29. Berbohong

432 37 0
                                        

🖤HAPPY READING🖤

JANGAN LUPA SETELAH MEMBACA TINGGALIN JEJAK KALIAN DENGAN MEMBERIKAN VOTE DAN KOMEN KALIAN TERIMA KASIH:)

HARGAIN AUTHOR YANG UDAH NULIS DENGAN VOTE DAN COMEN CERITANYA YA GAES:)

VOTE VOTE VOTE!!! JANGAN JADI SIDER YA KALIAN:(

"Ada sebuah perasaan nyaman, namun tak pernah ada kejelasan." ~Alfiana Nova.

Alvaro sedang beejalan menyelusuri lorong sekolah untuk pergi ke suatu tempat, setelah sampai ia berdiri di depan pintu salah satu kelas sambil melihat ke arah bangku yang kosong tidak bepenghuni.

"Ngapain?" Tanya perempuan yang baru saja datang untuk masuk ke dalam kelas.

Alvaro melihat gadis di sebelahnya dingin. "Fia mana?"

Kirana melihat ke dalam kelasnya yang masih kosong. "Ga ada, berarti belum datang."

"Kalo udah datang suruh ke markas," ucap Alvaro berlalu pergi.

Kirana mendengus kesal. "Kalo udah datang juga ga bakal gue langsung suruh ke sana kali, kesian anak orang baru juga nyampe udah ngebabu," dumel Kirana.

Alvaro yang mendenger ucapan Kirana, berbalik badan dan menatap tajam Kirana. Kirana yang takut langsung menunjukan jarinya berbentuk huruf V. "Nanti gue suruh ke sana kok, baru turun dari angkot nanti gue langsung suruh," ucap Kirana cengengesan tidak jelas dan berlari masuk ke dalam kelasnya.

===========

Sampai jam istirahat pun Fia juga belum kunjung datang ke markas, Alavaro yang tidak sabaran langsung kembali menemui Kirana.

Alvaro berdiri tepat di depan Kirana dan Citra yang sedang berjalan.

Merasa di halangi Citra dan Kirana terdiam mematung. Alvaro melihat Kirana dengan mengangkat sebelah alisnya.

Kirana yang paham maksud Alvaro langsung menggeleng cepat. "Dia ga masuk."

"Kemana?"

Kirana menggedikkan bahunya tanda tak tau. "Ga tau, tapi tadi di absen di tulis tanpa keterangan."

Alvaro yang mendapat jawaban dari Kirana langsung berlalu pergi.

===========

Alvaro masuk ke dalam kelasnya dan menyambar tas ranselnya.

"Mau kemana?" Tanya Danu.

"Cabut."

"Wihh, ikut lah gue," ucap Ryan.

Alvaro memainkan ponselnya, lalu ia masukkan kembali ke dalam sakunya. "Ga usah."

Alvaro berlalu keluar kelas.

"Ck, cabut sendirian aja," dumel Bram.

"Cabut lah yu yo," ajak Ryan.

"Belajar! kasian otak lo mentok mulu," ucap Gio.

"Kalo punya teman pintar kenapa mesti belajar," ucap Ryan.

Gio hanya menatap temannya yang tidak memiliki akhlak ini sudah tau bodoh masih saja mau cabut.

=============

Alvaro memberhentikan mobilnya di pinggir jalan saat handphonenya berdering.

"Di mana?"

"Apartemen Mayor, lantai empat, nomor 142."

"Oke."

Tut.

Panggilan terputus.

"Itu bukan apartnya E...."

Tanpa meneruskan ucapannya, Alvaro kembali melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh.

Setelah sampai gedung besar berlantai tinggi. Alvaro memarkiran mobilnya dan turun menggunakan hoddie hitamnya untuk menutupi seragam sekolahnya.

Alvaro kembali menelfon Fia. Sejak tadi di sekolah ia sudah berusaha menelepon Fia namun handphone milik Fia tidak aktif dan sekarang panggilannya dengan Fia kembali terhubung, Alvaro merasa lega karena handphone Fia kembali aktif.

"Di mana?"

"Hallo."

"Di mana?"

Ulang Alvaro karena, Fia tidak menjawab pertanyaannya.

"Di rumah."

"Bolos?"

"Kesiangan hehehe."

"Keluar! Gue depan rumah lo."

"Hah! Ngapain?"

Alvaro mengetuk pintu kamar bertuliskan angka 142 itu.

"Udah dulu ya Al, aku ada urusan."

Panggilan terputus. Fia berjalan untuk membukakan pintu.

Deg.

Fia mematung di depan pintu, ia terkejut dengan kedatangan Alvaro di depan Apartemen milik Ervan.

Ya, Sekarang Fia memang ada di apartemen milik Ervan. Karena, semalam ia bertemu dengannya dan Ervan mengajakannya untuk menginap di apartemennya setelah mendengar cerita dari Fia.

Karena, waktu sudah larut malam Fia menerima ajakan Ervan. Karena, tidak mungkin jika ia terus terusan berada di luar seperti ini akan bahaya bagi keselamatannya.

Di apartemen Ervan, Fia tidur di kamar milik Ervan dengan pintu terkunci dari dalam. Dan Ervan yang tidur di ruang tamu.

"A--Al?" Gugup Fia.

Bagaimana dia bisa tau kalau dirinya ada di sini?

[Bersambung]

Next? Vote dulu

INTI RAGAZAVE:

Alvaro Sanjaya Henandra
Bram Defandra
Giorgio Edward
Ryan Alveno Grady
Danu Maheswara

JANGAN LUPA VOTENYA:)
JANGAN JADI SIDER YA KALIAN.

ALFIANA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang