"Na, tolong nanti rapat saya dengan vendor diundur jadi jam 4, saya ada kunjungan pabrik mendadak, kamu bisa konfirmasi ke mereka dan mengatur ulang jadwal saya kan?""Bisa pak!"
Jawab Eunha sambil berjalan menuju Brian yang sedari tadi kesusahan memasang dasinya"Boleh saya bantu pak?"
Eunha menawarkan bantuan, karna sedari tadi Brian tidak kunjung selesai memasang dasinya, hanya pasang dan bongkar lagi, mungkin Brian lupa bagaimana cara memasangnya semenjak punya sekeretaris baru."Silahkan."
Hanya itu jawaban yang keluar dari mulut Brian.Sesampainya didepan Brian, Eunha segera membantu atasan gantengnya itu memasang dasi. Dan dengan posisi seperti ini Brian hampir saja mabuk karna wangi tubuh Eunha yang beraroma bunga sangat memanjakan indera penciumannya.
Brian juga bisa melihat dibalik kacamatanya Eunha mempunyai mata yang sangat indah, tanpa sadar Brian meletakan sebelah lengan kirinya di pinggul kanan Eunha.
Entah karna nalurinya sebagai lelaki, atau justru karna terlalu nyaman dengan sekretaris barunya ini, Brian sendiri juga tidak mengerti, yang jelas semenjak kehadiran Eunha dirinya menjadi lebih semangat untuk berangkat bekerja setiap harinya, Eunha karna terlalu fokus dengan apa yang dikerjakannya merapikan kemeja Brian, tidak menyadari pergerakan tangan atasannya itu.
"Bang ini has......il rapat kemaren sore, sorry ganggu!"
Jungkook memasuki ruangan sambil membawa file hasil rapat kemarin sore,
dirinya nampaknya sedikit terkejut dengan pemandangan di depannya, dimana terlihat Brian tengah memeluk Eunha dengan sebelah tangannya.Jari lentik Eunha berada didada bidang Brian, posisi mereka sangat intim, Jungkook jujur saja tidak suka dengan pemandangan didepannya itu. Darahnya mendidih karna alasan yang tidak diketahuinya.
Tetapi Jungkook memilih mengabaikan, karna dirinya yakin bahwa perasaan tidak mengenakan ini karna dia sangat menyayangi sahabat baiknya itu.
"Gua keluar dulu apa gimana nih?"
Tanya Jungkook dingin.Eunha yang sadar dengan posisinya segera melepaskan diri dan menjadi canggung seketika. Sejak kapan posisi mereka sedekat itu?, Jungkook bisa saja salah paham.
"Pak Jungkook disini aja, saya yang keluar."
Ucapnya sambil membawa beberapa berkas."Permisi Pak."
Tambahnya melewati Jungkook takut-takut karna tatapan pria itu seakan-akan bisa memakannya hidup-hidup.Sepeninggal Eunha, Jungkook duduk di sofa ruangan Brian, dengan Brian yang langsung memeriksa berkas yang baru saja diserahkan Jungkook.
"Bang, gua mau nanya?! "
"Apaan? Serius amat lu!"
"Kenapa lu minta Eunha buat jadi sekretaris lu sama Papa? "
"Emang kenapa?, Om Seunggi aja nggak masalah, Eunha itu yang paling mendekati kriteria sekretaris gua, makanya gua milih dia."
"Tapi kan gua udah duluan Bang!"
"Walaupun lu anak yg punya perusahaan tetep aja gua senior lu disini, emangnya kenapa sih? Muka lu nggak enak banget diliat!"
"Lu ngincer dia?!"
"Buat sekarang sih, gua emang nyaman banget dengan kehadiran dia sebagai sekretaris gua, buat kedepannya siapa tau, kalau Eunha open mah, gua nggak masalah, lagian gua juga pengen nikah tahun ini."
"Dia bukan kayak cewek-cewek yang bisa lu pacarin apalagi nikahin sembarangann Bang!"
"Justru karna itu, pesona dia nggak gua dapetin di cewek-cewek lain kook! Gua emang cari calon kayak dia dari dulu, Tapi tunggu, sekarang lu introgasi gua sebagai siapanya Eunha?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Just A Friend to You? (Eunha dan Jungkook)
RomanceEunha dan Jungkook percaya bahwa dalam persahabatan, tidak mungkin timbul suatu perasaan yang berlebihan tapi apakah kepercayaan itu bisa dipegang sampai akhir? atau apakah mereka akan selalu nyaman dengan status pertemanan mereka? Entahlah biark...