28

396 30 0
                                    


Bukan hanya barang barang yang berada di hadapannya Jira juga melemparkan semua benda benda yang berada di kamarnya.

Oppa oppa Jira yang mendengar keributan di atas dengan segera menghentikan acara dan langsung berlari menuju kamar Jira.

Sesampainya di depan kamar Jira mereka tidak dapat masuk karena Jira yang mengunci pintunya, Jin, Namjoon, Yoongi dan Hoseok menggedor pintu kamar Jira namun tidak ada sautan dari Jira hanya ada isak tangis juga teriakkan dari Jira.

Karena Khawatir Taehyung pun langsung mendobrak pintu kamar Jira terlihat di sana Jira yang sedang melempar botol parfum Jira juga melempar gelas yang berada di nakas dan mengambil serpihannya lalu menggenggam serpihan itu dengan kencang membuat tangan Jira kembali terluka.

Dengan segera Yoongi memeluk Jira dengan harapan setelah di peluk Jira akan sedikit tenang dan mau menceritakan apa yang terjadi.

"Kenapa sayang, kenapa?" Ucap Yoongi dengan mengusap kepala Jira.

Benar Jira menjadi tenang namun badannya bergetar, Yoongi mengelus punggung Jira dengan perlahan.

Setelah tenang Jira langsung melepas pelukannya dan langsung meraih ponselnya yang lain lalu segera pergi tanpa sepatah kata apa pun membuat kaka kakanya heran juga khawatir dengan Jira.

"JIRA" ucap kaka kakanya yang langsung mengejar Jira namun Jira tetap pergi dan menelpon Baekhyun.

Baekhyun bilang mereka masih di tempat karena tidak ada ambulance yang datang padahal Baekhyun sudah menelpon ambulance.

Karena tempat kecelakaan itu dekat dengan rumah Jira, Jira pun berlari menuju tempat Baekhyun dan Arion kecelakaan.

Sesampainya di sana ia melihat Baekhyun dan Arion di tengah jalan dengan posisi Arion yang berbaring dan Baekhyun yang menyangga kepala Arion.

"Baek, Yon" ucap Jira yang langsung berlari menghampiri mereka.

"Yon hiks" ucap Jira yang menangis melihat keadaan Arion.

"Gu..gua gak papa" ucap Arion.

"Ba.. baru ka..kali i..ini ka..kalian na...na..nangis bareng" ucap Arion yang sudah mulai terbata bata.

"Gu..gua sa..sayang ka...kalian, ja..jadi ka..kalian ja..jangan na...nangis in gu..guah" ucap Arion.

"Ma..maaf" ucap Arion yang Hendak mengusap air mata Jira yang hampir menetes, namun tidak sempat karena Arion pingsan.

Jira dan Baekhyun hanya menggelengkan kepalanya dan menangis.

Dengan segera Jira menelpon S.coups untuk memberitahu keadaan mereka, setelah menelpon S.coups bilang ia akan mengirim ambulance untuk mereka.

Tak lama kemudian beberapa mobil ambulance dan mobil polisi menghampiri mereka, jauh dari posisi keramaian kaka kaka Jira melihat Arion dan Baekhyun kecelakaan yang membuat mereka paham dengan Jira yang tiba tiba menjadi Histeris.

Arion di masukkan ke dalam Ambulance dan pergi menuju rumah sakit milik S.coups.

Dengan segera Baekhyun dan Jira menyusul dengan Jira yang menggunakan Motor milik Arion.

Saat mereka sampai di rumah sakit Arion langsung di tanganni, saat menunggu Arion di pindahkan ke ruang inap tiba tiba seluruh kaka Jira datang namun Jira hanya cuek dan tidak memperdulikan mereka ia tetap diam, padahal ia ingin menangis, kaka kaka Jira yang melihat baju Jira penuh dengan darah langsung khawatir.

Jira pun melihat ke arah kaka kakanya dan langsung berlari kearah kaka kakanya.

Bang Chan yang melihat Jira berlari menghampirinya dengan segera merentangkan tangannya agar Jira dapat memeluknya, namun saat Jira sudah dekat Jira justru terus berlari dan memeluk S.coups yang baru datang dari luar kota.

Kaka kaka Jira tersenyum kecut ketika melihat Jira justru menangis di pelukan orang lain yang jelas jelas tidak mereka kenal.

Jira menangis di pelukan S.coups.

"Kaka hiks Rion" ucap Jira dengan menangis.

"Stt sabar ya, Rion pasti lagi di tangani dengan baik kamu tenang oke" ucap S.coups dengan mengusap usap kepala Jira.

Jira terus menangis di pelukan S.coups, s.coups yang melihat baju Jira penuh dengan dara pun menjadi khawatir.

S.coups melihat ke bawah di mana ada luka baru di bagian tubuh Jira, s.coups juga mengusap bagian tangan Jira yang luka.

"Maaf in kaka, kaka gak ada di saat kamu butuh kaka" ucap S.coups yang secara tidak langsung membuat kaka kaka Jira terasa tersindir.

Dokter yang menangani Arion pun keluar dari ruangan dengan raut wajah sedihnya.

"Gimana Arion?" Ucap S.coups.

"Maaf korban tidak dapat di selamatkan" ucap Dokter yang menangani membuat tangis Jira semakin menjadi jadi.

Bagai tersambar petir di siang bolong tubuh Jira langsung lemas dan hampir terjatuh ke lantai namun masih sempat S.coups tangkap.

"Kaka bohong hiks" ucap Jira dengan memukul mukul dada s.coups.

"Maafin kaka" ucap S.coups yang tanpa Jira sadari S.coups juga menangis karena ia merasa gagal menjadi dokter.

Tangisan Jira tiba tiba berhenti ketika air mata S.coups menetes ke telinganya dan Jira pun mengusap usap punggung s.coups, Baekhyun pun menghampiri mereka dan memeluk mereka.

"Maafin kaka, maafin kaka yang telat ngirim ambulance buat kalian" ucap S.coups dengan mengecup pucuk kepala Jira berkali kali.

"Sutt bukan salah kaka ko, kaka kirim kita ambulance aja Jira udah bersyukur, mungkin emang tuhan sayang Rion" ucap Jira.




































  Hay hay hay jangan lupa vote yaa makasih...

Brother (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang