CP.27

887 85 13
                                    

Ruang tengah keluarga PP terlihat sunyi dan jg sepi, tak ada dari tiga orang di ruangan itu yg mau memulai pembicaraan, PP dan jg mild masih lah diam memikirkan apa yg baru saja di jelaskan oleh sahabat mereka itu.

Sedang Gulf dia hanya bisa duduk diam, menanti apa yg akan di katakan kedua sahabatnya itu.

Namun hingga waktu makan malam datang, tidak ada satupun dari mereka yg memulai pembicaraan, mereka hanya menikmati makan malam dengan khidmat dan kembali duduk bersama di ruang tengah.

Tak lama PP pun menghela nafas, dia sudah berfikir selama waktu setelah Gulf menjelaskan, dia mengerti jg paham akan ketakutan sahabatnya itu, dan lagi Gulf adalah yg orang yg selalu tidak yakin pada dirinya sendiri, bahkan PP tau jika bukan karena ketulusan yg di tunjukkan Mew selama ini, Gulf mungkin sudah sejak awal mengakhiri hubungan nya dengan Mew.

"Gulf aku mengerti apa yg kau takutkan, tapi apa kah kau tidak berfikir bahwa keputusan mu ini, mungkin saja bukan hanya menyakiti mu, tapi jg Mew," ujar PP menatap serius wajah sahabatnya.

Gulf terdiam mendengar nya dia sadar akan hal itu, tapi entah kenapa dia berusaha membohongi dirinya sendiri dengan berpikir bahwa Mew akan baik-baik saja, dan hanya biarkan dirinya sendiri yg menyimpan luka ini.

Kembali Susana di ruang tengah menjadi sunyi, mild dan jg PP Hanya dia memperhatikan sahabat mereka yg terlihat tengah sibuk berfikir itu.

Menghela nafas Gulf mengangkat kepalanya, dan menatap mild jg PP yg duduk di hadapannya.

"Aku akan kembali ke kamar," ujar Gulf yg lalu bangkit dari duduknya, dan pergi masuk ke kamarnya.

Mild dan jg PP hanya mengangguk, tidak berusaha untuk menghentikan Gulf, untuk melanjutkan pembicaraan mereka.

Tak lama hp PP berbunyi dan nama Mew tertera di layar nya, PP yg melihat itu pun menghela nafas lalu mengangkat nya.

"Halo?" Ujar PP memulai pembicaraan ketika sambungan telah terhubung.

"Hallo PP apa Gulf ada di tempat mu sekarang, jika iya tolong minta dia untuk jangan ke mana mana aku akan menjemput nya sekarang," ujar Mew dan terdengar seperti nya Mew tengah menelpon sembari tengah berada di dalam taksi.

"Gulf ada di sini dan sepertinya lebih baik untuk mu tidak datang menjemputnya sekarang, lebih baik phi pulang dan dinginkan kepala mu terlebih dahulu mungkin saja tidak akan berakhir baik bagi kalian jika memutuskan untuk berbicara sekarang, apa lagi setelah pertengkaran kalian," ujar PP menjelaskan.

Yg membuat Mew terdiam mendengar nya, menghela nafas Mew pun akhirnya setuju, dan meminta PP untuk menjaga Gulf.

Dan berkata besok siang dia akan datang untuk berbicara dengan Gulf, yg kemudian sambungan pun terputus.

PP hanya bisa menghela nafas setelahnya, sedang mild hanya bisa menepuk pelan bahu sahabatnya itu.

Lalu PP dan jg mild pun pergi ke kamar masing-masing, dan memilih untuk beristirahat, mengingat kini jam sudah hampir menunjukkan tengah malam.

Pagi pagi sekali terlihat Gulf yg tengah berjalan jalan di sekitar taman, sembari sesekali menyapa pekerja yg melewati nya.

Dan tak lama berjalan Gulf pun memutuskan untuk duduk di bangku taman, di dekatnya dan melihat lihat pemandangan taman yg indah di hadapannya.

Gulf benar benar tidak bosan untuk menghabiskan waktu, hanya sekedar untuk melihat pemandangan taman keluarga PP , karena pemandangan taman di sana begitu indah dah menenangkan untuk di lihat, dan taman keluarga PP jg selalu di rawat agar terlihat indah, bersih, dan jg asri.

In Another Life.... (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang