Part.24 || Abian dan Ardian

5.4K 705 114
                                    

"Jelas gak akan bilang toh apa peduli kalian sama Keenan, kan? Oh! Bukan Keenan, tapi Rasen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jelas gak akan bilang toh apa peduli kalian sama Keenan, kan? Oh! Bukan Keenan, tapi Rasen. Rasendra. Keenan itu cuman masa lalu kelamnya yang penuh luka. Dan Rasen itu versi bahagianya."















__________

Rasendra

🍃🍃🍃


















Mereka saling melepas tanya, memberi jawab dan melempar tawa di sepanjang perjalanan menuju ruangan Keenan, "ngomong-ngomong, om. Anak om cowo apa cewe?" Ardian menatap lurus jalan di depannya dam tersenyum tipis "cowo, seumuran sama kamu." keenan menganggukan kepalanya mengerti.

"Om, ini makasih jajanannya. Lain kali, kalau kita ketemu Rasen yang bak-"

"Rasendra!" kepala keenan reflex langsung menoleh, begitupun Ardian saat suara bass menggema keras di lorong sepi itu, Keenan tersenyum hangat menyambut, berbanding terbalik dengan sosok yang tengah mengatur nafas dengan dada yang naik turun, dan Ardian yang mematung di tempatnya.

"Ayah!" masih belum menyadari perubahan raut wajah Abian dan Ardian saat tatap mereka beradu, anak itu sedikit mempercepat langkahnya, meraih tangan Abian dan menciumnya hidmat, membuat sesak langsung memghampiri Ardian yang melihatnya.

Ia yang selalu menyentak kasar tangan Keenan saat itu tiap kali anak itu ingin menyalaminya, kali ini bahkan ia begitu merindukan perlakuan manis anak itu, dan sekarang bahkan Keenan melakukannya pada-

"Darimana kamu?!" Abian membingkai wajah kecil keenan, menatap setiap inci wajahnya dengan sedikit panik, memeriksa jika tak ada luka di wajah dan tubuhnya. keenan terkekeh pelan. Tak menyadari kepanikan Abian yang begitu kentara "habis jajan, eh di jajanin."

"Kan bisa nunggu ayah, atau kakak kamu?!" keenan mendengus "ayah lama, kakak gak ngasih uang." Abian merengkuh tubuhnya masuk ke dalam peluknya, mendekapnya dengan sangat erat dan menatap tajam Ardian yang masih mematung di tempatnya.

Keenan tak mengerti, namun tetap membalas pelukan Abian "ayah kenapa?"

"Gapapa," pelan pelukannya di lepas "kamu masuk, sama ini," ia mengambil satu kantong plastik di tangan keenan "balikin lagi, ayah bakal beliin yang lebih banyak." keenan mengernyit tak suka "dih ayah, gak sopan balikin barang yang udah di kasih. lagian om Ardi. Oh iya, lupa belum di kenalin. Om Ardi, ini ayah Rasen."

"Ardi?" entah itu untuk siapa, namun kentara sekali Abian tak suka. Menatap tajam sosok di belakang keenan, seraya mengamankan si bungsu di belakang punggungnya menjauh dari Ardian dengan tangan kanan keenan yang di genggam erat. Anak itu menatap bergantian tangannya yang di genggam dan wajah Abian yang dedikit berbeda dengan raut wajahnya.

[✔]RASENDRA [JAEMIN.Ver] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang