🖤HAPPY READING🖤
Udah pada bangun belum ni?
JANGAN LUPA SETELAH MEMBACA TINGGALIN JEJAK KALIAN DENGAN MEMBERIKAN VOTE DAN KOMEN KALIAN TERIMA KASIH:)
HARGAIN AUTHOR YANG UDAH NULIS DENGAN VOTE DAN COMEN CERITANYA YA GAES:)
VOTE VOTE VOTE!!! JANGAN JADI SIDER YA KALIAN:(
"Tenang aku masih bertahan dengan sikap mu kok, aku masih kuat untuk mendapatkan cinta dan tahta tertinggi di hati mu, meski harus di jatuhkan berkali kali." ~Alfiana Nova
Sepulang dari rumah Fia, Alvaro langsung pulang ke rumahnya dan mengajak Bram dan Gio agar juga menyusul ke rumah Alvaro.
Alvaro bersandar pada sofa ruang tamunya, perasaannya tidak karuan saat ini. Ntah ia pun bingung rasa apa yang bergojolak di dalam dirinya.
"ARGHHHH," teriak Alvaro mengacak ngacak rambutnya.
Membuat dua orang yang berada di depan pintu memberhentikan langkahnya tidak jadi untuk masuk.
"Masuk!" Suruh Alvaro setelah melihat Gio dan Bram diam mematung di depan pintu rumahnya.
"Kenapa lo?" Tanya Gio menjatuhkan tubuhnya di sofa bersamaan dengan Bram.
"Danu sama Ryan ga lo ajak Al?" Tanya Bram.
"Ga, ntar ribet." Jawab Alvaro.
Jika Alvaro hanya mengajak Gio dan Bram saja pasti ada sesuatu yang penting yang ingin di bahas oleh Alvaro.
"Kalo jantung deg degan kenapa?" Tanya Alvaro to the point.
Bram berfikir sangat fokus untuk menemukan jawaban yang tepat. "Kaget," jawab Bram.
"Yang lain," pinta Alvaro. "Yo?" Tanya Alvaro meminta jawaban dari Gio.
"Penyakit. Bisa jadi penyakit jantung Al karena, secara ilmu kedokteran jantung itu berdetak normal tidak berdetak cepat kecuali, habis lari atau kerja yang berat," jelas Gio.
"Anjir Al gue ga nyangka lo punya penyakit itu," ucap Bram kaget.
"Bangke lo semua," ucap Alvaro.
Bukannya mendapat jawaban yang membuatnya paham, malah mendapat ilmu kedokteran dari Gio.
"Lo emang abis ngapain, bisa berdetak cepat gitu jantung lo?" Tanya Gio penuh selidik.
"Abis ketemu Fia."
Bram bangun dari duduknya memukul meja hingga membuat Alvaro dan Gio kaget.
Gio menatap Bram tajam, lalu menatap Alvaro khawatir. "Lo kaget Al? Perlu gue ambilin minum?"
"Gue ga jantungan bangsat!" Kesal Alvaro.
Bram berdiri dengan dada yang membusung.
"Tenang rakyat ku, Bram si dokter cinta bisa memecahkan masalah ini," ucap Bram gagah.
"Anda deg degan setelah bertemu Fia?" Tanya Bram. Dengan polosnya ketua geng motor yang bodoh sekali tentang cinta mengangguk.
"Pasti telah terjadi sesuatu, ntah itu perlakuan atau perkataan yang membuat jantung anda berdetak cepat sekali."
"Itu adalah penyakit yang sangat serius namanya adalah penyakit jantuh cinta," ucap Bram dramatis.
"Gue ga suka sama Fia!" Cibir Alvaro.
Bram kembali duduk menggerakan tangannya sesuai dengan nada bicaranya. "Itu namanya perasaan cinta Al, harus di ungkapkan supaya ga jomblo lagi dan punya pasangan."
"Kalau lo ga ungkapin nanti sesak yang ada lo sakit hati ngeliat dia sama orang lain, sama kaya gue yang sakit hati karena lama nunguin dia peka," curhat Bram.
Gio terkekeh dengan curhatan Bram. "Sadboy makanya cukup satu kadal!" Maki Gio.
Alvaro termenung dengan perasaan yang ia rasa, dari sekian banyaknya wanita di SMA Jaya Sakti mengapa ia bisa jatuh cinta dengan Fia yang berstatus babunya.
Karena Author udah jodohin Al xixixi.
"Akhirnya bos gue demen cewe juga," gumam Bram kagum.
==========
Di gerbang sekolah Fia melihat Alvaro yang sedang memarkirkan motornya. Ia berniat untuk menghampirinya.
"Pagi," sapa Fia.
Alvaro melihat Fia sekilas dan tidak menjawab sapaan Fia. Ia berlalu pergi dan memberhentikan langkahnya. "Jangan lupa nanti siang ke markas."
Fia pikir Alvaro ingin mengajaknya pergi untuk ke kelas bareng, ternyata hanya mengingatkan dengan tugas dan kewajibannya.
"Iya."
Alvaro melanjutkan kembali langkahnya namun kembali berhenti karena Fia memanggilnya.
"Al!" Panggil Fia.
Alvaro berhenti tapi tidak membalikan badannya.
"Pertanyaan aku yang kemarin belum di jawab," ucap Fia menghampiri Alvaro dan berdiri di sampingnya.
Alvaro teringat pertanyaan Fia yang kemarin di rumah. "Ga usah gr, gue peduli ga sama lo doang, sama Fanya juga gue peduli."
Deg.
"Ternyata aku bukan satu satunya tapi aku adalah salah satunya dari ribuan perempuan yang ada di dekat mu, aku merasa paling sepesial seperti mie goreng dengan telur mata sapi di atasnya namun ternyata aku hanyalah pasta gigi anak anak dengan lagu kodomo teman baik ku," batin Fia menatap Alvaro lekat terselip tatapan kecewa di sana.
"Aku duluan," ucap Fia berlalu mendahului Alvaro.
Alvaro menatap punggung Fia dengan rasa bersalah.
"Apa ada yang salah dengan ucapan gue tadi?" Batin Alvaro.
"Kalau mau ngomong di saring dulu, cewek beda sama cowo mereka mudah kebawa perasaan," ucap Ervan dari belakang Alvaro.
"Bukan urusan lo!" Ucap Alvaro berlalu pergi meninggalkan Ervan sendiri.
Ervan hanya menggedikan bahunya acuh. Dan bergegas pergi ke kelasnya.
[Bersambung]
Next? Vote dulu
INTI RAGAZAVE:
Alvaro Sanjaya Henandra
Bram Defandra
Giorgio Edward
Ryan Alveno Grady
Danu MaheswaraJANGAN LUPA VOTENYA:)
JANGAN JADI SIDER YA KALIAN.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFIANA [ON GOING]
Jugendliteratur[FOLLOW DULU SEBELUM BACA SUPAYA GA KETINGGALAN PART PART SELANJUTNYA] BUDAYAKAN: [VOTE DAN COMEN SETELAH MEMBACA ATAU SEBELUM MEMBACA JUGA BOLEH SUAPAYA GA LUPA KARNA KEASIKKAN BACA HEHE] Alfiana Nova biasa di panggil Fia. Gadis cantik polos dan b...