36

202 85 16
                                    

Sejak hari itu praktis Yong Hwa tidak pernah datang lagi ke toko bunga Alice, sebab kedatangannya selalu berbarengan dengan Dong Hae. Melihat mobilnya menepi, Yong Hwa yang sudah membuka pintu mobil urung turun. Ia kemudian hanya menatap pria itu berjalan menuju toko dengan langkah ringan. Kebahagiaan terpacar di wajahnya yang rupawan.

Tidak menunggu lama Yong Hwa meninggalkan tempat itu. Tidak ada yang harus ia tunggu. Kemarin pun entah pukul berapa mobil itu baru pergi dari sana. Dan malam ini bisa saja dia malah menginap, dari bagasinya pria itu terlihat membawa kotak tempat bahan makanan. Nampaknya dia akan memasak. Seperti yang pernah Shin Hye ceritakan, bahwa kekasihnya itu pandai melakukan pekerjaan wanita.

Di hari berikutnya pun Yong Hwa selalu datang ke toko bunga setiap pulang kantor, namun hanya berhenti tidak keluar dari mobil. Sebab selalu mobil itu mendahuluinya datang. Dan sore itu Yong Hwa hendak menyalakan lagi mobilnya untuk pergi dari sana, ketika tiba-tiba sebuah sedan berhenti tepat di mulut toko. Memarkir dengan seenaknya. Pengemudinya seorang wanita yang sangat ia kenal terlihat turun dari mobil.

Yong Hwa batal menyalakan mesin. Ia akhirnya mendorong pintu mobil. Seo Hyun datang ke toko bunga itu tidak yakin untuk maksud baik seperti membeli bunga. Tapi pasti ada tujuan lain, seperti mengacau.

Benar saja, begitu masuk dia langsung minta bertemu dengan Shin Hye sekaligus Dong Hae.

"Katakan aku teman tamu pemilik toko ini, aku ingin bertemu dengan mereka. Atau boleh aku masuk? Bukankah di dalam itu tempat tinggal kalian?" ucapnya tidak sopan.

Hee Jin malah melongo, terlebih anak itu masih sangat ingat wanita ini yang pernah membuat majikannya melutut.

"Yakk... kau tidak dengar aku?" bentak Seo Hyun.

"Apa yang sedang kau lakukan di sini, Seo Hyun-ah?" bersamaan dengan itu Yong Hwa memasuki toko.

"Ah, aku juga melihat mobilmu di luar, Oppa. Pasti kau tidak berani masuk makanya hanya duduk mengawasi di dalam mobilmu. Sebab di dalam sini ada rivalmu. Kau tahu sekarang bahwa aku tidak berbohong padamu bukan?" Seo Hyun tersenyum sinis menuding Yong Hwa.

"Sekali lagi aku bertanya padamu, kau sedang apa di sini? Apa yang kau inginkan sampai bentak-bentak seperti itu?" tatap Yong Hwa tajam pada wanita yang kali ini berpenampilan layaknya majikan arogan dengan mantel bulu yang dikenakannya.

"Kau mungkin bisa tetap berlagak tenang, dengan hanya diam-diam mengawasi dari dalam mobilmu, tapi aku tidak bisa membiarkan wanita itu mengacaukanku."

"Kau yang akan mengacaukannya, Seo Hyun-ah! Sekarang ikut denganku!" Yong Hwa menarik tangan wanita temperamental itu, tapi dengan keras ditepisnya.

"Lepaskan! Kau jangan sok jadi orang bijak. Sekarang kau sama dengan aku, Oppa. Adalah korban." hardiknya.

"Seo Ju Hyun!" Yong Hwa membentak hilang kesabaran.

Saling bentak diantara mereka membuat Shin Hye keluar dari dalam diikuti Dong Hae.

"Ada apa ini?" tanyanya.

"Bagus kalian keluar, aku sudah menyuruh pegawaimu ini untuk memanggilmu tapi dia tidak mendengarkanku." oceh Seo Hyun.

"Anda mencariku?" tanya Shin Hye.

"Eoh, mencarimu dan kau, Dong Hae Oppa." tunjuk Seo Hyun kepada Dong Hae yang berdiri di belakang Shin Hye.

"Hentikan, Seo Hyun-ah! Jebal!" hiba Yong Hwa.

"Kau pergi saja sana, Oppa! Jangan menggangguku."

"Kau mencariku untuk apa, Seo Hyun-ah?" Dong Hae turut bersuara.

Eternal LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang