Berbicara seputar guru tidak pernah ada habisnya. Selama dunia ini berputar selama itu pula pendidikan ada. Selama pendidikan ada selama itu pula ada guru. Guru akan selalu ada dalam keluarga, masyarakat, dan sekolah. Di keluarga, orang tua adalah guru bagi anak-anaknya. Di masyarakat, ada orang-orang yang menjadi guru bagi warganya. Di sekolah, guru adalah pendidik bagi muridnya.
Tantangan sebagai guru di sekolah pun makin berkembang. Perkembangan tantangan tersebut mendorong guru agar selalu belajar. Prinsipnya guru yang tidak mau belajar maka akan tertinggal jauh. Guru harus siap untuk selalu belajar dengan hal-hal baru di dunia pendidikan baik yang bersifat peningkatan diri atau informasi kekininan.
Guru yang tidak mau belajar akan tertinggal dan akan menjadi contoh buruk bagi murid-muridnya. Sedangkan guru yang baik adalah yang selalu belajar dan siap menghadapi perubahan.
Di Abad 21, kemampuan yang harus dimiliki setiap orang yang bekerja di bidang apapun adalah belajar dengan cepat. Guru yang setiap hari berhubungan dengan murid dituntut agar cepat belajar. Latar belakang murid yang beragam juga menuntut guru harus cepat belajar dalam mengenal karakter murid-muridnya.
Pada abad ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangatlah cepat. Jika guru tidak mau belajar, bisa dipastikan tidak akan mampu bersaing. Perkembangan itu menuntut guru harus bisa menguasai teknologi dalam mengembangkan metode pembelajaran.
Dalam menjalankan perannya sebagai pengajar, guru tidak boleh hanya mengandalkan metode yang itu-itu saja tanpa ada variasi pembelajaran. Maka, guru harus cepat menguasai berbagai metode dan media pembelajaran. Salah satunya dengan memanfaatkan teknologi dalam membuat bahan ajar interaktif yang menarik. Bila ini dilakukan, murid tidak cepat bosan saat belajar di kelas.
Selama ini sekolah tertentu di pelosok sangat kesulitan dalam sarana dan prasarana. Dalam keadaan seperti itu, mereka kesulitan mengembangkan potensi dirinya . Akhirnya guru terpaksa bertahan dengan kondisi serba terbatas dan hanya menggunakan sarana seadanya.
Hambatan terbesar guru saat ini adalah mentalitas menunggu. Mental menunggu tanpa berusaha dalam menghadapi perubahan. Rasa nyaman dengan kondisi yang telah diraih juga menjadi hambatan guru untuk dapat berkembang. Selain itu, rasa tidak mampu belajar menjadi penghambat dalam meningkatkan kualitas guru. Menerima apa adanya dan tidak mau menerima hal baru dengan berbagai alasan yang dibuat-buat
Dalam menghadapi era digital seperti saat ini sudah seharusnya guru mau belajar dalam meningkatkan kualitas pengajaran di sekolah. Dalam hal ini, Sekolah harus mendorong dan memfasilitasi guru untuk belajar cepat menghadapi segala perkembangan dan perubahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guru di Antara Putih Biru
NonfiksiKumpulan tulisan seputar sekolah, guru, dan proses belajar mengajar