ujar emosi ayah Mew dengan tangan yg terkepal erat, berusahalah menahan emosinya, dan ibu tiri Mew hanya diam melihat.
"Dia kekasih ku," jawab singkat Mew dengan menatap langsung pada mata ayah nya, dia tak berusaha untuk mengelak nya.
"Anak kurang ajar!!!, Beraninya kau melakukan ini!!, Jadi ini alasan kau menolak perjodohan yg aku tetap kan!!" Marah ayah Mew dan kemudian berdiri dari duduknya.
"Lalu knp?, Aku mencintai nya dan aku jg menyayanginya, dan benar dia adalah alasan knp aku menolak perjodohan yg ayah tetapkan," sahut tegas Mew, masih menatap kearah Mata ayahnya.
"Dasar Brengsek!!, Begini kau memebalasku setelah apa yg sudah aku berikan padamu untuk membesarkan mu!!," Marah ayah Mew sembari berjalan ke arah Mew, dan melayangkan sebuah tamparan keras di pipi Mew.
Mew bangkit dari susuknya dan menatap marah ke mata sang ayah, dia benar-benar tidak takut Untuk menentang ayahnya.
Mew bangkit dari duduknya, dan menatap marah kearah mata ayahnya.
"Membesarkan ku kau bilang!, Jangan membuatku tertawa, selama ini ibu adalah orang yg menyayangi dan membesarkan ku, dia yg memberikan aku kasih sayang dan jg cinta, sedang kau!, Kau hanya sibuk dengan pekerjaan mu dan jg para selingkuhan mu!, Bahkan kau tak peduli untuk datang ke pada hari kematian ibuku!, Lalu tiba tiba datang dan berkata bahwa dia salah ibu baru ku!, Siapa yg brengsek dan jg kurang ajar disini hah!!!?" Balas Mew dengan menunju ibu tirinya pada akhir katanya.
Kembali sebuah tamparan melayang ke punya, membuat pipinya memerah dan terlihat sedikit membiru.
"Kurang ajar!!!, Aku tidak mau tau tinggal pemuda menjijikkan itu sekarang!!!, dan menikah dengan orang yg sudah ku jodoh kan dengan!!!, atau pergi dan kembalikan semua barang dan harta pemberian ku!!," Balas ayah Mew marah, di mana itu malah membuat Mew semakin emosi mendengarnya.
"Di sini bukan kekasih ku yg menjijikan tapi kau!!, Dan Tentu saja aku lebih memilih kekasihku, dari pada harta tak berguna yg kau berikan padaku!!," Balas Mew yg kemudian meletakkan dompet, dan jg kunci mobilnya di atas meja lalu, berbalik pergi dari mansion yg bukan lagi rumahnya itu.
"Kurang ajar!!!" Marah ayah Mew lalu melemparkan, semua barang yg ada di atas meja itu.
Sedang ibu tiri Mew, benar-benar tak berniat melakukan apapun, dan hanya diam saja.
TBC.
Okey di sini problem nya udah mulai muncul berarti tinggal beberapa chapter lagi menuju ending, dan moga kalian suka chapter kali ini, walau aku merasa kurang nyaman ngomong kasar tentang idolaku 😭😭😭 dan di book ini jg aku gak bakal masukin gendre 18+ karena aku masih belum ahli bikin scene kayak gitu 😭😭💔 jadi dari lada aku ngancurin mood cerita ini mendingan gak usah, tapi moga aja kalian suka see you next time, love you all 😃❤️🙏.

KAMU SEDANG MEMBACA
In Another Life.... (END)
RomanceGulf Kanawut pemuda manis pemilik toko bunga yg tak sengaja di tolong nya malam itu, entah bagaimana dapat memikat hati nya bahkan hanya dengan senyum nya saja- Mew Suppasit. Mew Suppasit pemuda tampan yg dengan baik hatinya menolong nya malam itu...