Eunha membawa berkas nota hasil rapat dan beberapa laporan untuk dibawa keruangan Brian yang saat ini berjalan didepannya.
"Pak, nanti jam 2 siang bapak ada rapat dengan bagian marketing, untuk Lokasinya sudah saya beritahu pada supir yang nanti akan mengantarkan Bapak. "
Eunha membacakan jadwal atasannya hari ini."Kamu makan siang sama siapa?"
Tanya Brian memperhatikan sekretaris sekaligus kekasihnya yang itu."Saya hari ini membawa bekal Pak."
"Sayang sekali ya, padahal saya ingin makan siang sama kamu. "
Eunha hanya tersenyum menanggapi, dirinya sedang tidak mood untuk bercanda atau apapun. Sedari tadi sibuk menahan sakit di pergelangan dan bahunya.
"Akhkk!!!"
Eunha meringis saat tidak sengaja pergelangan tangannya mengenai pegangan pintu saat akan keluar dari ruangan. Brian yang mendengar itu langsung menghampiri kekasihnya.
"Kamu kenapa Na?"
"Huh? Nggak ada pak, kemarin saya jatuh, jadi tangannya mungkin sedikit terkilir hehe"
Brian langsung memberikan pelukan, dirinya tidak ingin Eunha sampai kenapa-kenapa, baru kali ini Brian merasakan ingin melindungi seorang perempuan. Dirinya sendiri bingung Brian si brengsek dulu entah kemana perginya.
"Kamu jangan bikin aku cemas terus Na, Aku nggak ingin sesuatu yang buruk terjadi sama kamu. Lain kali hati-hati ya?"
Elusan lembut Brian berikan pada wajah bulat nan menggemaskan kekasihnya. Ingin rasanya Brian untuk langsung meminangnya, tapi badai besar itu belum reda. Mungkin masalah itu harus secepatnya diselesaikan. Barulah Brian akan langsung menjadikan Eunha miliknya seutuhnya.
*****
Eunha saat ini tengah mengompres bahu lebam nya dengan air hangat di depan kaca kamar mandi apartemennya. Jungkook yang baru saja tiba sambil membawa obat penahan sakit menyerobot masuk tanpa memperdulikan keadaan Eunha yang saat ini hanya menggunakan handuk sehabis mandi.
Walaupun terkejut Eunha tidak mau membuka suaranya, dirinya masih marah dengan sikap Jungkook kemarin malam.
Alhasil Jungkook hanya meletakan obat tersebut tanpa berbicara satu patah katapun.Lima belas menit berlalu, Eunha masih sibuk mengobati lengan dan bahunya. Saat akan menjangkau punggung yang ikut memerah, Eunha dikejutkan dengan kehadiran Jungkook. Laki-laki itu kembali setelah berganti pakaian, membantu Eunha mengompres lukanya.
Keduanya masih sama-sama hening, tidak ada pembicaraan satu patah kata pun.
"Maaf."
Ucap Jungkook memberikan kecupan pada lebam Eunha, lanjut memeluk sahabatnya itu dari belakang."Gua salah, udah nyakitin lu, maaf Na, nggak akan gua ulangi lagi Na. "
"Terus besok lu gitu lagi? Sampai kapan Kook?"
"Maaf." Jungkook makin mengeratkan pelukannya.
"Lepas!" Eunha berusaha keras melepaskan lengan kekar itu.
Eunha berbalik melihat wajah letih sahabatnya. Menarik napasnya dalam. Menghembuskannya perlahan.
"Kook." Ucapnya menatap tepat dimata indah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just A Friend to You? (Eunha dan Jungkook)
RomanceEunha dan Jungkook percaya bahwa dalam persahabatan, tidak mungkin timbul suatu perasaan yang berlebihan tapi apakah kepercayaan itu bisa dipegang sampai akhir? atau apakah mereka akan selalu nyaman dengan status pertemanan mereka? Entahlah biark...