Banyak hal yang dihadapi guru dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Sekolah sejatinya adalah tempat belajar, namun ada kalanya anak didik tidak bersemangat saat belajar. Kerap kali, guru saat mengajar mendapati anak didik yang memiliki motivasi belajar yang rendah. Motivasi belajar merupakan salah hal yang harus menjadi perhatian bagi seorang guru.
Tanpa motivasi belajar, mustahil anak didik dapat menerima materi pelajaran. Sangat penting meningkatkan motivasi belajar bagi mereka sebagai penunjang pembelajaran di kelas. Kelas akan lebih hidup apabila mereka dalam kondisi motivasi tinggi.
Peran guru bukan hanya transfer ilmu kepada anak didiknya. Salah satu peran yang tak kalah penting yaitu meningkatkan motivasi belajar mereka. Guru tidak bisa mengandalkan motivasi yang berasal dari internal diri mereka tetapi juga faktor eksternal.
Seorang guru memiliki tanggung jawab untuk mendorong anak didiknya untuk giat dalam kegiatan belajar di kelas. Diharapkan pula, mereka termotivasi belajar di rumah atau di mana saja.
Motivasi merupakan dorongan yang dilakukan agar seseorang melakukan sesuatu yang diinginkan untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Sardiman (2006:73), Motivasi merupakan perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya felling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
Senada dengan Sardiman, menurut Mulyasa (2003:112), Motivasi merupakan tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu. Peserta didik akan bersungguh-sungguh karena memiliki motivasi yang tinggi.
Dari definisi di atas, guru diharapkan mampu merubah dan mendorong anak didiknya yang minim motivasi menjadi siswa yang memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar. Seorang guru juga diharapkan menularkan energi positif kepada anak didiknya agar lebih termotivasi.
Bukan perkara mudah membangkitkan motivasi mereka, syaratnya adalah perlahan, bertahap, dan simultan. Ketiganya bisa dijadikan pedoman guru yang ingin menanamkan motivasi bagi anak didiknya.
Mengapa memotivasi anak didik begitu penting sehingga menjadi perhatian ekstra bagi para guru? Bagi guru, memotivasi berarti peduli terhadap masa depan mereka. Pendidikan adalah sebuah proses jangka panjang. Hasilnya tidak bisa dilihat dalam waktu singkat karena berjenjang dan bertahap. Memotivasi bagian dari mendidik yang perlu waktu dan keuletan seorang guru.
Memotivasi juga berarti guru peduli dengan potensi anak didik. Semua anak terlahir memiliki potensinya masing-masing. Setiap mereka memiliki kelebihan masing-masing pula. Secara kasat mata, ada beberapa yang tidak bisa lihat kelebihan dan potensi mereka. Disinilah fungsi guru untuk memotivasi agar mereka dapat menggali potensinya dirinya.
Seorang guru dapat melihat potensi anak didiknya melalui observasi saat mengajar di Kelas. Biasanya akan terlihat potensi mereka di waktu-waktu tersebut. Potensi apapun yang ada pada diri mereka berikanlah penghargaan agar lebih termotivasi asal positif.
Minimal ada tiga kondisi anak didik terkait potensi diri. Pertama, mereka tidak menyadari kalau memiliki potensi. Kedua, tidak percaya diri dengan potensi yang dimilikinya. Ketiga, tidak mengerti cara menyalurkan potensi. Hal tersebut menandakan mereka butuh motivasi dan bimbingan dari guru di sekolah.
Seorang guru, harus mampu meyakini bahwa tiap manusia memiliki potensi diri, tidak terkecuali mereka. Tiap manusia memilikinya sedari lahir. Tidak ada manusia yang terlahir tanpa kelebihan. Bahkan dengan kekurangannya bisa menjadi kelebihan. Apalagi manusia yang terlahir dalam keadaan sempurna. Tanamkan hal itu sedini mungkin agar mereka menyadarinya.
Potensi merupakan kemampuan atau daya yang memungkinkan dapat dikembangkan ke arah yang lebih besar lagi.
Menurut KBBI potensi diartikan sebagai suatu kemampuan yang mempunyai berbagai kemungkinan atau harapan untuk dikembangkan lebih lanjut, baik itu berupa kekuatan, daya, ataupun kesanggupan yang diperoleh masyarakat secara langsung ataupun melalui proses yang panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guru di Antara Putih Biru
Non-FictionKumpulan tulisan seputar sekolah, guru, dan proses belajar mengajar