"Coba berdamai, yah. Kasian sama adek juga." (Darren Affandra, 2k21)
__________
Rasendra
🍃🍃🍃🍃
Keenan terlelap, terlalu lelah menangis hingga tanpa sadar tertidur begitu saja dalam dekap Ardian. wajahnya masih basah, dengan bengkak di sekitar kelopak indahnya karena terlalu banyak menangis.
Barra membantu sang ayah, membaringkan dengan hati-hati tubuh si bungsu dan dengan pelan menyelimutinya sampai sebatas dada.
Sayang, Barra mengusap wajah basah Keenan. Menghapus dengan lembut jejak air mata di pipi tirusnya "adeknya Barra, yah." senyumnya hangat, tak melepas sedikitpun tatapnya dari wajah damai adiknya.
Perlahan air matanya kembali meluncur begitu saja, Ardian mengangguk "bungsunya ayah."
_________
Rasendra
🍃🍃🍃🍃
Wajah Darren di tekuk, dengan rambut berantakan dan bajunya yang sudah tak berbentuk, pemuda itu mengerang frustasi. Jika saja tidak ada Bagas disana yang menahan geraknya, sudah di pastikan, Darren pasti langsung menerobos masuk saat mendengar tangis histeris Keenan di dalam.
Kakinya sejak tadi tak diam, terus melangkah mondar-mandir di depan pintu ruangan Keenan dengan ujung kuku tangannya yang di gigiti tanpa sadar.
"Ini malah bikin adek gue makin frustasi, bangsat!" Rahangnya mengeras, hampir memukul dokter psikiater adiknya itu. Bagas menatap takut-takut. Sudah di katakan sebelumnya, sebenarnya Bagas sendiri tidak yakin dengan metodenya itu.
"Sebentar lagi, gue mohon tunggu sebentar lagi."
"Dalam lima belas menit tangisnya gak berenti, gue beneran bakal masuk ke dalem gak peduli apapun yang terjadi!" Darren sarkas, menatap tajam Bagas yang hanya di balas anggukan pemuda itu.
Hening, dan hanya terdengar tangis samar Keenan di dalam yang semakin meredup "denger? Keenan gak histeris lagi di dalem."
"Gak yakin gue." Bagas mendengus "lo mau adek lo sembuh gak sih sebenernya?"
"Maulah anjir. Cuman gak mau aja adek gue deket-deket sama dua manusia biadab itu."
"Lisan lo, Ren. Gila." Darren mengedikan bahunya acuh, mendudukan dirinya di samping Bagas dan menumpuk kakinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔]RASENDRA [JAEMIN.Ver]
Teen Fiction"Segini juga Keenan udah lebih dari bahagia, denger ayah udah gak benci Keenan lagi, denger ayah sayang sama Keenan, denger ayah udah sedikit nerima hadir Keenan, semua udah cukup buat Keenan lebih dari bahagia, pengakuan dari ayah yang selama ini K...