23

269 84 18
                                    

Ada yang ajaib dari ketelatenan Yong Hwa mengunjungi Shin Hye setiap sore. Setelah hal itu berjalan sekitar 2 minggu. Setelah keakraban terjalin diantara mereka meski keakraban itu hanya berumur 1 hari, Shin Hye nampaknya mulai merasakan kehadiran Yong Hwa.

Sore itu karena sesuatu hal Yong Hwa terpaksa absen dari toko bunga Alice. Tiba-tiba Shin Hye terlihat gelisah. Wajahnya sebentar sebentar melirik ke pintu, seakan ada yang sedang ia tunggu.

"Wheo? Eonni menunggu siapa? Tukang air? Eonni tadi telepon tukang air?" tanya Hye Mi yang melihat kegelisahan itu dengan jelas.

"Ani, aku tidak menunggu siapa-siapa." geleng Shin Hye kemudian pura-pura sibuk merapikan bunga.

Tapi hingga toko tutup Yong Hwa tak kunjung datang, tak urung Shin Hye menyampaikan ganjalan hatinya.

"Pelanggan itu tidak datang, Hye Mi-ya." ucapnya malu-malu.

"Tuan Jung...?"

"Benar, namanya Jung Yong Hwa."

"Mungkin beliau sibuk, Eonni." tukas Hye Mi senyum kecil.

Jadi sekarang pria itu sudah diingatnya... Tidak sia-sia nampaknya usaha Yong Hwa datang setiap sore. Tapi senyum Hye Mi seketika lenyap lagi. "Jakanman! Eonni ingat dia? Eonni juga ingat namanya?" tatapnya sangat terkejut.

"Eoh." senyum Shin Hye.

"Siapa dia?" Hye Mi menguji sambil menatapnya dalam.

"Pria yang datang ke toko ini setiap sore membeli bunga untuk ibunya."

"Tepat sekali! Jadi Eonni mengingatnya?" Hye Mi sampai memekik girang.

Tapi terlihat Shin Hye mengeluarkan sesuatu dari saku apron-nya. "Igeo-yo!" ucapnya memperlihatkan benda yang diambilnya tersebut. Sehelai sapu tangan pria. Berwarna biru tua dengan garis merah di sisinya. Di salah satu sudutnya terdapat tulisan JUNG YONG HWA.

"Aku mengingatnya karena menemukan sapu tangan ini di saku apron-ku." beritahu Shin Hye dengan raut bersalah.

"Aahh..." Hye Mi langsung menunduk seraya memejamkan mata. Ia kira Shin Hye mengingat karena informasi tentang Yong Hwa tersimpan di memorinya. Bukan karena ada yang mengingatkannya yaitu sapu tangan pria itu.

"Kau pasti kecewa kan, Hye Mi?" terka Shin Hye melihat reaksi asistennya seperti itu.

"Aniyo, bukan kecewa. Sama sekali tidak kecewa, Eonni." Hye Mi segera memperbaiki ekspresinya, dengan senyum lebar.

"Tadi Hee Jin memberikan sapu tangan ini padaku, saat membersihkan ruangan dia menemukannya di lantai. Dan dia mengatakan padaku sapu tangan ini milik pria yang datang setiap sore ke sini untuk membeli bunga." cerita Shin Hye menjelaskan mengapa dirinya bisa mengingat, yang rupanya bukan betul-betul mengingat. Tapi informasi tentang Yong Hwa tersebut di dapatnya dari Hee Jin siang tadi.

Hye Mi menghela napas dalam. "Mana sapu tangan itu, Eonni? Biar aku cuci. Supaya nanti bila Tn Jung datang, Eonni kembalikan sudah bersih." Hye Mi mengulurkan tangannya.

"Menurutmu besok dia akan datang lagi ke sini?" tanya Shin Hye seraya menyerahkan sapu tangan.

"Jika tidak sibuk, pasti."

"Anak yang baik." senyum Shin Hye. "Setiap hari dia menghadiahi ibunya seikat bunga, Hye Mi-ya. Sayangnya dia tidak punya pacar, kalau punya pasti dia akan menghadiahi pula pacarnya bunga." pendapatnya.

"Pasti. Bila pacarnya itu..." kalimat Hye Mi tidak lanjut. Shin Hye tahu Yong Hwa membeli bunga setiap hari untuk ibunya dan tahu juga jika Yong Hwa mengaku tidak memiliki pacar, apa informasi ini didengarnya dari Hee Jin juga?

Eternal LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang