25

236 83 9
                                    

Semakin memikirkannya hati Yong Hwa semakin sakit, ia betul-betul nelangsa dengan nasib hidup gadis penjual bunga itu. Ia ingin tahu seperti apa pria yang telah tega meninggalkan disaat hal buruk menimpanya. Padahal dirinya saja yang baru mengenal, tidak tega dengan keadaannya yang menyedihkan tersebut. Orang yang mengaku sebagai kekasih dan mengaku mencintainya justru sampai hati meninggalkannya. Kekasih seperti apa yang dimilikinya itu?

Padahal Hye Mi berharap kekasihnya-lah yang melakukan apa yang Yong Hwa lakukan sekarang. Mengunjunginya setiap hari, mencoba menstimulasi ingatannya dengan cerita-cerita indah mereka. Pasti hasilnya akan signifikan. Seperti yang disarankan psikiater. Andai saja kekasihnya bukan pengecut, Shin Hye mungkin akan lebih cepat sembuh.

Tidak ada therapy pasti dalam penanganan amnesia, dan kondisi permanen bisa saja terjadi. Hingga hayat terpisah dari badan. Seperti yang dipertontonkan dalam drama dan film, bahwa seorang penderita amnesia dapat kembali mengingat oleh suatu benturan seperti kecelakaan, itu sepenuhnya tidak benar walau juga tidak sepenuhnya salah. Beberapa kasus membuktikan benturan kembali pada otak betul-betul dapat membuat saraf yang tidak berfungsi itu bekerja lagi. Dan si penderita dapat bangun dari kehilangan memori.

Itu memang penanganan yang cepat. Tapi terlalu beresiko sehingga tidak ada seorang ahli pun yang menyarankannya. Sebab beberapa kasus amnesia juga bisa sembuh oleh ketelatenan orang di sekelilingnya memberi stimulasi storage. Ketelatenan dan kesabaran yang harus dilakukan dengan ketulusan hati. Yong Hwa mengurut kepalanya.
💐

Hari-hari berikutnya setelah sore itu, Yong Hwa tetap datang ke toko bunga dan bahkan semakin berani dengan mengajak Shin Hye pergi di akhir pekan.

"Memancing. Apa kau pernah pergi ke danau untuk memancing?" tanya Yong Hwa.

"Dong Hae Oppa pernah beberapa kali mengajakku mancing. Kami bahkan pernah pergi ke laut untuk memancing." sambut Shin Hye.

"Geurae...?"

"Laut di Pulau Manjaedo. Anda tahu?" tatap Shin Hye.

"Tentu, tempat yang sekarang ramai dikunjungi wisatawan asing dan domestik, sebab pernah menjadi lokasi syuting variety show."

"Benar. Anda akan mengajakku kesana?"

"Aniyo, ke danau yang dekat saja. Tapi pasti akan semenyenangkan memancing di laut." janji Yong Hwa, entah kenapa hatinya kesal bila Shin Hye sudah menyebut nama kekasihnya dan mereka melewatkan moment indah bersama.

"Joa. Dimana saja, itu pasti akan sangat menyenangkan buatku. Sebab sudah lama aku terkurung di toko bunga ini. Setiap keluar rumah pun hanya untuk urusan bunga. Itu membosankan. Aku terima ajakan Anda, Tuan." sambut Shin Hye tampak bersemangat.

"Besok pagi pukul 8, aku akan menjemputmu."

"Baiklah, aku akan menunggu." senyum Shin Hye.

Menunggu hari esok dengan tidak sabar, Shin Hye bahkan tidak tidur. Dan meski mengantuk ia tidak ingin memejamkan mata. Sebab bila tertidur khawatir besok tidak akan mengingat apa yang telah mereka rencanakan itu. Yaitu pergi ke danau untuk memancing.

"Kalau Eonni menahan kantuk, besok Eonni bisa sakit." ujar Hye Mi cemas sebab Shin Hye masih saja melotot.

"Aku ingin tahu, Hye Mi-ya. Kalau tidak tidur apa besok aku akan tetap ingat kejadian hari tadi." selorohnya ringan.

"Ani, Eonni akan tetap lupa. Kita sudah mencobanya berulang kali dulu." Hye Mi mengingatkan.

"Geurae...?"

"Eoh. Dan yang terjadi Eonni sakit kepala karena kurang tidur."

"Geurae-yo...?" Shin Hye kaget.

Eternal LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang