2 tahun kemudian.....
Jungkook saat ini sedang dalam perjalanan menuju tempat pembangunan pabrik terbaru, dirinya berangkat bersama dengan supir pribadinya.
Selama dua tahun ini jungkook memfokuskan dirinya sepenuhnya untuk pekerjaan, sembari tidak hentinya mencari dimana keberadaan Eunha dan keluarganya.
Jungkook berharap takdir masih berpihak pada dirinya, sampai kapanpun Jungkook akan mencari Eunha. Jungkook percaya suatu saat Eunha akan kembali dalam pelukannya. Dia yakin itu.
Jungkook yang sekarang jauh lebih tampan, dewasa, tegas dan semakin bertambah dingin saja seperti layaknya es berjalan. Wanita-wanita dikantornya menjadi takut untuk mendekatinya.
Seunggi pun sudah menyerah untuk mencoba mengenalkan Jungkook dengan anak rekan-rekannya. Jangankan menerima, meresponpun Jungkook tidak. Ternyata Eunha sudah merubah anaknya sampai sejauh ini. Begitu pikir pria paruh baya itu.
"Pak, berapa lama lagi kita sampainya?" Tanya Jungkook pada supirnya.
"Sekitar 2 jam lagi Tuan. "
"Nanti kalau sudah sampai, tolong bangunkan saya, saya ingin istirahat sebentar"
"Baik Tuan. "
Jungkook mencoba tidur sejenak, dirinya selama setahun terakhir sudah menempati posisi sebagai direktur utama perusahaan. Kesungguhan Jungkook dalam belajar membuat seunggi yakin untuk menyerahkan jabatannya pada putra semata wayangnya itu.
Walaupun didalam lubuk hatinya Seunggi yakin putranya sedang mencoba mengalihkan pikirannya dari Eunha. Melampiaskan semua emosinya melalui kerja, kerja dan kerja.
~~~~~•••••••~~~~~
Jungkook sudah berada di lokasi dibangunnya pabrik baru. Brian yang sudah berangkat dari kemarin sudah menunggu Jungkook di lokasi.
Hubungan mereka sudah berangsur membaik, walaupun dulunya sempat bersitegang, saling menyalahkan, karna kepergian Eunha." Udah lama lu Bang?"
Tanya Jungkook setelah memasang helm proyek yang diberikan oleh mandor pembangunan.
"Belum, baru lima belas menit."
"Udah sampai mana nih progressnya?"
Tadi sih kata mandornya, udah 90%, mungkin sekitar 1 bulan lagi bisa dipasang semua peralatan dan mulai dioperasikan.
"Habis ini jadi kan rapatnya?"
"Santai aja Kook, lu bisa mati muda kalau mikirin kerjaan mulu! Hahaha"
"Bisa aja lu Bang, lu jadi nikah bulan depan?"
"Jadi, hasil tes DNA nya udah keluar bulan kemaren."
"Jangan sia-sia in lagi Bang, jangan mikirin Eunha mulu, bentar lagi lu udah punya istri hahaha"
"Heh! Lu harusnya bilang itu ke diri lu sendiri!", Lu dikantor udah kayak robot dikasih nyawa tau nggak hahaha"
"Gua juga bingung, mungkin karna jiwanya gua udah nggak ditempat lagi, dia berhasil bawa pergi semua semangat gua."
"Semangat Kook, kalau memang berjodoh, nanti lu pasti bakalan ketemu sama dia."
Brian menepuk bahu Jungkook, memberikan semangat, dirinya sendiri pun belum bisa melupakan Eunha sepenuhnya, tetepi sekarang sudah ada seulgi yang selalu menjadi tempatnya untuk pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just A Friend to You? (Eunha dan Jungkook)
DragosteEunha dan Jungkook percaya bahwa dalam persahabatan, tidak mungkin timbul suatu perasaan yang berlebihan tapi apakah kepercayaan itu bisa dipegang sampai akhir? atau apakah mereka akan selalu nyaman dengan status pertemanan mereka? Entahlah biark...