CP.28

869 97 14
                                    

Waktu sudah menunjukkan makan siang Mew dan jg Gulf memutuskan untuk kembali ke apartemen Mew, setelah makan siang dan untuk masalah selanjutnya akan Mew dan Gulf bicarakan lagi nanti.

Dan kini Mew dan jg Gulf tengah berada di dalam taksi yg berjalan ke apartemen Mew, sunyi yg nyaman membuat Mew dan jg Gulf hanya diam menikmati suasana, dengan saling menggenggam tangan masing-masing.

Tak lama taksi pun sampai di depan apartemen Mew, lalu mereka pun membayar taksi lalu bejalan masuk ke apartemen Mew.

"Gulf akan akan pergi mandi dulu okey," ujar Mew lalu tersenyum.

Yg di balas anggukan oleh Gulf, Mew tersenyum lalu mencuri satu ciuman di pipi Gulf lalu masuk ke kamarnya.

Gulf pun menunduk malau karena, tersenyum kecil Gulf pun melihat lihat ke adaan apartemen Mew, yg terlihat agak sedikit berantakan itu.

Gulf menghela nafas lalu mulai membereskan apartemen Mew, hingga dia terlalu fokus sampai tak sadar Mew yg telah keluar dari kamar mandi.

Dan tengah memerhatikan nya dari ambang pintu kamar, tersenyum kecil Mew pun merencanakan sesuatu.

Dia berjalan mendekati Gulf yg tengah memunggunginya, dan tengah membersihkan rak buku Mew yg terdapat di ruang tengah, jg sembari merapihkan buku buku di sana.

Mew pun memeluk Gulf dari belakang dan mengangkatnya nya, menuju ruang makan.

"Aww phi Mew," ujar kaget Gulf dan berusaha berpegangan pada tangan Mew.

Mew pun mendudukkan Gulf di meja makan lalu menatap wajah Gulf, dengan senyum manis di wajahnya.

"Kau mengagetkan ku saja phi, bagai mana jika aku jatuh," ujar Gulf.

Sembari memukul pelan bahu Mew, mencium kilat pipi Gulf Mew tersenyum.

"Maka aku akan menangkap mu sebelum kau jatuh," ujar Mew tersenyum manis.

Gulf yg mendengar nya hanya tersenyum, dan menggelengkan kepalanya mendengar penuturan Mew.

"Baiklah baiklah bisa phi menyingkir sekarang aku masih harus membereskan apartemen phi," ujar Gulf meminta dengan senyum manis nya.

"Tidak sebelum kau memberikan ku ciuman," ujar Mew sembari menunjuk ke arah bibir nya.

"Phi berhenti main main aku masih harus berberes," ujar Gulf dengan pipi yg sedikit bersemu.

"Aku tidak main main aku serius," ujar Mew sembari masih menunjuk bibir nya.

Gulf pun menghela nafas tak ada jalan lain untuk nya, dia pun mulai mendekat kan wajahnya ke arah Mew.

Namun saat bibir mereka akan bertemu tiba tiba saja bel apartemen Mew berbunyi, Mew yg mendengar nya pun berdecak dengan sebal.

Sedang Gulf dia hanya terkekeh geli melihat nya, dia pun mendorong bahu Mew pelan dan memintanya pergi membuka pintu.

"Pergi dan buka lah pintu nya phi, aku akan melanjutkan pekerjaan ku," ujar Gulf tersenyum kecil.

Mew pun menghela nafas, dan mengangguk dia pun pergi ke depan untuk melihat, siapa yg datang.

Mew pun melihat dari lubang pintu, dan di sana di depan pintu apartemen nya, Mew bisa melihat sekertaris ayahnya, dan jg beberapa bodyguard ayahnya.

Mew pun segera kembali masuk dan menarik Gulf masuk ke kamarnya, dan meminta kekasihnya itu untuk bersembunyi.

"Gulf masuk dan kunci pintu kamarnya sekarang, jangan buka jika bukan aku yg meminta mu untuk membukanya," ujar Mew mendorong Gulf masuk ke dalam kamar.

In Another Life.... (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang