Kerja Kelompok Membidik Tanggung Jawab

5 0 0
                                    

Salah satu fungsi guru yaitu menumbuhkan sikap tanggung jawab pada diri anak didiknya. Sikap ini penting agar mereka menjadi pribadi yang siap guna di tengah masyarakat. Selain itu sikap tersebut perlu ditanamkan agar mereka siap menatap masa depannya.

Ibarat menanam pohon, maka perlu kesabaran. Merawat dan rajin memberikan pupuk. Demikian pula dengan mereka. Sebagai guru perlu sabar dalam membentuk karakter ini kepada anak didiknya.

Menurut Abdullah (2010), tanggung jawab adalah kemampuan seseorang untuk menjalankan suatu kewajiban karena adanya dorongan di dalam dirinya, biasanya disebut juga dengan panggilan jiwa. Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa tanggung jawab berasal dari dalam diri seseorang. Artinya, ada kesadaran seseorang dalam melakukan suatu kewajiban.

Anak didik di sekolah perlu dilatih dalam menjalankan tugas-tugas tertentu dalam menjalankan kewajibannya. Seperti yang diketahui bersama, sekolah merupakan salah satu tempat memberikan tugas-tugas tertentu seperti pekerjaan rumah atau kerja kelompok.

Kerja kelompok adalah salah satu metode pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru agar proses belajar mengajar berlangsung secara efektif. Salah satu manfaatnya yaitu menumbuhkan sikap tanggung jawab dalam diri anak didik.

Dari kerja kelompok biasanya akan terjadi hal-hal seperti mengobrol antar anggota dan anggota kelompok yang tidak aktif. Dari peristiwa tersebut diharapkan salah satu dari mereka menjadi pemimpin yang bertanggung jawab mengatur kelompoknya.

Untuk melatih agar karakter itu tumbuh pada siswa, saya melakukannya dengan cara kerja kelompok saat belajar. Siswa dibentuk beberapa kelompok kira-kira 4 sampai 5 orang per kelompok. Setiap kelompok membawa kertas karton, spidol warna, pensil dan penggaris pada pekan depannya. Bentuk tugasnya akan diumumkan pekan depan. Saya minta setiap kelompok memilih ketuanya masing-masing. Salah satu fungsinya adalah mendistribusikan bawaan peralatan tiap anggotanya.

Pekan depannya, saat jam pelajaran dimulai saya minta siswa berkumpul sesuai kelompoknya membentuk lingkaran. Waktu yang ditungu-tunggu tiba. "Ayo anak-anak keluarkan perlengkapan yang saya tugasi pekan kemarin", pintaku pada setiap kelompok.

Mendadak suasana jadi ramai dan seru. "Pa Richard, si Agus kaga bawa kertas kartonnya", teriak salah seorang siswa. Ada lagi yang teriak. "Pa si Rina tidak bawa spidol".

Segera saya menenangkan dan memeriksa mana kelompok yang tidak lengkap perlengkapannya. Ternyata ada yang tidak lengkap. Bagi kelompok yang lengkap saya tugaskan membuat tabel negara-negara yang berada di benua Asia beserta ibu kota dan mata uangnya. "Coba dikerjakan yang bagus dan menarik ya anak-anak", pinta saya pada mereka.

Anggota tiap kelompok yang tidak membawa perlengkapannya, dipisahkan. Saya tanya satu per satu kenapa tidak membawa? Dengan berbagai alasan mereka sampaikan. Tanpa prasangka buruk saya beri pengarahan bahwa mereka harus memiliki tanggung jawab bila diberi tugas oleh ketua kelompok dan guru.

"Tolong kalian jangan meremehkan tugas ya kalian harus punya rasa tanggung jawab, paham!" Pinta saya pada mereka. "Paham Pak" jawab mereka.  Sebagai sanksinya mereka harus menyelesaikan tugas kelompok dengan perlengkapan seadanya.

Dengan cara belajar kerja kelompok, guru akan mengetahui sikap tanggung jawab anak didiknya. Hal ini bisa kita praktikkan sebagai salah satu metode menanamkan karakter tersebut pada diri mereka. Semoga dengan latihan yang terus-menerus mereka akan menjadi pribadi yang bertanggung jawab.

Guru di Antara Putih BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang