8. Terjebak Masalah

608 141 36
                                    

🎀HAPPY READING🎀

JANGAN LUPA SETELAH MEMBACA TINGGALIN JEJAK KALIAN DENGAN MEMBERIKAN VOTE DAN KOMEN KALIAN TERIMA KASIH:)

"Beberapa orang tiba-tiba berubah. suatu hari kamu penting, dan hari berikutnya kamu tidak berharga di matanya." ~Alfiana Nova

Alvaro keluar dari kamarnya membawa tas ransel berwarna hitam yang ia pakai di satu bahunnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alvaro keluar dari kamarnya membawa tas ransel berwarna hitam yang ia pakai di satu bahunnya. Ia menuruni anak tangga satu persatu untuk pergi ke sekolah.

"Bi..." Panggil Alvaro. Dan bibi menghampirinya dari arah dapur.

Perlu kalian ketahui Alvaro tinggal sendiri di rumah yang sangat megah ini, hanya ada Alvaro, pembantu, tukang kebun dan sapam di rumahnya.

Mamah Alvaro sudah lama tiada sejak Alvaro kecil, dan semenjak Alvaro duduk di bangku SMP papahnya menikah lagi dengan seseorang perempuan bernama Farah.

Dan semenjak itulah Alvaro memutuskan untuk tinggal sendiri di rumah pemberian dari almarhum kakeknya.

Defan kakak Alvaro sangat kecewa dengan keputusan Alvaro, maka dari itu Defan tidak ikut bersama Alvaro ia lebih memilih tinggal bersama papahnya untuk menjaganya di rumah.

"Iya den," jawab bi Surti pembantu Alvaro.

"Alvaro pergi sekolah dulu ya Bi," pamit Alvaro, sudah menjadi kebiasaan Alvaro setiap ingin pergi sekolah selalu pamit dahulu pada bibinya yang satu ini.

"Iya den hati hati."

==========

Di sekolah Fia, Kirana dan Citra sedang bercanda gurau di lorong sekolah.

"Eh kemarin kalian nonton film yang pala plontos itu ga?" Tanya Kirana.

"Hah, pala plontos yang mana?" Tanya citra sambil tertawa.

"Yang itu yang kemarin," ucap Kirana mengingatkan.

"Gw taunya pala plontosnya pak Lubis," jawab Kirana sambil tertawa terbahak bahak dan di ikuti oleh Fia.

"Citra ga ada akhlak," ucap Fia tertawa.

Mereka tertawa-tawa sampai tidak fokus pada jalanan.

Brak!

Fia menabrak seseorang.

"Aduh lo kalo jalan punya mata ga si?, Sakit tau!" Ucapnya.

"Maaf maaf ga sengaja," ujar Fia dengan membantunya untuk berdiri.

"Lo! Cewe yang lagi di gosipin sama Alvarokan?" Tanyanya sambil menepis tangan Fia dengan kasar "ga usah pegang-pegang!" lanjutnya lagi.

Fia melihat perempuan yang berada dihadapannya cantik si menurutnya, tapi ga ada attitudenya.

ALFIANA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang