33. Permintaan Maaf

447 43 4
                                    

🖤HAPPY READING🖤

JANGAN LUPA SETELAH MEMBACA TINGGALIN JEJAK KALIAN DENGAN MEMBERIKAN VOTE DAN KOMEN KALIAN TERIMA KASIH:)

HARGAIN AUTHOR YANG UDAH NULIS DENGAN VOTE DAN COMEN CERITANYA YA GAES:)

VOTE VOTE VOTE!!! JANGAN JADI SIDER YA KALIAN:(

"Padahal kita udah deket banget, tapi kok bisa bisanya kita ga ada status apa apa." ~Alfiana Nova.

Di dalam kelas Fia tengah duduk termenung, ia sedang memikirkan kejadian tadi. Kemarin Alvaro baik kepadanya tapi mengapa sekarang ia berubah.

Mengapa secepat itu dia berubah?

Apa Fia melakukan kesalahan, dan mengapa tadi Alvaro bisa datang bersama Fanya. Ia merasa cemburu melihat kedekatan Alvaro dan Fanya.

Bukan siapa siapa tapi merasa cemburu. Aneh memang manusia.

Ting.

Fia tersadar dari lamunannya, ia menyalakan handponenya dan membaca notifikasi di layarnya.

Alvaro

Plg sklh gue tggu d hlt biasa.

Fia tersenyum kecil setelah membaca pesan itu, tangannya mulai bergerak untuk mengetik. Namun detik kemudian Fia menggeleng dan menghapus kembali pesan yang telah di ketiknya.

"Aku'kan lagi marah, ngapain di bales." Monolog Fia.

"Tapi jarang jarang Alvaro ngechet aku duluan," ucap Fia menimang nimang kembali.

"Bodo ah lagi marah, kok jadi labil gini!" Kesalnya pada dirinya sendiri.

Fia mematikan handponenya, dan kembali menopang wajahnya untuk kembali melamun.

Ting.

"Ganggu banget! Ga denger pake masker," dumelnya.

Beruntungnya kelas sedang sepi saat ini karena jam istirahat, hanya ada tiga murid yang berada di dalam kelas itupun mereka juga sedang sibuk dengan urusan mereka masing masing.

Fia pun mensailen handpone miliknya.

Dert dert.

Handphonenya kembali bergetar, karena merasa penasaran dengan isinya, Fia menyalakan kembali handpone miliknya.

Alvaro

Gmau?

Gdtg, gue smpr k kls

Fia membulatkan matanya setelah membaca isi pesan itu.

"Paling cuma ngancem doang," ucap Fia terkekeh. Walaupun sebenernya ia merasa panii juga.

=============

"Tugasnya jangan lupa di kerjakan di rumah, selamat sore." Ucap guru yang mengajar di kelas Fia dan berlalu meninggalkan kelas karena jam pelajaran telah usai.

"Alvaro, ngapain nak?" Tanya bu guru saat membuka pintu kelas.

"......."

"Oh begitu, ibu duluan ya"' ucap guru itu dan bergegas pergi.

Fia panik bukan main, buru buru ia merapikan buku bukunya dan menggandeng tangan Kirana.

Kirana tidak mengetahui kejadian tadi, karena Fia yang tidak menceritakannya pada Kirana maupun Citra.

ALFIANA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang