Jungkook terbaring lemah dikamar Eunha, dokter yang memeriksanya baru saja pulang.
Dokter mengatakan Jungkook kelelahan, ditambah sedikit kekurangan gizi seimbang, tekanan darah juga lumayan tinggi, efek begadang setiap malam juga bisa menjadi penyebabnya, begitu tadi yang Eunha dengar."Kook.. kook, duit banyak lu beliin apa aja sih?, kok bisa-bisanya lu sampai kurang gizi?
Katanya lu udah punya pacar?, gimana gua bisa ninggalin lu kalau lu nggak ada yg ngurusin selain gua?"Gadis mungil itu menggeleng-gelengkan kepalanya heran, tidak habis pikir dengan pola hidup Jungkook.
Dirinya yang seharusnya istirahat, sedari tadi berkutat didapur membuatkan bubur dan sup ayam supaya tenaga Jungkook kembali dan sahabatnya itu cepat pulih.Asik dengan lamunannya, Eunha hampir saja menjatuhkan sendok sup nya ketika merasakan pelukan di perutnya, suhu panas juga Eunha rasakan karna seseorang yang memeluknya saat ini tengah demam, dan Eunha sudah sangat hapal akan seperti apa seorang Jeon Jungkook jika sudah jatuh sakit seperti ini.
"Naaaaaa."
Manjanya dibelakang tubuh Eunha."Kenapa bangun?, tunggu aja dikamar, ini bentar lagi mateng kok."
"Gua nggak suka ditinggal. "
"Cuma ninggalin bentar doang Kook, ini udah mau mateng, ke kamar dulu yah?"
"Jangan lama-lama." *cup!
Jungkook berlalu menuju kamar Eunha setelah sebelumnya meninggalkan satu kecupan dipipi kiri Eunha, seakan-akan itu adalah hal yang biasa saja.
"huft!, inget Na dia lagi sakit."
bisik Eunha pada dirinya sendiri.Eunha membawa satu nampan besar, berisi bubur, sup ayam dan obat yang harus di konsumsi Jungkook malam ini. Sahabat tampannya itu tidur tanpa atasan dalam posisi tengkurap membelakanginya.
Sekesal-kesalnya Eunha, dia tetap tidak akan tega kalau Jungkook sudah seperti ini."Bangun dulu yuk, makan buburnya, habis itu makan obat supaya besoknya seger lagi."
Jungkook yang mendengar ucapan Eunha langsung mendudukan dirinya
menyandar pada kepala ranjang.
Eunha pipinya langsung memerah melihat pemandangan didepannya, perut Jungkook yang terbentuk dengan sempurna terpampang nyata didepan matanya."Nih, sendoknya."
Eunha memberikan sendok bubur pada Jungkook guna mengalihkan perhatian dan menyadarkan dirinya."Suapin! "
"Emangnya nggak bisa sendiri?"
"Makan dari tangan lu lebih enak. "
Eunha mau tak mau menyuapi perlahan-lahan ke mulut Jungkook.
Dirinya meniupkan pela-pelan bubur yang sedikit hambar itu sebelum disuapkan ke mulut Jungkook.
Jungkook salah fokus pada bibir bulat penuh itu.
Seketika kekesalan kembali memenuhi rongga dadanya, mengingat foto yang tadi dikirimkan oleh Mingyu."Aaa..."
Jungkook menerima suapan itu, mengunyah dengan malas-malasan. selain karna makannya yang merupakan makanan orang sakit, rasa kesal juga membuat bubur dan sup yang dibuat Eunha semakin tidak enak dimulutnya.Jungkook berhasil memakannya walaupun hanya lima suapan saja.
Tidak mungkin dipaksakan karna perutnya akan bereaksi tidak baik dengan makanannya.
Minum obat pun juga sudah selesai, sekarang saatnya Jungkook untuk beristirahat guna memulihkan dirinya."lu istirahat aja, gua mau keluar dulu. "
"Nggak boleh! Lu disini aja! "
"Terus gua tidur sini? jangan becanda Kook! "
"Lah kenapa? udah sering gini kok, kan tidurnya nggak beda konteks, lu biasanya juga selalu nemenin gua kalau lagi hujan lebat.
Lu sekarang berubah ya Na! "
KAMU SEDANG MEMBACA
Just A Friend to You? (Eunha dan Jungkook)
RomanceEunha dan Jungkook percaya bahwa dalam persahabatan, tidak mungkin timbul suatu perasaan yang berlebihan tapi apakah kepercayaan itu bisa dipegang sampai akhir? atau apakah mereka akan selalu nyaman dengan status pertemanan mereka? Entahlah biark...