42

207 81 23
                                    

Yong Hwa tidak bohong ketika mengatakan tidak tahu toko bunga Alice tutup, memang dirinya benar tidak tahu. Yang dirinya ketahui pemiliknya masuk RS, maka ia tidak perlu datang ke toko bunganya.

"Bicaramu seperti meyakinkan jadi aku hampir percaya kau bukan yang melaporkan kedatanganku menemui Shin Hye." Dong Hae tidak percaya begitu saja.

"Aku tidak kenal dengan Tn Park, bahkan kami sama sekali belum pernah bertemu. Mengapa Anda berpikir aku yang melapor kepada beliau?" Yong Hwa menatap wajah Dong Hae dengan senyum sinis.

"Jelas kau ingin mendapat perhatian darinya." tuduh Dong Hae.

"Anda tahu, Tn Lee? Selama aku mengenal Nn Park, aku tidak tahu jika Nn Park adalah putri seorang pemilik perusahaan. Aku mengira dia hanya gadis biasa. Jadi mohon maaf tuduhan Anda itu keliru." tepis Yong Hwa kesal.

"Menggelikan, kau ingin meniru kisah Cinderella? Atau ingin berperan sebagai Kim Tan yang mengejar cinta seorang anak babu?" seringai Dong Hae.

"Aku jatuh cinta padanya dengan ketulusanku." tandas Yong Hwa.

"Kau ini playboy, jangan berbicara tentang ketulusan denganku. Itu terdengar menggelikan! Teman-teman wanitaku adalah korbanmu, kau pikir aku tidak tahu?"

"Nde, majj-ayo! Mulanya aku hanya ingin menggodanya saja, aku ingin menaklukannya. Dengan reputasiku sebagai penakluk, pasti tidak akan sulit menaklukan seorang penjual bunga. Tapi penjual bunga itu rupanya menderita amnesia, yang sekarang ingat namaku tapi besok lupa. Ini memberikan tantangan tersendiri buatku, Tn Lee. Anda bayangkan saja, setiap hari aku harus memperkenalkan diriku sebagai kekasihnya. Apa ini tidak membuatku gila?" senyum Yong Hwa.

Seketika Dong Hae merangsek ke arah Yong Hwa menyambar kerah kemejanya. Tapi Yong Hwa langsung menepisnya.

"Anda tidak berhak kesal atau marah sebab Anda bukan siapa-siapa dia lagi! Anda meninggalkannya begitu saja seperti meninggalkan onggokan sampah di tempat sampah, hanya karena dia menderita amnesia." balas Yong Hwa.

"Daegjo!" bentak Dong Hae.

"Hal itu yang membuat Tn Park marah pada Anda, Tn Lee. Jadi jangan bertingkah seakan dirimu seorang kekasih yang setia."

"Kau pun hanya mempermainkan gadis amnesia, apa kau tidak sadar?"

"Awalnya aku memang tidak sungguh-sungguh. Tapi seiring dengan berjalannya waktu, aku bukan ingin menaklukannya lagi. Tapi aku ingin mengobati luka hatinya yang begitu dalam karena pria yang sangat ia cintai pergi disaat dirinya amat membutuhkan dukungannya. Ia menderita setelah kehilangan kemampuan mengingat, dan semakin terluka lantaran orang yang ia harapkan dapat memberikan semangat justru pergi dari sisinya. Anda mengerti perasaan itu? Itu yang dinamakan ketulusan." beber Yong Hwa membuat Dong Hae terdiam bisu.

"Aku tidak tahan dengan penderitaannya, Tn Lee. Amnesia itu sungguh bukan kesalahan, dia pun tidak menghendakinya. Tapi mengapa dia harus mendapat hukuman dengan kepergianmu?" tatap Yong Hwa semakin berani menghakimi pria seindah Laut Timur itu.

"Kau tidak harus menghakimiku, aku kembali untuk menebus kesalahanku itu. Dan aku peringatkan kau, jangan terlalu percaya diri. Sebab aku tidak akan menyerah. Bagaimana pun namaku tersimpan baik di dalam memori Shin Hye. Namaku tidak pernah dilupakannya sedetik pun." tandas Dong Hae gede kepala.

"Nde, dengan begini kita akan bersaing secara fair, Tuan." tantang Yong Hwa.

"Tapi kau pasti akan sangat lelah sebab Shin Hye tidak pernah mengingatmu. Namamu tidak akan tersimpan di benaknya."

"Ya, mungkin itu benar, tapi bisa jadi salah. Jadi sekarang kita mulai persaingan itu. Oette?" tatap Yong Hwa.

"Joa! Jangan sedih bila akhirnya kau tetap tidak memenangkannya, sebab mengingat namamu saja Shin Hye kesulitan." ejek Dong Hae percaya diri.

Eternal LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang