13. Good Night

519 107 6
                                    

🖤HAPPY READING🖤

JANGAN LUPA SETELAH MEMBACA TINGGALIN JEJAK KALIAN DENGAN MEMBERIKAN VOTE DAN KOMEN KALIAN TERIMA KASIH:)

"Mencintai memang tak harus memiliki, namun rasa ingin memiliki ini semakin hari semakin nyata." ~Alfiana Nova


Seperti biasa sebelum pulang sekolah Fia harus membersihkan markas anak geng Regazave. Dan harus sangat-sangat sabar menghadapi mereka semua yang susah di atur jika bukan pawangnya yang mengatur, siapa lagi kalau bukan Vraka dan Alvaro.

Saat ini sekolah sudah sepi hanya ada anggota Regazave yang sedang berkumpul.

"Al, bang gawat." panggil seorang anak laki laki yang termasuk anggota Regazave.

Alvaro yang sedang duduk santai langsung berdiri sigap.

Deru motor terdengar sangat kencang dan jelas. Deru motor yang bersaut sautan dan menggema di lapangan.

"Erro." ucapnya, satu kata tapi mampu membuat seluruh anggota Regazave berdiri dan siap pasang badan.

"Sial." umpat Alvaro.

Bram melihat Fia yang sedang kebingungan dan sedikit pucat setelah mendengar kata Erro.

"Bram, lo anter dia pulang," titah Alvaro.

"Mana sempet Al, keburu masuk mereka." ucap Ryan.

"Gw minta dua anak Regazave berdiri depan pintu markas jaga dia," ucap Vraka sambil melihat ke arah Fia.

"Aku mau pulang," pinta Fia.

"Jangan bikin ribet," kesal Alvaro "diem di sini kunci pintu" titah Alvaro.

"Jangan lo buka sebelum kita yang ketuk," peringatan dari Gio.

Anggota Regazave keluar dengan jaket hitam pekat kebanggan mereka.

Sedangkan Fia menurut perintah Alvaro. Fia mengunci pintu dan menghalanginya dengan kursi dan meja meja.

Lalu Fia berlari ke pojok markas sambil duduk dam memeluk kakinya erat-erat. Ia berharap kejadian waktu itu tidak terulang lagi.

===========

"Vraka Bintang Cendana, Alvaro Sanjaya Henandra." ucap Dejal sambil tersenyum picik dan bertepuk tangan.

Alvaro mengepalkan tangannya kuat-kuat ia sangat susah mengatur emosinya jika sudah berhadapan dengan geng Erro.

"Kali ini gw bakal kasih lo pilihan dia atau dia?" Tanya Dejal sambil tersenyum kemenangan. Alvaro tersentak kaget dan memandang Dejal sengit pasalnya Fanya dan Fia ntah bagaimana bisa jadi tawanan Erro. Padahal tadi Fia sudah aman di markas.

"Ga becus." umpat Alvaro kesal.

"Anjing, kok bisa kecolongan gini." kesal Vraka pada anggotanya "yang tadi jaga di pintu siapa sat." lanjutnya lagi yang sudah kepalang emosi.

"Soory bang, pada babak belur di belakang." jawab anggota Regazave kelas 10.

"Lo pilih Fanya Arkandini atau Alfiana Nova, yang gw lepasin?" tawar Dejal dengan wajah tengilnya.

Sangat sulit. Itulah yang Alvaro rasakan.

"Al tolong aku," teriak Fanya sambil meronta ronta minta di bebaskan.

Sedangkan Fia sudah menuduk pasrah mau berharap sebesar apapun Alvaro pasti memilih Fanya karena Fanya adalah orang terdekat Alvaro. Sedangkan Fia? Ntahlah kalian bisa menjawabnya sendiri.

ALFIANA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang