Part.25 || Kesayangan Keenan, Darren Affandra

5.5K 692 40
                                    

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"... lagian gak bisa di pungkiri kalau dia itu kakak kandung kamu. Sedangkan kakak?"

"Kakaknya Keenan!"  (Nayazva, 2k21)


_________

Rasendra

🍃🍃🍃
















"Gue bilang apa, Keenan sama Rasen itu dua orang yang sangat bertolak belakang. Lo yang ngehancurin hidup Keenan, dan gue yang ngebangun dari Nol bahagianya Rasen." mereka duduk bersebelahan di kursi taman rumah sakit, menatap kosong beberapa taman bunga yang tertanam disana.

"Gue gak tau."

"Lo bukan gak tau, tapi lo emang gak niat nyari tau. Gue yang dapet kabar dari Dika tentang kepergian lo ke Amerika sama Barra, Demi Allah marah banget. Lo ninggalin Keenan sendiri," Abian menoleh, emosinya tak terlalu memuncak seperti sebelumnya.

"—bener-bener sendiri waktu dia bahkan lagi berjuang buat hidupnya. Dia koma, Ardian. Waktu itu dia koma, badannya penuh luka, darah sama luka cambuk dimana-mana, wajahnya yang penuh lebam dan dia yang nabrakin dirinya sendiri di jalan raya." suaranya pelan melirih, "—lo tau, segimana capeknya dia sama hidupnya sampe bunuh diri di jadiin jalan pintasnya?"

Ardian bungkam, menunduk dalam dengan bahu yang bergetar hebat "dua bulan bangun dari koma dia gak mau ngomong sama siapapun, terus bungkam, dan suka tiba-tiba nangis histeris kayak tadi, beberapa kali hampir ngelakuin percobaan bunuh diri lagi." abian memainkan kuku jarinya, mengingat masa itu. Masa paling kelam bagi keluarga Abian, terutama Darren.

"Sampe gue terpaksa masukin dia ke pusat rehabilitasi buat beberapa bulan, nyembuhin mental dia. Dia depresi, yang tadi bukan apa-apa, dulu lebih parah." Ardian menoleh pelan, menatap Abian dalam "—teriak-teriak minta berhenti, kayak tadi itu bukan apa-apa, lebih parah lagi kalau dia bakal nyari benda apapun buat nyakitin diri dia ssndiri." Abian ikut menoleh, menatap Ardian dengan tatapan yang bahkan Ardian sendiri tak mengerti.

"—gue tau lo ayah kandungnya, segimana kerasnya gue jauhin dia dari lo, tapi lo semestanya. Lo tempat dia pulang."

"—Selupa apapun dia sama lo, tapi di hati kecilnya dia rinduin lo. Emang gak pernah bilang, tapi gue punya mata, punya hati. Ngerasain segimana dia kehilangan lo." Abian menghela pelan "tapi, mana bisa gue nyuruh dia pulang ke rumah yang bahkan gak ngarepin dia pulang? Mungkin kalau di ibaratkan, kalau gue nyuruh dia pulang sama aja gue nyuruh dia buat cepet-cepet jemput ajalnya, kan?"

Abian terkekeh sinis "gila aja, anak sebaik dia, anak se-sholeh dia, harus mati gitu aja di tangan bejad kalian? nggak mungkin gue biarin, Di." 

[✔]RASENDRA [JAEMIN.Ver] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang