Saat Jira, Hyunjin dan Lino sedang berdebat eomma datang dengan raut wajah yang biasa saja namun Jira sadar dan paham jika eomma nya sedang menyembunyikan sesuatu."Iyen ada yang mau ketemu" ucap eomma.
"Opa sama oma datang mom? Ah mulai sekarang Iyen panggilnya mom sama dad aja deh, biar gak ketukar sama oma dan opa " Ucap Jira.
"Bukan sayang" ucap eomma / mommy.
"Siapa?" Ucap Jira dengan penasaran.
"Ayo" ucap mommy yang mengajak Jira ke ruang tamu.
Sesampainya Jira di ruang tamu ia terkejut melihat keluarga yang di bencinya datang ke kediamannya, Jira melihat ke sekelilingnya ia melihat kaka kakanya dengan wajah sedih.
"Kenap mom?" Ucap Jira.
"Jira" ucap eomma Bangtan yang langsung memeluk Jira namun Jira tidak membalas pelukannya.
"Ada apa sih mom" ucap Jira yang kebingungan melihat setumpuk tamu tak di undang datang kerumahnya.
Eomma Bangtan pun langsung melepas pelukannya dan duduk kembali ke tempatnya.
"Jadi kita kesini mau jemput kamu sayang" ucap eomma Bangtan yang membuat seluruh kaka Jira langsung lemas.
"Nggak" ucap Jira.
"Tapi kamu harus, karena kita keluarga kandung kamu sayang" ucap appa Bangtan.
"Nggak" ucap Jira yang langsung mundur memeluk mommy nya.
"Nggak mau mom" bisik Jira dengan memeluk mommy nya erat.
"Mommy juga gak akan ngebiarin kamu pergi sayang" ucap Mommy.
"Tenang sayang kamu ikut dulu sama keluarga kandung kamu ya, besok kita ke pengadilan buat sidang siapa yang berhak buat dapetin kamu dan kita sepakat buat terima apa adanya hasil keputusan dari hakim nanti, jadi sekarang Iyen ikut dulu ya gak lama ko" ucap daddy yang mengelus lembut rambut Jira.
Jira hanya menggeleng gelengkan kepalanya dan terisak di pelukan mommy nya.
"Nggak mom Iyen gak mau, Iyen gak mau pisah, gak mau hiks" ucap Jira yang tangisannya mulai terdengar oleh orang orang yang berada di sana.
"Mommy janji gak lama" ucap Mommy.
Jira melepas pelukannya, mommy pun mengusap air mata Jira yang menetes kemudian mengecup kening Jira.
" 2 minggu, gak lebih, kalo lebih Jira boleh hukum mommy" ucap Mommy.
Jira pun menarik nafasnya panjang dan menghentikan tangisnya walau matanya tetap ingin mengeluarkan air mata.
"Gak lama" ucap Jira yang langsung pergi menuju kamarnya.
"Chan" ucap Mommy namun Bang Chan masih terdiam.
"Chan adek kamu gak bisa ngemas baju" ucap mommy yang sudah menghadap ke arah Bang Chan.
Bang Chan yang sadar dari lamunannya langsung pergi menyusul Jira ke kamarnya di ikuti oleh adik adiknya yang lain.
Sementara di dalam kamar Jira tengah mengemas asal bajunya ia sudah menduga hal ini akan terjadi, selama mengemas pakaiannya Jira selalu berusaha menahan air matanya agar tidak keluar, Jira memasukan semua baju nya namun bukan baju yang feminim melainkan Jira memasukkan baju yang berbau bad girl semua baju dan dressnya berwarna Hitam mulai dari celana panjang, pendek, rok pendek, kemeja, kaos semuanya berwarna hitam Jira sudah lama membeli semua baju tersebut namun ia tidak pernah memakainya karena kaka kakanya melarang.
Tok tok tok
Pintu di ketuk oleh Bang Chan dari luar, Jira tidak membukakan pintunya, jadi Bang Chan memutuskan untuk masuk ke kamar Jira.
"Yen abang bantu" ucap Bang Chan.
"Gak usah" ucap Jira yang menunjukan koper bawaannya.
"Udah di masukin semua? Rapi?" Ucap Bang Chan.
"Udah" ucap Jira membuat kaka kakanya menjadi sedih, Jira memasukkan dan mengemas bajunya sendiri mereka sedih itu artinya Jira tidak akan membutuhkan mereka lagi jika nanti akan bepergian, mereka juga sedih karena Jira meninggalkan Mereka.
Bruk
Ayen memeluk Jira.
"Jangan lama" ucap Ayen.
Jira pun tersenyum dan menganggukkan kepalanya sebagai jawaban dari ucapan Ayen.
Saat Ayen memeluk Jira dengan serempak semua kaka kakanya ikut menangis membuat Jira juga ikut ingin menangis namun tetap Jira tahan agar cairan laknat bagi Jira tidak keluar.
"Jangan nangis" ucap Jira dengan Air mata yang menetes.
"Nanti Iyen ikutan" ucap Jira yang masih menahan Air matanya dan tersenyum.
"Jangan makan yang bikin alergi kamu kambuh" ucap Bang Chan dengan memeluk dan mengelus pucuk kepala Jira.
"Jangan terlalu cape, nanti mimisan" ucap Changbin, dengan memeluk Jira.
"Kalo mimisan nanti darah kamu rendah lagi" ucap Sungmin dengan memeluk Jira.
"Harus bisa kuncir rambut sendiri" ucap Hyunjin dan sama memeluk Jira.
"Jangan telat makan" ucap Felix dengan memeluk Jira.
"Gak boleh banyak fikiran, gak boleh stres, gak boleh nahan emosi terlalu lama" ucap Jisung dengan memeluk Jira.
"Gak boleh lama lama" ucap Ayen dengan memeluk Jira.
Jira dan seluruh kaka kakanya pun langsung berpelukan.
Hay hay hay jangan lupa vote yaa makasih...
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother (END)
FanfictionMemiliki kaka banyak tidak dapat menjamin seseorang bahagia. Cerita ini tercipta karena aku gabut, jadi maaf kalo jelek, kalo suka jangan lupa vote dan follow yaa....