30

211 80 14
                                    

Segera setelah Yoo Na bertemu dengan Dong Hae dan memamerkan kepada teman-temannya tentang Dong Hae bermalam di kamarnya, Seo Hyun tentu tidak mau kalah. Ia begitu iri mendengar itu. Terlebih Yoo Na menceritakannya bukan seperti apa yang sebenarnya terjadi, tetapi menambahinya seumpama masakan ditambahkan MSG. Terasa lebih gurih. Tak ayal Seo Hyun yang mendengar panas hati.

Ia sampai nekad datang ke kantor Dong Hae. Gagal bertemu Shin Hye padahal kepulangannya itu sengaja untuk menemuinya, membuat Dong Hae mau tidak mau kembali ke tempat bekerjanya. Jika ternyata Shin Hye disembunyikan, dirinya harus mencari. Atau, harus dengan sabar membujuk Tn Park supaya mengijinkannya menemui putrinya.

Seorang staf mengantarkan Seo Hyun ke ruangan Dong Hae, dengan membawa bunga cantik sebagai hadiah. Setelah staf membukakan pintu dan mempersilakan masuk, Seo Hyun melangkah ke dalam.

"Oppa, annyong!" sapanya membuat Dong Hae yang sedang duduk di belakang meja, menatapnya.

"Seo Hyun."

"Nde, majja-yo. Aku mendengar Oppa sudah kembali dari Italia, sambil lewat aku mampir saja menemui Oppa. Apa kabar, Oppa? Aku membawa ini, semoga Oppa suka." cerocos Seo Hyun seraya memberikan bunga yang dibawanya.

"Aku baik, terima kasih, Seo Hyun-ah."

"Kapan Oppa pulang?"

"Sekitar 2 minggu lalu."

"Sudah 2 minggu tapi Oppa tidak kabari aku." protesnya.

Dong Hae mengernyit mendengar protesnya itu. "Silakan duduk, Seo Hyun-ah!" ia mempersilakan tamu tidak diundang itu duduk di sofa.

"Gomawo." Seo Hyun duduk tanpa harus disuruh 2 kali. "Aku senang Oppa akhirnya memilih pulang ke tanah air." lanjutnya. "Sebab tidak ada tempat sebaik negara kita sendiri."

"Tentang itu aku setuju denganmu." timpal Dong Hae. "O ya, apa kalian masih sama-sama bekerja di YK? Kau dengan Yoo Na?" tatap Dong Hae. Pasti gadis itu yang telah besar mulut mengabarkan kepulangannya kepada temannya ini.

"Eoh, masih seperti dulu."

Pasti begitu, bila tidak sejak dulu pun Dong Hae tidak pernah ada urusan dengannya. Apalagi dia memang mengincar pria lain. "Kau pasti sangat kerasan bekerja di perusahaan kekasihmu." sindirnya.

"Aku dengan Yong Hwa Oppa sudah selesai, Oppa. Dia bukan kekasihku lagi."

"Jingja?"

"Karena dia tergoda oleh seorang tukang bunga."

"Tukang bunga...?" Kening Dong Hae mengernyit lagi.

"Selama ini aku telah memilih pria yang salah. Dia itu playboy, bahkan tukang bunga saja dipacarinya. Bagaimana mungkin aku akan tahan dengan pria seperti itu, Oppa." keluh Seo Hyun meminta simpati.

Jelas sudah bagi Dong Hae kenapa Seo Hyun tiba-tiba sok perhatian seperti ini terhadap dirinya. Mereka~Seo Hyun dengan Yoo Na~nampaknya sedang melakukan persaingan lagi. Dan kali ini dirinya menjadi target.

Pasti saat dirinya mabuk Yoo Na mendengar semua ocehannya sehingga tahu apa yang terjadi dengannya.

"Sebetulnya aku sedang sibuk sekarang ini, Seo Hyun-ah. Aku baru kembali lagi memang, tapi pekerjaanku di sini ataupun di Italia sama. Aku melanjutkannya, hanya beda tempat saja. Di induk dan anak perusahaan. Bila tidak ada hal yang sangat penting, aku mempersilakan kau untuk pergi." Dong Hae betul-betul tidak mau berurusan dengan kedua cewek itu.

"Kau mengusirku, Oppa? Padahal aku sangat merindukanmu setelah lama kita tidak bertemu." rajuknya.

"Mianhamidha. Karena kau datang bukan pada waktu yang tepat."

Eternal LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang