[✔]RASENDRA [JAEMIN.Ver]

Part.30|| pertengkaran kecil

"Kak,"

"Hm?"

"Teleponin bunda dong."

"Buat apa? Mau sesuatu?"

"mau minta samurai dua, sekalian baku hantam aja kalian. Berisik." (Rasendra, 2k21)

_________

Rasendra

🍃🍃🍃🍃

Rasen, tentu saja.

Saat bangun, pemuda sembilan belas tahun itu sedikit bingung. Di kelilingi dengan lumayan banyak orang, namun fokusnya tetap pada satu orang dewasa disana.

"Kak Darren," suaranya serak memanggil, "oh! Udah bangun?" Darren yang awalnya tengah mengobrol pelan dengan sang ayah beranjak menghampiri dan mengusap sayang surai legam sang adik "haus, mau minum." pintanya, Darren terkekeh pelan, mengambil satu gelas air di atas nakas yang beberapa saat lalu ia siapkan. Kebiasaan si bungsu memang seperti itu, meminta minum saat baru bangun tidur.

"Bangun dulu, nanti keselek." pinta Darren pelan, Barra yang sejak tadi memperhatikan beranjak, membantu menumpuk bantal di belakang punggung Keenan dan menyandarkan pelan tubuhnya.

"Makasih, dokter ganteng." senyumnya hangat menyapa Barra, yang hanya balas mengangguk sebagai jawab.

"Dek, gak belok, kan?" Keenan mengernyit, "belok?"

"E-enggak jadi."

"Belok gimana maksudnya?"

"Nggak, lupain aja."

"Heh?! Si monyet! Baru sadar Rasen!" anak itu menatap horor Darren dan hampir saja menyiramkan air di dalam gelas yang masih tersisa setengahnya.

Darren berancang, melindungi dirinya "nggak, becanda becanda."

"Ayah!" Keenan mengadu, membuat dua oang ayah disana saling pandang. Ayah yang mana? Pikir Keduanya.

"Ayah ih! Marahin kakak!"

"Ren udah heh!" Abian yang bersuara, saat Keenan kembali merengek pelan dan sadar jika rengekan itu tertuju padanya.

Darren hanya menyengir tanpa dosa, memeletkan lidahnya mengejek "sumpah ya beneran di siram nih!"

"E-eh iya iya maaf." Barra hanya tersenyum kecut, sedikit iri dengan kedekatan keduanya. Padahal jelas, disini ia yang berstatus sebagai kakak kandungnya dan Darren hanya orang lain yang bersedia dengan senang hati merawat adiknya.