Part.14 || Bunda Razeta

6.1K 758 44
                                    

"Ayah, kapan Keenan bangun?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayah, kapan Keenan bangun?"

"Nanti,"

.
.
.



Tatap Darren menyendu, menatap dengan lirih bagaimana tubuh penuh luka dan wajah penuh memar milik remaja enam belas tahun yang terlelap di atas bangsal.

Lelapnya lama, dan terlampau lama hingga Abian bosan sendiri mendengar pertanyaan putranya "Ayah, kapan Keenan bangun?"

Dan Abian dengan sabar mengatakan "nanti,"

Nanti? Nanti itu tak pasti, dan Darren membutuhkan kepastian.

"Makan dulu," abian mengintruksi, membuat atensi sang putra teralih padanya "gak laper."

"Makan, kak." biasanya akan ampuh, jika abian sudah memanggilnya seperti itu "nanti aja."

"Keenan nanti marah kalau kamu—"

"Yang ada dia gak peduli sama Darren, yah." cepat ia memotong ucap sang ayah, Abian menghela, mengusap punggungnya pelan "kok ngomongnya gitu sih? Siapa yang bilang?"

"Gak ada yang bilang, tapi sikap Keenan ke darren—"

"Suudzon itu gak baik, Ren." pelan ia menyendokan nasi yang telah ia siapkan, menyodorkannya di depan mulut Darren meminta sang empu untuk membuka mulutnya "aaa dulu?" pelan bibirnya terbuka, menerima suapan sang ayah.

"Itu faktanya."

Abian kembali menyendok, menatap sesekali putranya yang masih mengunyah sisa makanannya "faktanya? Dapet darimana?"

"Keenan, sikap dia ke Darren, nunjukin jelas dia gak suka sama Darren." abian berdecak, kembali menyodorkan satu sendok penuh nasi beserta lauknya di depan bibirnya yang langsung di terima dengan senang hati olehnya.

"Gak niat nanya sama ayah gitu?"

"Nanya? Nanya apa?"

"Nanya—" abian menghela, kembali menyendok dan menyodorkan nya kembali "—nanyain Keenan suka cerita gak tentang kamu."

"Emang pernah?"

"Pernah, bukan pernah lagi tapi tiap hari, sampe ayah bosen sendiri dengernya." Sedikit tergesa pemuda itu menelan makannya "seriusan?" Tanyanya tak percaya, abian mengangguk antusias.

'Hm."

"Cerita apa?"

"Banyak."

"Ya apa?"

"Ya banyak." Darren berdecih, meraih gelas berisi air putih di atas nakas di samping bangsal Keenan dan meneguknya cepat.

"Ya maksudnya tentang apa aja."

[✔]RASENDRA [JAEMIN.Ver] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang