"Sayang udah yuk mainnya, sini bunda suapin makannya." Eunha memanggil Soobin yang tengah asik dengan mobil-mobilannya."Ubin nggak mau makan Bunda." Soobin tiba-tiba saja merajuk dan duduk membelakangi Ibunya.
"Loh kenapa Nak?, Ini makanan kesukaan Soobin semua loh, tadi katanya mau makan ayam goreng, ini udah Bunda masakin."
"Nggak mau Bunda!" Ucap Soobin sambil menutup mulutnya.
Eunha menarik napas panjang, pasti ada sesuatu yang ingin disampaikan putranya ini.
"Sini duduk depan Bunda." Perintah Eunha yang langsung dipatuhi pria kecil nan tampan itu tanpa membantah."Sekarang bilang sama Bunda Soobin mau apa?, Ubin nggak suka sama makanannya?, nggak boleh loh Nak pilih-pilih makanan, Ubin harus jadi anak baik yang selalu bersyukur."
Ucap Eunha sambil mengelus rambut putranya lembut.Soobin masih diam, kepalanya menunduk, dirinya sibuk memutar-mutar jemari mungilnya sedari tadi.
"Ubin.. Ubin mau punya adek nda...." Cicit Soobin takut-takut.
Eunha sedikit membolakan matanya mendengar permintaan putranya. Ini pertama kalinya Soobin meminta hal seperti ini.
"Kok tiba-tiba minta Adek Nak?" Tanya Eunha kembali.
"Kemalin dilumah Om June ada dedek bayi, Ubin juga mau Bundaaaaa. Itu dedeknya Om June beli dimana nda?"
Eunha menjadi bingung sendiri akan jawaban seperti apa yang harus diberikan kepada sang putra.
"Oh iya lupa, kan Rose habis lahiran yah." bathin Eunha."Sayang, dengerin Bunda. Dedek bayi itu nggak bisa dibeli Nak, tapi dikasih sama Tuhan, nanti dedeknya tidur dulu diperut Bunda, setelah baru deh dedeknya lahir dan main ama Ubin."
"Jadi Ubin boleh punya Adek nda?"
"Ya boleh dong sayang, kalau Ubin jadi anak yang baik, nggak suka rewel, terus selalu dengerin apa kata Bunda dan Ayah, nanti Tuhan pasti akan langsung ngasih dedek bayi itu di perut Bunda."
"Benel ya Bunda?" Tanya Soobin kembali antusias
"Iya, sekarang Ubin makan dulu yah, biar cepat besar supaya nanti bisa jagain dedek bayinya."
"Aa.. Sayang aaa. "
Eunha tersenyum saat Soobin menerima suapannya, memakan makan malamnya dengan lahap. Namun hatinya juga terenyuh saat pria kecil nan menggemaskan itu mengusap-usap perutnya lembut di sela-sela kunyahan nya."Nda Ayah kapan pulang?"
"Ayah hari ini lembur sayang, jadi Ubin ketemu Ayah besok pagi aja ya, soalnya Ayah nanti pulangnya larut."
Soobin menggukan kepalanya sendu. Kunyahannya melambat. Hatinya sedih, karna dirinya hanya bisa bermain dengan sang Ayah di akhir pekan atau di jadwal-jadwal tertentu disaat Ayahnya libur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just A Friend to You? (Eunha dan Jungkook)
RomanceEunha dan Jungkook percaya bahwa dalam persahabatan, tidak mungkin timbul suatu perasaan yang berlebihan tapi apakah kepercayaan itu bisa dipegang sampai akhir? atau apakah mereka akan selalu nyaman dengan status pertemanan mereka? Entahlah biark...