Istirahat Sejenak

8 0 0
                                    

Dalam hal apapun sudah barang tentu ada waktu istirahatnya. Semuanya ada masa rehatnya. Tak terkecuali masa mengajar. Setelah beberapa pekan berjibaku mengajar di kelas dan mendidik murid, maka guru ada saatnya perlu istirahat. Masa ujian semester ini bisa dikatakan sebagai waktu rehatnya guru dari aktivitas mengajar. Istirahat sejenak para guru itu berupa mengawas penilaian akhir semester.

Di dunia industri, mesin produksi juga perlu istirahat pada saat-saat tertentu agar mesin tidak cepat panas dan rusak. Pada dunia olah raga pun, atlet perlu waktu jeda untuk istirahat. Sepak bola ada waktu istirahat setelah babak pertama selesai. Demikian pula dengan cabang olah raga lainnya. Artinya mesin dan makhluk hidup butuh yang namanya istirahat. Tidak selamanya bergerak dan bekerja terus menerus tanpa berhenti.

Namun yang terpenting jangan istirahat di waktu kerja dan jangan kerja di saat istirahat. Hidup ini perlu keseimbangan dan tidak berlebihan. Istirahat pun jangan sampai berlebihan. Sesuai porsi dan tidak melebihinya. Buya Hamka pernah berujar, "Salah satu pengkerdilan terkejam dalam hidup adalah membiarkan pikiran yang cemerlang menjadi budak bagi tubuh yang malas, yang mendahulukan istirahat sebelum lelah".

Guru adalah pendidik yang mengandalkan daya pikir dalam menjalankan profesinya. Sudah barang tentu memiliki pikiran yang cemerlang sebagaimana kata Buya Hamka. Daya pikirnya dibutuhkan banyak siswa. Maka sebelum merasakan lelah janganlah beristirahat.

Lelah merupakan hal yang manusiawi. Lelah tidaknya hanya diri pribadi yang merasakan. Selagi ada jeda istirahat pergunakanlah sebaik mungkin. Setelah ujian sekolah mulai beraktivitas kembali dengan mengoreksi dan mengolah nilai rapor siswa. Setelah itu ada waktu istirahat libur semester yang cukup panjang. Istirahat fisik perlu, namun pikiran cemerlang seorang guru jangan sampai istirahat sebelum lelah. Kita perlu meresapi apa kata Buya Hamka, "jangan membiarkan pikiran cemerlang kita karena beristirahat sebelum lelah".

Jadi, ukurannya harus merasakan lelah dulu, baru beristirahat. Sebelum datangnya lelah jangan istirahat. Hal ini dikhawatirkan hilangnya daya pikiran. Istirahat yang berlebihan menurut Buya Hamka di atas, akan membuat kecemerlangan pikiran akan pudar. Kita tidak ingin aset pendidikan akan hilang kecemerlangannya. Maka, istirahatlah secukupnya jangan berlebihan.

Guru di Antara Putih BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang