Part.46 || Akhir Kisah Rasendra

10.3K 600 76
                                    


Bismillah dulu,

End nih👉👈

Happy Reading, and Sorry for Typo!~







Seperti cerita sedih dari peri kecil yang mengendarai awan dan terbang jauh menuju dongeng kesedihan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seperti cerita sedih dari peri kecil yang mengendarai awan dan terbang jauh menuju dongeng kesedihan.

Tapi, meski kita tidak bisa terbang dan hanya menangis. Kasih sayang dan cinta adalah mimpi yang indah. (Flying, deep in the night)

.
.
.

🥀🥀🥀























1 year's later.

Tokyo, Jepang.

18 May, 20xx.























Jepang di guyur hujan dan hanya menampakan langit gelap tanpa pernik indah menghiasinya. Beruntung hanya rintik kecil yang turun, tanpa suara petir yang kadang memekakan dan membuat pemuda dengan rambut yang benar-benar gondrongnya itu sedikit takut.

Waktu menunjukan pukul delapan malam disana, dan mungkin di Indonesia baru menginjak waktu maghrib.

Menyesap cokelat panas yang beberapa lalu ia buat dengan sengaja seraya menatap sendu rintik hujan di balik jendela kamarnya, tatapnya meremang. Mengingat kembali sesuatu yang manis yang pernah ia lewatkan dan Darren bersumpah jika ia takkan pernah melupakan semua itu seumur hidupnya.

Rumahnya terasa sepi, berbeda dengan dua tahun yang lalu, walau hanya berdua- ah, maksudnya bertiga dengan Louis, seisi rumah bahkan terasa sangat hangat dan ramai. Bagaimana ocehan yang lebih muda terus saja menggema di ruang tengah, mengomentari segala sesuatu yang menurutnya aneh.

Dan dirinya yang juga ikut mengomel tiap kali remaja tanggung itu hampir memakan makanan Louis, atau sekedar salah membedakan mana garam dan mana gula, lupa menyimpan ponselnya, dan kadang juga melupakan sosoknya untuk beberapa saat.

Darren terkekeh pelan, menatap kosong cangkir yang hanya tinggal tersisa setengahnya, rindunya semakin membuncah saat bagaimana bayang-bayang suka maupun duka yang mereka lewati setiap harinya terus berputar dalam benaknya seperti kaset rusak.

Darren rindu, rindu yang bahkan tak mampu ia sampaikan, rindu yang tak mampu ia utarakan pada siapapun. Rindu yang hanya berpusat pada sosok manis yang selalu memenuhi pikirannya.

"Meong~" kepalanya merunduk dan sudut bibirnya tersungging kecil seraya merundukan tubuhnya, dan berjongkok memghadap si gendut "kamu juga kangen, ya?" mengusak dengan sayang bulu halus kucing gendut itu, kucing gendut yang langsung kembali ia bawa pulang dari penitipannya saat yakin jika suasana rumah pasti akan terasa sangat hampa jika hanya di tinggali dirinya seorang.

[✔]RASENDRA [JAEMIN.Ver] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang