35

187 76 16
                                    

Melihat jam sudah menunjukan pada waktu dimana Yong Hwa biasa datang ke toko, Hye Mi pamit kepada Shin Hye untuk ke toko. Mungkin Yong Hwa sudah datang guna menemui Shin Hye dengan alasan membeli seikat bunga, padahal hanya sekedar supaya dapat mengobrol dengan Shin Hye.

Benar saja Yong Hwa sudah ada di sana.

"Tn Jung sudah datang?" sapa Hye Mi.

"Eonni-mu katanya sedang ada tamu?" tatap Yong Hwa.

"Nde, ayo kita bicara di luar saja, Tuan!' Hye Mi menunjuk pintu keluar.

Yong Hwa mematuhinya melangkah ke pintu. Lurus ke pinggir jalan dimana mobilnya terparkir.

"Boleh kita bicara di dalam mobil saja?" pinta Hye Mi, sebab untuk membawanya ke kafe terlalu jauh.

"Apa memang yang akan kau bicarakan padaku?" tanya Yong Hwa semakin tidak enak hati. Karena kabar tentang kekasih Shin Hye kembali ia sudah mendengarnya.

Hye Mi menunjuk mobil lain yang terparkir tidak jauh dari mobil Yong Hwa. "Tuan melihat mobil itu? Itu adalah mobil Dong Hae Oppa. Oppa sekarang berada di dalam bersama Eonni." ucap Hye Mi hati-hati.

"Dong Hae Oppa, nugu?" dada Yong Hwa mulai berdebar.

"Kekasih Eonni."

Ah, Yong Hwa menggeretakan leher ke kiri dan kanan seperti membuang pegal. "Jadi dia benar-benar datang?" tanyanya.

"Iya. Aku pun begitu terkejut dan Eonni menangis." tambah Hye Mi.

"Apa menangis bahagia?" tanya Yong Hwa.

"Selama ini Eonni selalu menunggunya, Eonni begitu merindukannya. Eonni tidak pernah tahu jika waktu yang sudah berlalu sejak kecelakaan itu selama 3 tahun. Eonni hanya merasakan begitu lama tidak bertemu Dong Hae Oppa. Eonni juga tidak tahu bahwa Oppa sempat meninggalkannya tanpa kabar, meski berulang kali aku beritahu." beber Hye Mi.

"Lalu bagaimana dengan kekasihnya sendiri? Kenapa setelah 3 tahun pergi dia kembali?" selidik Yong Hwa sedikit jengkel.

"Oppa mengira Eonni menderita amnesia total. Sebab pertama siuman di ruang ICU Eonni sama sekali tidak mengenalinya. Juga tidak mengenali siapa pun. Itu sebabnya selama kami mengobrol tadi Oppa berulang kali memohon maaf. Oppa menyesal telah meninggalkannya." cerita Hye Mi.

Terlihat bibir Yong Hwa menyeringai kecut. "Enak benar jadi dia. Saat ada masalah pergi jauh, masalah teratasi datang lagi. Dengan cukup memohon maaf saja, seakan benar menyesalinya. Apa kau tahu saat pertama datang dia pergi ke rumah orang tua Shin Hye, dan Daebyo-nim memarahinya?" Yong Hwa menatap Hye Mi.

"Benarkah, Tuan? Dari mana Tuan tahu? Dan bagaimana Tn Jung bisa mengetahuinya?" Hye Mi sangat terkejut, mengapa Yong Hwa lebih mengetahui tentang itu daripada dirinya? "Apa... diam-diam Tuan melakukan penyelidikan tentang siapa kekasih Eonni?" tanya Hye Mi curiga.

"Ani. Aku tidak ingin tahu pria itu dan aku tidak peduli padanya. Tapi aku pun tidak mengerti mengapa aku jadi mengetahui semua itu, meski aku tidak ingin." geleng Yong Hwa.

"Tapi dari mana Tuan tahu?"

"Ada burung yang menyampaikannya ke telingaku. Hanya yang pasti Daebyo-nim pun sekarang membencinya."

"Bukan baru sekarang, tapi sejak Oppa memutuskan pergi. Daebyo-nim bahkan mengatakan kepada Oppa, sekali pergi jangan pernah datang lagi kepada Eonni." imbuh Hye Mi yang sangat tahu bagaimana kecewanya ayah Shin Hye dengan sikap Dong Hae tersebut.

"Tapi sekarang dia tetap datang dengan tanpa dosa, Eonni-mu pasti tidak akan menyadarinya. Pendapatmu sendiri bagaimana dengan kembalinya pria itu?" tatap Yong Hwa ingin menyelami isi kepala anak itu.

"Yang pasti sekarang aku tidak bisa menolak kedatangan Oppa menemui Eonni, Tuan. Sayangnya Oppa langsung bertemu dengan Eonni, bila terlebih dahulu bertemu denganku, aku pun akan melakukan seperti yang Daebyo-nim lakukan. Aku tidak akan membiarkan Dong Hae Oppa menemui Shin Hye Eonni, Tn Jung."

Yong Hwa mengangguk setuju. "Good job, Hye Mi-ssi! Aku tahu kenapa Daebyo-nim pun sangat mempercayaimu."

"Tapi sekarang tidak bisa lagi, Tuan. Karena mereka sudah bertemu. Besok Dong Hae Oppa pasti akan datang dan datang lagi. Sementara aku pun tidak bisa melaporkannya kepada Daebyo-nim sebab memikirkan perasaan Eonni. Eonni tidak boleh lagi terluka hatinya. Namun aku akan mengawasi mereka dengan ketat. Aku akan meminta Dong Hae Oppa untuk bertanggung jawab membantu memulihkan kondisi Eonni."

"Eoh, aku percaya kau tahu apa yang harus dilakukan. Aku menjadi lebih lega. Sekarang kau masuklah! Jangan membuat dia curiga." sudah pasti demikian Yong Hwa menyuruh Hye Mi kembali ke dalam. Jangan sampai ada yang melihatnya berbicara berdua terlalu lama.

Hye Mi pun tanpa membantah segera kembali ke dalam. Setelah itu Yong Hwa memasuki mobilnya duduk di belakang kemudi, namun tidak pergi. Dia duduk seraya mengawasi toko bunga itu.
💐

Hingga malam turun Dong Hae masih belum keluar dari dalam toko. Yong Hwa menuding pergelangan tangannya. Apa yang sedang mereka lakukan di dalam? Hye Mi akhirnya menutup toko, membalikan papan medium bertuliskan 'OPEN' menjadi 'CLOSED' tapi tangannya batal mematikan lampu toko. Matanya menuding mobil Yong Hwa yang masih terparkir di dekat penyangga neon box bertuliskan Alice Florist. Sudah malam dan toko sudah tutup tapi dia belum pergi.

Dia masih belum pergi apa karena begitu mengkhawatirkan Shin Hye? Setiap sore tanpa letih menemuinya, meski besoknya Shin Hye melupakannya. Dia kemudian datang lagi, menyebutkan lagi siapa namanya. Setiap hari ia melakukannya tanpa mengeluh.

"Bila dengan cara ini akhirnya dia akan mengingatku, aku akan terus melakukannya sampai dia mengingatku, Hye Mi-ah." tandasnya kala suatu hari Hye Mi bertanya akan sampai kapan Yong Hwa melakukan itu, menemui Shin Hye setiap sore.

"Bila ternyata Eonni tidak juga dapat mengingat Tn Jung bagaimana?" Hye Mi menatap dalam iris mata  Yong Hwa.

"Bukankah kau bilang dia mengalami kemajuan sejak aku terus menemuinya?"

"Iya, tapi sangat lambat dan Tuan tetap belum dapat diingatnya."

"Tidak masalah, yang penting kemajuan itu benar ada. Jangan mengharapkan yang lebih, sedikit dan pelahan namun ada. Itu yang penting. Dan aku akan tetap sabar menunggu, sampai keajaiban itu benar-benar menyapaku."

Hye Mi menatap wajah pria tampan itu dengan senyum. "Harusnya Tn Jung lebih awal bertemu dengan Eonni. Sebelum ia mengalami amnesia. Pasti Tuan tidak harus berjuang sekeras ini."

"Aku menikmati semua prosesnya, Hye Mi-ah. Jangan iba. Saat ini barangkali Tuhan sedang mengajarkan padaku arti sebuah ketulusan. Sebab sebelumnya aku tidak pernah menemui kesulitan untuk mendapatkan perhatian seorang gadis. Bahkan tanpa aku melakukan apa-apa, mudah bagiku mendapatkan mereka. Sehingga aku kurang menghargai kebersamaan kami. Tapi bila usahaku diawal sudah sekeras ini, aku akan mempertimbangkan berjuta kali untuk tidak setia bila kami dapat bersama nanti." papar Yong Hwa tersirat tekad yang kuat di dalam hatinya untuk memenangkan pertarungan itu.

Ketika itu Hye Mi tersenyum lega mendengarnya, tapi sekarang senyum di bibir Hye Mi memudar. Sebab tanpa diduga pemilik hati Shin Hye sebelumnya kembali datang. Dengan berlagak penuh sesal. Shin Hye tanpa memahami situasi, tentu dengan kedua-belah tangan terbuka akan kembali menerimanya. Membuat sebuah hati yang ingin berubah menunduk lesu. Hye Mi turut bersedih.

"Semoga keajaiban melingkupimu, Tn Jung. Bila saatnya tiba mata hati Eonni pasti akan tahu siapa yang benar-benar tulus menyayanginya." bisik Hye Mi nelangsa seraya tangannya beberapa kali meng-capture mobil Yong Hwa oleh smartphone-nya, setelah mematikan lampu toko baru ia melangkah ke dalam.
💐

Dong Hae pulang setelah larut sambil berjanji besok akan kembali ke sana. Shin Hye tampak sangat bahagia dengan janjinya itu. Sebaliknya Hye Mi yang terpaksa jadi menahan kantuk menunggu pria itu pergi, merengut mendengarnya. Ia tidak suka mendengar itu. Namun melihat wajah Shin Hye yang begitu bahagia, urung hatinya untuk menyampaikan kepada Shin Hye bahwa ayahnya telah menolak dan memarahi Dong Hae.

TBC

Eternal LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang